Sabtu, 12 Januari 2013

Etika Hidup

Etika atau adab tidak hanya dibutuhkan saat kita berinteraksi dengan Alloh, berinteraksi sesama manusia, atau hal-hal lain. Etika juga harus dimiliki dalam menjalani hidup agar kita mampu mengakhirinya dengan mulia...

Lalu apa etika kita dalam menjalani hidup? Hidup dapat diumpamakan seperti halnya bertamu. Kita hidup di dunia tidak lain bahwa kita sedang bertamu ke sebuah rumah. Rumah mana yang sedang kita kunjungi? Dunia, Bumi yang bulat pepat. Siapa pemilik rumahnya? Alloh yang memiliki dunia, rumah yang sedang kita ziarahi.

Sekarang pertanyaannya, adakah etika bertamu? Tentu, tanpa etika maka sudah pasti kita akan diusir tuan rumah. Bertamu itu meliputi tiga hal, yaitu awal atau mengetuk pintu rumah, saat sedang bertamu, dan juga saat berpamitan. Itulah tiga hal yang kita jalani juga dalam hidup.

Oleh karena itu, dalam hidup kita memiliki tiga etika, yaitu
1. Awalilah Hidup Sebagai Orang Baik
Jika kita bertamu ke sebuah rumah, kita berpenampilan acak-acakan, belum mandi selama tiga hari, mengetuk pintu rumah dengan kasar, bagaimana jadinya? Tentu hal itu juga berlaku dalam hidup, kita mengawali hidup menjadi seseorang yang baik, baik dalam segi penampilan yang menunjukkan kita seorang yang santun dan juga baik dalam hal akhlak. Agar pemilik rumah senang menyambut kita, mempersilakan masuk ke dalam rumahnya yang mulia, dan juga memberikan hidangan yang terlezat untuk kita, mampukah kita membayangkan bahwa pemilik rumah itu adalah Alloh?

2. Jalani Hidup Sebagai Orang Benar
Saat kita bertamu tentu kita harus bertamu dengan benar, artinya menjaga kesopanan, tidak mengambil makanan sebelum dipersilakan dan yang paling penting adalah setiap rumah memiliki aturan sendiri-sendiri yang tanpa kita elakkan bahwa kita akan mematuhi aturan tuan rumah. Misalkan di suatu rumah yang kita kunjungi memasang aturan setelah makan dan minum, tamu diminta mencuci piring dan gelasnya sendiri. Tidak mungkin kan kita sebagai tamu bilang "rumah macam apa ini, memangnya aku pembantu?". Ketika tuan rumah mengatakan, "Mohon maaf Pak/Bu, di rumah kami terbiasa setelah makan dan minum mohon peralatannya dicuci di dapur". Perkataan yang santun itu pasti akan segera kita jawab "Oh ya Bu, mohon maaf dapurnya di sebelah mana? Alhamdulillaah hidangannya enak, dan saya mau izin untuk mencucinya sekarang". Begitupun etika hidup, selayaknya orang bertamu, maka kita hidup harus menjalaninya sebagai orang yang benar, yaitu patuh pada aturan-aturan yang ditetapkan oleh Alloh..

3. Pulanglah dengan Mulia
Saat kita sudah selesai keperluan bertamu, maka kita akan berusaha berpamitan dengan cara yang mulia. "Bu, kami sudah lama di sini, terima kasih atas waktunya, jamuannya dan kami mau izin pamit. Mohon maaf jika ada perilaku yang kurang baim saat bertamu, semoga Ibu tidak bosan jika kami ingin bertamu lagi". Pastilah saat itu tuan rumah akan membalas dengan senang, "Alhamdulillaah terima kasih sudah mau bersilaturrahim, semoga tidak menyesal dan jika sedang ada keperluan lain yang kebetulan lewat daerah sini, jangan lupa dan segan untuk mampir". Subhanallooh, bertamu yang begitu santun.. Bertamu dengan model seperti inilah yang akan selalu membekas mulia bagi tuan rumah. Oleh karena itu, yuk kita akhiri hidup kita nanti sebagai orang yang mulia.. :)

Itulah sedikit gambaran tentang etika hidup, semoga Alloh memudahkan kita untuk menjadi seorang tamu yang santun di rumah-Nya.. Kita sedang bertamu dan setiap hari Alloh selalu memberikan hidangan yang manis dan spesial, tetapi sudahkah kita menjadi seorang tamu yang benar dan santun? Semoga Alloh memberikan kemudahan bagi kita untuk menjadi seorang yang baik, benar, dan mulia. Aamiin ya Alloh..

Semoga Alloh memberkahi kita semua...
-rdm-
4th room
Bertemu senja :)

posted from Bloggeroid

Tidak ada komentar: