Rabu, 28 November 2012

Living Cost di Jogja (2)


Ini adalah lanjutan dari posting beberapa waktu yang lalu. Jika kemarin saya bicara tentang biaya kos di Jogja, sekarang saya mau coba menuliskan biaya sehari-hari hidup di Jogja. Sekali lagi, ini tulisan berdasarkan pengalaman saya selama hidup di kota ini.

Biaya makan di Jogja sebenarnya tergantung budget kita. Kalau mau makan, insya Alloh di sini menyediakan harga mulai dari Rp 3.000,- sampai Rp 30.000,- sekali makan. Tergantung kita mau hidup hemat atau boros. Dengan uang tiga ribu rupiah untuk beberapa warung makan, kita bisa dapatkan nasi sayur plus tempe satu potong. Itu harga standar termurah dari warung makan sekitar UGM yang aku temui. Kalau mau lebih hemat lagi juga bisa. Beli ricecooker, ada yang Rp 140.000an, ya nabung dulu tapi kan manfaatnya bisa bertahun-tahun.. Kalau harga beras bervariasi, saya sarankan jangan beli di Mirota atau swalayan lain kalau mau hemat, harganya mahal dan nasinya terlalu enak.hehe. Nyeseg juga kalau kita memutuskan untuk membiayai hidup sendiri, sudahlah kita hidup sederhana saja ya... :)

Selain nasi masak sendiri, baiknya lauk juga biar lebih hemat 50% dibanding beli lauk mateng. Paling tidak kita bisa menikmati telur yang seharga 800-1000an rupiah.hihihi. Atau kamu juga bisa beli tempe yang panjang itu dengan harga 2000 rupiah, coba bandingkan dengan kita beli lauk tempe tepung harganya 500 rupiah dan kalau tempe tanpa tepung 1000 rupiah. Perbandingannya jauh kan... Itulah rasanya kalau kita telah memutuskan hidup secara mandiri, hidup adanya apa pasti disyukuri. Insya Alloh...

Kalau kamu mau hidup secara mewah juga bisa, tinggal beli di Waroeng Steak n Shake, sekali makan kira-kira 20an ribu, SS kira-kira 15rb, Iga Bakar 30an rb, mau makan fast food kayak PH, Mc D, Dunkin, Parsley, kira2 30an rb sekali makan. Kalau bener2 pengen makan di tempat yang menguras kocek mahasiswa, minta sama Alloh, insya Alloh rezeki datang dari arah yang tidak disangka-sangka. Hidup ini memang susah, maka nikmatilah dengan hidup apa adanya. Bukan dengan mengeluh karena rezeki seret de el el. Mungkin sekarang rezeki sedikit tapi jumlah yang sedikit itu ternyata dicukupkan oleh Alloh, bahkan masih bisa ngopy buku de el el.

Intinya, biaya hidup di Jogja itu tidak menyusahkan insya Alloh, bisa cari yang paling murah sampai yang paling mahal. Coba sesekali masuk tenpura hana, di Jln Monjali, sekali makan minimal 90rb, itu bener2 nyeseg..hahaha

Selamat menikmati nyamannya suasana Jogja, isi kantong berapapun insya Alloh bisa bertahan hidup di sini.. :)

-rdm-
Dengan sejuta senyum...
*perjalanan ke Bandung, hanya ikut menemani Bu Wid saja.. :)
Posting dengan hp pinjaman.. ^^

Published with Blogger-droid v2.0.9

Sabtu, 17 November 2012

Terlalu Sederhana Untuk Mereka

Aq di tengah reruntuhan
Entah ini rumah siapa
Ibu hanya berpesan, "tetaplah kalian di sini jangan takut, Alloh bersama kita.."
Dia peluk erat dan air matanya menetes di rambutku
Aku terdiam, dia mencium keningku, pergi...

Di luar begitu gaduh
Sesekali kulihat bom melayang di udara tepat di depan mataku
Seolah menujuku
Tetapi selalu meledak di udara
Kadang meledak beberapa kilo meter di depan tempat aku berdiri

Aku ingin menangis
Tetapi selalu ingat pesan Ibuku
Dan aku kembali mengurungkan niatku

Aku hanya ingin Ibu
Aku selalu menunggunya di sini
Akankah Ibu mencari dimana ayah?
Yang telah pergi dahulu beberapa waktu yang lalu..

Aku benci dengan tentara berseragam itu
Aku melawan mereka dengan bacaan Qur'an yang kuhapal
Semoga Alloh menimpakan adzab yang pedih atas mereka
Dan mereka akan pergi dari tanahku yang suci dan diberkahi, Palestina...

#pray for Palestina, Love for Palestina..

Published with Blogger-droid v2.0.9

Selasa, 13 November 2012

Living Cost di Jogja (1)

Ketika saya menghadiri pameran pendidikam UK beberapa waktu yang lalu, pertanyaan yang pasti tidak akan lupa untuk ditanyakan adalah tentang living cost. Membandingkan satu sama lain, bagaimana dengan kota London, atau Glasgow, atau Sheffield, atau Liverpool, atau yang lainnya. Akhirnya tercetuslah ide untuk menulis living cost di Jogja. Saat masa-masa maba kemarin pun juga ada yang menanyakan tentang biaya hidup di Jogja. Apa perlunya tahu biaya hidup? Sangat perlu, untuk perencanaan studi dll, jika mau memboyong keluarga ketika lanjut studi master atau doctoral program. Ya, well preparation...

Jogja adalah salah satu kota besar di Indonesia yang sederhana dalam hal biaya hidup, kecuali di daerah pariwisata. Sedikit ke utara, kita akan sampai pada daerah kampus, Sleman, spesifikasinya adalah UGM. Jika kita geser ke arah timur sedikit, ketemu UNY. Living cost di daerah dua kampus ini pun sudah berbeda. Biasanya di daerah UGM sedikit lebih mahal.

Biaya hidup dapat diatur sehemat mungkin jika kita mau telaten. Tiap bulan bisa diatur, mulai dari 300rb sampai 2 juta, itu sudah termasuk biaya rumah atau kos. Kita mulai dari biaya rumah dulu atau biaya makan ya? Ummm...oke biaya rumah dulu. Kalau ini pinter-pinternya kita aja cari kos atau kontrakan, sama tergantung budget. Kalau ngontrak kata teman-teman lebih murah, tetapi kalau saya bandingkan tidak jauh berbeda dengan kos. Pilih kontrakan atau kos juga sesuai ketertarikan atau sukanya yang mana. Kalau saya lebih suka kos karena kebersihan, kerapian itu jadi kewajiban masing-masing. Akan tetapi, kekeluargaan kos juga bagus bahkan lebih terasa daripada dulu saya ikut ngontrak. Kalau sistemnya ngontrak, maka pertama kita harus yakin dulu bisa hidup bareng dengan orang yang bermacam-macam dan semua disamaratakan kewajibannya.

Kos di Jogja setahu saya ni ya, mulai dari harga 200rb/bulan itu udah dapat bagus. Fasilitas yang didapat biasanya kasur, lemari, sama meja. Kalau kamu dapat harga yang lebih mahal dari ini, lihat dulu fasilitasnya kira-kira sama atau tidak. Akan tetapi lokasi kos lebih jauh dari kampus, kira-kira 2-3 km dari kampus. Kalau kisaran harga 300-an ribu biasanya sudah dengan kamar mandi dalem. Tetapi ada juga teman saya yang dapat kos 350 rb, fasilitas yang didapat sama hanya saja nambah wifi. Cuma sekarang kan banyak yang sudah pake modem dan tiap bulan paling nambah 50rb, jadi kalau dapat kos yang lebih murah kenapa pilih yang mahal.. Oya tentang kontrakan tadi ada yang belum saya sampaikan. Kalau ngobrol masalah harga kontrakan atau kos sama temen, saya paling hobi nih. Hehe. Kalau ngontrak itu kita harus siap beli kasur, lemari dll sendiri, alias kita dapat kamar kosongan. Selain itu, dengan harga kos yang sudah dapat banyak fasilitas, taruhlah 200rb, ternyata kalau ngontrak dengan harga segitu tiap kamarnya untuk dua orang. Jadi, sekali lagi pinter-pinternya kita sama bejo-bejoan. Makanya kalau mau pindah kos atau memulai kos, minta juga sama Alloh, insya Alloh nanti dapat yang terbaik..

Itu tadi kos yang murah. Kalau kamu bawa mobil, biasanya kos yang menawarkan parkir mobil tapi masih kamar mandi luar, nilai minimalnya kisaran 500rb. Hehe ini pengalaman sekos sama orang yang tajir. Kalau kamu pengen ber-ac kamarnya, siapin 1,2 juta an tiap bulannya. Kalau mau nambah air panas di kamar mandi kamu, siapin uang 1,8 juta tiap bulannya untuk sewa kamar kamu. Kalau aku diizinkan punya anak, dengan harga segitu mending ta beliin rumah di Jogja sekalian deh. Hehe. Kalau sudah lulus kan bisa dijual lagi, apalagi investasi rumah biasanya semakin lama harganya semakin mahal. Ckckck ga mau rugi banget ya, alias emak-emak.. :-D

To be continued insya Alloh...

Published with Blogger-droid v2.0.9

Ga Boleh Wangi Bukan Berarti Boleh Bau Kan? (2)


Introspeksi diri yuk masing-masing, kenali bau badan kita, kenali lingkungan kita, dan jangan sampai orang lain terganggu dengan kehadiran kita. Jika ini terus kita pelihara, maka sampai kita nanti (bi idznillaah) menikahpun akan terus menjadi kebiasaan dan seluruh keluarga kita jadi punya bau badan. Ga mau kan seperti itu... :-):-)

Berikut solusi kecil yang saya tawarkan:

1. Pakaian harus dijamin bersih. Jika sudah dipakai seharian, maka jangan dipakai lagi keesokan harinya. Jika pakaian yang kita pakai hanya dipakai dalam beberapa jam pada hari itu, maka cek apakah pakaian kita masih wangi atau sudah bau badan. Jika sudah berbau, maka tentu jangan kita pakai lagi. Ketika mencuci pakailah deterjen yang tidak mencari harga termurahnya, tetapi bukan berarti yang mahal. Saya sarankan memakai pewangi pakaian, dan ketika menyetrikanya juga memakai pelembut pakaian. Selain membuatnya menjadi harum, pakaian juga lebih mudah halus saat disetrika. Dan yang paling penting adalah harumnya pakaian kita lebih tahan lama. Kita tidak perlu memakai parfum lagi. Selain itu, yang lebih penting lagi untuk para wanita, cara ini insya Alloh tidak akan membuat kita menjadi sangat wangi dan Tidak tercium dari jarak yang sangat jauh. Paling tidak ketika kita sedang bersalaman denganteman, barulah teman tsrsebut dapat mencium baunya.

2. Daerah-daerah yang sangat sensitif dengan keringat adalah ketiak, kepala bagian belakang dan bawah (di bawah rambut dan belakang telinga). Saya sarankan juga memakai deodorant, sudah banyak produknya, dari yang kering hingga yang roll-on basah atau pakai bedak anti bau-badan. Akan tetapi untuk beberapa orang, hanya menggunakan bedak tidak cukup alias masih kurang bisa mengurangi bau badan. Jadi, sekali lagi kenali diri kita masing-masing. Oya ketiak adalah sumber atau muaranya bau badan, berdasarkan sunah Rasululloh, kita juga dianjurkan untuk membersihkan atau mencukur bulu ketiak.

3. Ketika wanita sedang haid, dianjurkan juga mengolah kunyit asam. Untuk amannya memang lebih baik membuat sendiri, tetapi jika tidak ada waktu bisa beli yang sudah dijual dalam bentuk plastik atau sachet. Jika mau membuat sendiri, kira-kira dua buah kunyit kupas, setelah itu parut dan kemudian peras sarinya. Sari kunyit tadi tambahkan madu kemudian langsung minum. Jika ingin membuat minuman kunyit asam, 3-4 buah kunyit yang sudah dikupas tinggal dipotong-potong pipih saja, kemudian ditambahkan asam secukupnya dan gula merah atau gula pasir sesuai selera, dapat diminum dua kali saja. Kalau suka madu juga bisa ditambahkan. Hindari produk-produk yang menjanjikan mempercepat masa haid. Jika suka kemangi, banyak makan daun ini juga sangat membantu mengurangi bau badan.

4. Jika akhwatifillaah berambut panjang, jangan digerai ketika memakai kerudung. Akan tetapi, ketika mau sholat dan sedang di luar rumah, maka sesuai perintah Rasululloh, rambut harus diurai, kemudian kita bisa membenahinya saat sudah selesai sholat. Memang agak sedikit ribet, tapi sabar akan mendatangkan pahala lagi. Jangan lupa sedia banyak topi atau dalaman kerudung. Gunakan hanya untuk dua kali pakai saja.

5. Keramas bisa dirutinkan setiap dua hari sekali, seperti puasa Daud. Hindari menggunakan kerudung saat rambut masih basah karena bau rambut akan menjadi 'apek'.

6. Ketika selesai makan di luar rumah, bolehlah sedia hand gel. Hand gel tidak dipakai sebelum makan, kalau mau makan lebih baik hanya mencuci tangan saja atau pakai hand soap, bukan dengan hand gel. Kenapa? Selain hand gel membunuh baikteri yang jahat, bakteri yang baik pun ikut dibunuhnya. Selain itu, bahan gel biasanya tertulis 70-90% dari alkohol, khawatirnya alkohol masih nempel (tidak menguap semuanya) dan kita pakai untu makan. Jadi, hand gel dipakai setelah makan saja.

7. Jika kita selesai outbond, maka sebelum bergabung dengan teman-teman yang lain, hendaknya dan lebih baik mandi dulu. Jangan mengharapkan toleransi dari orang lain karena khawatir kita sudah termasuk mendzalimi saudara kita.

8. Kaos kaki akhwat. Please, kenali kaos kaki kita jika sudah berbau. Pakai kaos kaki untuk dua kali pemakaian dalam satu hari. Kaos kaki sering jadi sumber utama juga dari 'bau'-nya akhwat. Na'udzubillaah..

9. Memilih kain baju yang menyerap keringat. Hindari membeli pakaian yang berbahan kain tissue atau kain yang terbuat dari plastik. Biasanya kain ini kurang menerap keringat dan mudah membuat kita gerah. Pilih baju yang berbahan kain katun atau bahan yang dingin dan nyaman ketika dipakai serta menyerap keringat.

10. Jika anda memakai gamis gelap dan jilbab yang sangat lebar hingga mencapai tanah, maka pakaian anda biasanya selain sangat lebar juga kainnya sangat tebal. Selain itu kainnya bukan berbahan katun tapi biasanya kain yang saya pakai untuk rok. Jadi, bisa dibayangkan bagaimana mudahnya memacu keluarnya keringat. Gunakan daster yang berbahan katun sebelum memakai jubah dan cadar+burqo anda. Gamis dan kerudung anda juga sebaiknya dipakai hanya sekali. Saya pernah bersama dengan teman yang berpakaian seperti ini dan tidak membawa baju ganti, subhanalloh akhwat, maaf itu akan sangat mengganggu.. Daster yang berbahan katun tadi tidakam akan membuat anda semakin gerah, tetapi akan menyerap keringat anda. Jika anda tidak memakai daster, maka biasanya rasanya akan lebih mudah gerah dan berkeringat.

11. Terakhir, gunakan peniti atau jarum yangbelum teroksidasi.hehe. Jika sudah berwarna kuning, maka jarum atau peniti itu akan meninggalkan bekas di kerudung anda dan susah di hilangkan. Hal ini tentunya akan mengganggu. Jika kerudung sudah usang, maka kita bisa manfaatkan untuk keperluan lain.

Itulah sedikit yang bisa saya sampaikan, sekali lagi saya masih proses membiasakan diri hidup bersih dan rapi. Bersih, rapi dan wangi ga harus mahal teman.. Wangi ga harus pakai parfum juga.. :-) Tidak boleh wangi bukan berarti boleh kucel, bau badan, tidak rapi dan kawan-kawannya. Sedikit memberikan perhatian pada penampilan bukan berarti kita pengen terlihat cantik atau ganteng, tetapi ini adalah bagian dari Islam yang menyukai kebersihan dan keindahan.. Insya Alloh, Alloh juga akan suka dengan kita.. ^^ Semoga kita terhindar dari wanita yang disebut pezina karena parfumnya dan terhindar pula dari mendzalimi orang lain karena bau badan kita. Amin...
Muslimah, kaulah yang tercantik... ;-) Cantiknya bidadari, lewat... Kamu lebih cantik... :-):-)

Terima kasih sudah menyimak, jika ada yang kurang, maka bolehlah meninggalkan masukan.. :-)

Published with Blogger-droid v2.0.9

Ga Boleh Wangi Bukan Berarti Boleh Bau Kan?

Seorang wanita jika tercium bau wanginya oleh laki-laki lain, maka dia seorang pezina. Itulah pesan Nabi keada para wanita untuk berhati-hati menjaga dirinya. Kita sebagai umat Rasululloh juga tidak boleh menolak hal tersebut.

Akan tetapi, dengan hadits tersebut apakah kita mengizinkan diri kita bau badan? Inilah polemik yang terjadi di kalangan para akhwat. Ketidaknyamanan berada di sisi seorang akhwat lebih sering terjadi akbiat Bau Badan. Akhwat di sini sebutan untuk muslimah yang berpakaian sesuai syari'at, kerudung menutup dada, pakai kaos kaki, baik pakai gamis maupun lepasan rok dan atasan, baik bergelap-gelap maupun berwarna, baik pakai cadar maupun cadar+burqo atau tanpa cadar dan tanpa burqo.

Akhwatifillaah...
Saya pernah baca buku yang berkomentar habis-habisan tentang penampilan seorang akhwat, mulai dari ketidakrapian, kucel, bau (tidak wangi dan memunculkan bau khas sendiri), dan lain-lain. Saya di sini bukan maksud mengatakan bahwa saya sudah rapi, tidak bau, dan bersih, saya hanya masih berusaha untuk itu. Seorang teman saya beda lagi ketika berkomentar tentang kontrakan akhwatnya yang membuat dia sangat gerah hingga menulis secara radikal. Tentu hal ini tidak kita inginkan, saya yang orang-orang bilang termasuk akhwat (alhamdulillaah) tidak ingin juga ada orang yang sesama akhwat membicarakan hal yang tidak baik tentang akhwat juga.

Akan tetapi, mungkin kita bisa melihat konteksnya mengapa mereka berbicara seperti itu. Maksud saya, membicarakan tentang seperti ini kan juga termasuk aib seseorang. Sebenarnya hal ini juga tidak hanya berlaku pada akhwat, ikhwan pun juga demikian. Bukan berarti setelah membaca ini, ikhwan akan bilang 'oh berarti nanti aku harus mencari akhwat yang wangi', boleh saja tetapi anda juga harus mengaca pada diri anda seberapa jauh usaha anda menghilangkan bau badan.

Dalam suatu kuliah, saya hampir saja ingin keluar atau berpindah tempat karena tidak kuat dengan bau badan seseorang yang dari luar terlihat penampilan ikhwan. Akan tetapi, kadang kala saya juga terganggu dengan diri saya sendiri ketika merasa saya sudah berkeringat dan khawatir orang lain yang ada di samping saya tidak nyaman dengan kondisi saya saat itu. Jadi, dalam hal ini kita butuh tindakan nyata untuk menghilangkan bau badan. Sebelum tindakan nyata dilakukan, pertama kita harus kenali dulu diri kita sendiri dengan efek bau badan yang ada pada kita. Maha Besar Alloh yang telah membuat bau badan kita berbeda-beda antara satu orang dengan yang lain.

Pertama, bau badan orang yang kurus dengan orang yang gemuk itu berbeda. Mohon maaf sebelumnya, bukan maksud saya menyinggung tentang besar kecilnya ukuran badan, hanya ingin mencoba mengenali dan mengiyakan apakah kita termasuk pada kategori ini. Orang yang gemuk lebih mudah berkerigat dan bau badannya juga akan lebih tercium orang lain.

Jadi, perhatian terhadap kebersihan baju, kerigat yang banyak dan hal lain yang menyebabkan bau badan harus lebih ekstra. Suatu kali pernah saya bertemu dengan seorang akhwat di kampus dan ternyata baru saja selesai outbond. Saat bersalaman dan cipika cipiki, saat itu pula setelah hirupan nafas pertama, (maaf) saya menahan nafas agar tidak mencium lagi bau keringatnya. Namun, seringkali orang yang memiliki bau badan tidak sadar bahwa badannya sedang 'bau'. Inilah yang menjadi kendala.

Kedua, makan daging lebih membuat keringat kita menjadi lebih berbau daripada memakan makanan dari tumbuh-tumbuhan. Ketiga, kebersihan pakaian kita dan juga kebersihan badan kita, hal ini menyangkut bersih atau tidaknya saat kita mandi. Keempat, lingkungan sekitar kita mendukung untuk selalu bersih dan wangi. Oya kelima yang tidak bisa dihindari adalah cuaca di Indonesia. Cuaca panas di negara kita sangat berpotensi memacu tubuh kita mengeluarkan banyak keringat. Kata teman saya yang sudah pernah ke negeri Sakura (pengen ke sana..), cuaca di sana sangat nyaman. Orang-orang di sana suka berjalan kaki selain fasilitas jalan kaki mendukung, cuacanya juga dingin dan membuat tubuh tidak mudah berkeringat.

Kelima khusus bagi para wanita, biasanya ketika datang bulan, bau badan kita akan lebih kuat dibanding ketika tidak masanya haid. Oya pernah suatu kali teman saya curhat dan minta masukan, "dew, gimana ya caranya ngasih tau temen yang bau badan? Aku dipesenin banyak orang nih. Orang yang mau aku kasih tau ni orang Jawa masalahnya. Tahu sendiri kan gimana klo ngomog sama orang Jawa. Sempat sih aku terpikir, ga usah ngomong apa-apa tapi langsung dikasih hadiah parfum. Tapi bukannya itu lebih menyinggung ya??" jelas teman saya ini sangat kebingungan. Bersambung...

Published with Blogger-droid v2.0.9

Senin, 12 November 2012

Bagaimana Akhir Masaku Nanti?

Kesempurnaan hanyalah milik Alloh..
Sang Pencipta Cinta dan segalanya..
Ketidaksempurnaan makhluk adalah bagian dari kesempurnaan-Nya

Tiap detik terus menerus aku menimbun dosa
Tak pernah jenuh ataupun lelah
Hingga menggunduk bak hamparan pasir
Bahkan menggunung tinggi melebihi ketinggian apapun

Diri ini hanya menunggu saat Engkau memanggil
Bertemu dengan Sang Khalik yang telah lama aku rindui
Meski amalanku tak sepenuh genggaman pasir
Bahkan ciptaan Alloh pun tak ada yang lebih kecil dari amalanku

Bagaimana aku nanti mampu menghadap Yang Maha Suci?
Menunduk dalam atau bahkan ingin terkubur dalam hingga Dia tak melihatnya..
Tapi Dia Sang Maha Melihat
Dan akankah aku tidak punya malu?

Tak ingin datang penyesalan
Namun, diri ini terus tenggelam dalam dosa

Ya Alloh, izinkan hamba bertemu dengan-Mu
Meski amalan hamba lebih kecil dari sebutir debu..
Yang itupun belum mampu hamba menjaga keikhlasannya dengan utuh..

Engkau yang menggenggam hati
Karuniakan hidayah kepada kami
Tanpanya, kami hanyalah hidup dalam ruang yang kosong, tenggelam dalam kesenangan yang tak nyata

Robbanaghfirlana dzunubana wa ishrofana fii amrina wa tsabbit aqdamana wanshurna 'alal qoumil kaafirin..

Published with Blogger-droid v2.0.9

Sleeping Child

Pernah dengar Sleeping Child punya MLTR? ^^


The Milky Way upon the heavens
is twinkling just for you
and Mr. Moon he came by
to say goodnight to you

I'll pray for you I'll pray for mother (sing aku ganti pray)
We're praying for the world
and for the people everywhere
gonna show them all we care

Oh my sleeping child the world's so wild
but you've build your own paradise
That's one reason why I'll cover you sleeping child

If all the people around the world
they had a mind like yours
we'd have no fighting and no wars
there would be lasting peace on Earth

If all the kings and all the leaders
could see you here this way
they would hold the Earth in their arms
they would learn to watch you play

Oh my sleeping child the world's so wild
but you've build your own paradise
That's one reason why I'll cover you sleeping child

I'm gonna cover my sleeping child
Keep you away from the world so wild

*Jadi kangen lagi pengen ke sayap Ibu... >,<
Keep you away from the world so wild... Please be right when you be mature someday... Alloh always guides us... :-):-)

posted from Bloggeroid

Sabtu, 03 November 2012

Jalan Ketegaran Seorang Amatullah

Jadi ingat keluarga mulia yang dispesialkan oleh Alloh dalam kitab suci Alqur'an. Subhanallooh... Isinya pun luar biasa...

Saya akan mengutip satu ayat yang ada dalam surat Ali Imran, yaitu pada ayat 147.

Sore itu hari kedua (agak lupa) Syawal tahun ini, sepulang silaturrahim ke sodara2, Ibuk ngajak, "ning pasar yuk nduk. Dolan tempat e Bu Sholihah (lupa namanya)". "Nggih Buk, ta siap2 riyin". Saya berpikir, kenapa harus silaturrahim dengan Ibuk yang tinggal di pasar itu. Ibunya sebenarnya sudah tua, lebih tepat dipanggil eyang atau simbah mungkin, tetapi orang-orang memanggilnya masih "Bu", mungkin karena beliau terhormat di kalangan masyarakat pikirku.

"Buk, lha nopo tho kog ndadak dolan tempat Bu Sholihah?" tanya saya. "Njaluk ngapuro (minta maaf) karo do'a pengestu nduk" jawab Ibuk. "Ooo..." bibirku bulat tanda paham.

Sepanjang perjalanan kami bercerita, jalan kaki saja karena rumah dekat sekali dengan pasar. "Bu Sholihah tinggal piyambak (sendiri) po Buk ten peken (pasar)?". "Iyo" jawab Ibu singkat. "Lha anaknya?" tanya saya. "Ga punya anak" jawab Ibuk singkat lagi. "Lha suaminya?" tanyaku semakin penasaran. "Ga punya suami, ning pasar wis suwe tapi pindah deket tokone Ibu lagi wae" jelas Ibuk. Masya Alloh... Tinggal sendirian, di tengah pasar, belum punya suami, belum pernah menimang anak. Saya hanya bernapas panjang...

Setelah muter2 mengintari pasar karena semua pintu pasar ditutup, akhirnya pergi ke warung tetangga dan bisa masuk. Sesampai di gubuk kecil itu, ternyata Bu Sholihah tidak ada di rumah. "Yaah Buk, capeek... Ga ada di rumah lagi" keluh saya. "Lha iyo tho nduk, golek dalan wae susah eram kog tibake ga enek ning ngomah (Lha iya tho nduk, nyari jalan aja susah bener ternyata malah ga ada di rumah)" kata Ibuk sambil ketawa menyabarkan hati saya.

"Ditunggu nopo bablas ten nggene mas eko (kakak laki-laki pertamaku)?" tanya saya lagi. "Lha iyo tho, yo wis yuk ning nggone Yanto (panggilan lain nama kakak saya) wae, paling lagi mulang ngaji ning Karanganom, mengko bar ko nggone Yanto wae bali mrene meneh" kata Ibu.

Waktu kami jalan, ternyata berpapasan dengan Bu Sholihah yang berjalan pelan, benar ternyata beliau pulang dari ngajar ngaji. Beliau dari dahulu pekerjaannya adalah mengajar ngaji, sebenarnya beliau ikhlas tetapi orang-orang memberikan jasa pengajaran tersebut dan itulah penghasilan yang diperolehnya. Seingat saya beliau dulu juga pernah jualan bumbu-bumbu.

Setelah pulang dari rumah mas saya karena ternyata juga kosong masih lebaran muter-muter, kami balik lagi ke pasar. Sampai di pasar tempat bu Sholihah, ternyata beliau juga baru saja sampai. Setelah duduk, saya dan Ibuk sungkem, setiap kali sungkem dibalas dengan penggalan ayat pendek, ya Qs. Ali Imran: 147. Do'a itu diajarkan kepada saya dan beliau meminta untuk rutin membacanya, insya Alloh akan mendapat ketenangan dan penjagaan dari Alloh.

"Robbanaghfirlanaa dzunubana, wa ishrofana fii amrina, wa tsabbit aqdamana, wanshurna 'alal qoumil kaafiriin..."
"Ya Alloh, duh Gusti kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebihan (dalam) urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum kafir" -Ali Imran: 147-

Subhanalloh, setelah tahu maknanya saya langsung jatuh hati. Itulah do'a yang kalau saya tidak salah dibaca oleh kaum muslimin saat perang Badr, meminta perlindungan dan keteguhan hati (tegar) saat menghadapi musuh yang jumlahnya lebih besar dan di luar nalar. Mereka takut gentar, mereka penuh cemas dan bermohon ampun dari Alloh serta meminta pertolongan dan keistiqomahan.

Satu baris do'a yang mungkin sering kita dengar. Itulah ayat yang membuat Bu Sholihah tegar menghadapi kehidupan, dalam kesendirian beliau merasakan kebersamaan yang begitu dekat dengan Alloh. Dalam kesempitan, Alloh selalu memberi dan mencukupkan rezeki karena keikhlasan hatinya.

Semoga kita terutama saya mampu mencontoh beliau dan mwngamalkan selalu do'a tersebut, sehingga Alloh mau dan berkenan memberikan hidayah dan keistiqomahan untuk kita semua. Apa gunanya hidup jika tanpa hidayah, memiliki keluarga dan dunia tetapi lupa akan Alloh, semua terasa menjadi sempit. Saat kita telah berikrar kepada-Nya, maka biarlah urusan kita Dia yang mengaturnya.

Untuk semua wanita yang belum pernah menikah di dunia, tegarlah menjadi wanita yang sholihah untuk Alloh. Saya hanya bisa membayangkan sedikit dari perasaan pahit yang pernah engkau rasakan. Untuk semua orang yang sudah berkeluarga, jangan kau tambah pedih hatinya dengan pernyataan dan pertanyaan yang tiada berguna. Jika tidak bertemu di dunia, maka Alloh akan pertemukan di surga dengan laki-laki suci pilihan Alloh. Karena engkau terlalu mulia, sampai-sampai Alloh merasa ukuran pasangan hidup kalian tidak ada di dunia. Allohu a'lam. Semoga Alloh memberkahimu wahai wanita-wanita tegar.. Amin...
:-):-)

Semoga kalian diberikan gelar Mumtazah oleh Alloh di hari akhirat nanti. Amin...ya Alloh ya Robbi...

posted from Bloggeroid

Little Thesis -- Work Hard -- Graduation

Tugas akhir, penelitian kecil, bagi seorang mahasiswa tingkat akhir adalah penentu hidupnya. Itulah yang mungkin digambarkan beberapa orang. Saat saya masih berusia muda di kampus, pernah suatu kali berpikir, "Iyakah nanti aku bisa melaluinya, iyakah aku nanti bisa menghasilkan suatu karya, iyakah nanti ada buku tebal berwarna biru bertuliskan namaku? Ya Alloh, skripsi itu begitu mengerikan di mataku". Bagaimana tidak, kita dari dulu selalu didongengkan perjalanan seseorang menempuh skripsi. Bahkan pandangan yang sedikit menyesatkan mengatakan bahwa penentu kelulusan adalah skripsi. Jika kita masih berpikir seperti itu, maka apa gunanya kuliah kita selama tiga sampai empat tahun sebelumnya? :) Of course, kelulusan menjadi seorang sarjana tidak hanya ditentukan dari skripsi saja.

Sekarang saya akan berbagi sedikit tentang gambaran orang yang sedang menempuh tugas akhir. Suatu sore saya sedang berbincang dengan teman kos, ketika itu pikiran saya sudah pening dengan pekerjaan skripsi. Saya akui memang, skripsi yang saya kerjakan hampir tiap hari dari pagi sampai malam dan memang benar beberapa kali tidak menghabiskan malam dalam mimpi yang indah. Tetapi, percayalah sesungguhnya hal itu bisa tidak terjadi ketika kita bisa memanajemen waktu dengan sangat baik. Kembali ke perbincangan antar anak kos, saya dapat ambil kesimpulan bahwa skripsi itu layaknya belajar memasak.What? Pardon miss, sorry can you repeat again?

Skripsi itu seperti halnya Belajar Memasak. Misalkan: chef meminta kita untuk membuat sajian nasi goreng dengan topping berbagai macam fresh fruits sehingga memunculkan cita rasa yang baru dan menginspirasi. Itu hanya contoh ya karena saya juga tidak tahu bagaimana rasa nasi goreng dengan topping buah.hehe. Bayangkan bahwa selama ini kita belum pernah diajarin membuat nasi goreng, hanya pernah memakannya, tetapi tidak tahu bagaimana membuatnya, mulai dari bumbunya hingga menggoreng nasinya, bahkan menanak nasinya. Kemudian "bruuuk...", di depan kita diberi tumpukan buku resep memasak nasi goreng oleh master chef, mulai dari nasi goreng dalam negeri hingga luar negeri. Kata chef, "kalau kamu masih kurang, bisa cari di internet sudah banyak beredar cara membuat nasi goreng".

Saat kita membaca buku dan lembaran-lembaran resep itu satu persatu, semua mengatakan siapkan nasi satu piring, cabe merah 4 biji, bawang putih 2 siung dll (kalau diteruskan saya juga kurang begitu paham membuat nasi goreng yang enak :)). Setelah itu goreng bumbunya kemudian masukkan nasinya ketika sudah tercium aroma bumbu yang sedap. Akan tetapi, masalahnya, kita belum tahu bagaimana cara memasak nasi. Permasaalahan yang lain adalah cara orang membuat bumbu dari referensi yang ada banyak versi, ada yang ditumbuk halus, ditumbuk kasar, ada yang diiris tipis, ada yang diiris besar-besar kemudian ditumbuk, ada yang pakai tomat dan ada yang tidak, dan segala macam perbedaan yang ada. Selain itu, ada juga banyak cara memasak nasi yang disajikan, mulai dari dikukus, di-tim, diliwet, langsung masuk magicom.

Saat itu, kita mungkin akan stagnan. "Ini gimana buat nasi gorengnya, banyak referensi yang berbeda". Begitulah kondisi saat skripsi, boleh jadi tema penelitian yang akan kita lakukan itu tidak pernah didapatkan saat kuliah dan buku-buku resep tadi adalah buku referensi dan jurnal-jurnal yang akan kita pakai. Banyak sekali metode penelitian yang telah dilakukan untuk tema yang sama dan semua tidak ada yang salah. Kita memang harus jeli dan benar-benar mengerti tentang maksud dari penelitian kita, sehingga metode yang akan kita gunakan pun tepat dan tidak bertele-tele.

Saat kita dalam kondisi stagnan, maka pada saat itulah kita sedang berada dalam kondisi membutuhkan bimbingan dosen. Selama ini frame mahasiswa adalah ketika belum mendapatkan hasil maka dia akan malu untuk datang menghadap dosen. Itu juga pernah saya alami dulu, tetapi saat saya berada dalam kondisi yang benar-benar parah tidak mau menghadap dosen, maka saya ingat pesan seorang kakak angkatan dari jurusan yang lain. "Mbak, selamat ya udah pendadaran" my warm greeting. "Oya makasih de, semangat ya untuk skripsinya" mbaknya memberikan semangat. "Oya mbak, bisa kasih saran ga untuk aku skripsi sekarang, apa pesan atau saran yang menurut mbak paling penting?" tanyaku penuh antusias. Mbaknya bernapas panjang kemudian menepuk pundakku akrab, "Mbak pesan, ketika kamu nanti bimbingan dengan dosen dan kamu berada pada kondisi yang bingung dan mandeg sementara kamu belum memiliki hasil, maka datanglah ke dosen pembimbing de.. Kita datang ke dosen pembimbing tidak hanya saat sudah mendapatkan hasil, jangan malu dan tanya sebanyak-banyaknya sama beliau yang kamu bingungkan". Nah, begitulah pesan bermakna dari beliau.. It's really serious suggestion!! :):)

Di sini saya tidak mengatakan bahwa skripsi itu mudah ataupun sulit, yang pasti skripsi itu butuh ketekunan, kerja keras, dan do'a agar Alloh memberikan tambahan kekuatan untuk dapat menyelesaikannya dengan sesegera mungkin (tanpa mengurangi kepahaman ilmunya). Jungkir balik, menangis darah itu sudah pasti mungkin, tetapi itu hanya sekedar training saja untuk kita ketika akan menghadapi pekerjaan yang lebih besar, misalkan tantangan di tempat kerja nanti, kerja keras untuk mendapatkan beasiswa LN, dll. Nikmatilah dan ambil semua hikmah tanpa ada yang tertinggal.. :) Jika lelah, bolehlah nonton film anime atau yang lain, itung-itung upgrade bahasa Inggris (teksnya) dan listening Jepang atau Korea (audionya). Entah ini baik atau buruk, hehe, masa skripsi mengenalkanku pada Naruto dan ternyata bagus juga.hehe.

Perjuangan skripsi belum berakhir sebelum isi kepala didadar di ruang sidang. Ini adalah puncak dari segala puncaknya. Saat itu teman saya satu per satu mulai pendadaran, akan menjadi pemandangan yang sangat biasa ketika mendekati waktu yudisium maka akan ada musim panen pendadaran. "Waaah temanku yang KKN agustus pekan ini sudah pendadaran, ya Alloh..." saya stress berat melihat pendadarannya (dua pekan sebelum saya pendadaran dan saat itu saya belum tahu kapan pendadaran). Jiwa pesimis lulus bulan Mei sudah menggoyahkan keyakinan, "aah mungkin saatnya melobi orang tua lagi untuk lulus bulan Agustus" batinku pahit. Hari jum'at kalau tidak salah, teman saya mengupload foto di facebook bahwa teman satu grup-nya akan pendadaran hari jum'at pekan depan. Saya hanya bergumam dalam hati, "Kapan ya aku pendadaran?" sambil running program yang sangat banyak. Saya lihat jam sudah hampir saatnya menghadap dosen.

Tok..tok..tok... "assalaamu'alaykum..." salam mulia telah diucapkan sambil berdebar-debar melihat lampu ruangan dosen saya menyala, tanda beliau ada di ruangan. "Ya masuk!" jawaban yang diharapkan terdengar. Krek... saya buka pintu perlahan. "Pak.." sambil senyum. "Ya, mencari siapa mbak?" kebiasaan dosen saya mencairkan suasana, mungkin beliau sangat tahu betapa tegangnya setiap mahasiswa akan menghadap beliau. Dosen saya orangnya sangat baik, kata orang 'gaul', ramah, tetapi entahlah setiap kali akan bertemu beliau perasaan takut itu pasti menggelayut dan menjadikan jantung berdebar-debar sambil membatin "apa respon beliau dengan pekerjaanku ini?". Beliau sangat terhormat dan kepandaiannya yang subhanalloh luar biasa di mata saya, mungkin rasa takut itu lebih pada rasa hormat kali ya..

Singkat cerita, hari itu skripsi saya di-acc, benar-benar tidak menyangka dan merupakan rahmat Alloh... Rasanya tidak percaya dan beliau berkata, "Rabu pekan depannya lagi saya sudah ke Jakarta lagi, jadi mau tidak mau kamu hari senin atau selasanya harus pendadaran kalau mau lulus bulan Mei". Haaahhh?? Pekan depan lagi? Ya Alloh rasanya campur aduk saat itu, kaget, bahagia, bingung, takut, segala macam perasaan... "Ini saya acc skripsi kamu, karena sekarang sudah sore mungkin Jurusan (Fisika) sudah tutup, jadi hari Senin kamu harus langsung daftar ke Jurusan untuk pendadaran hari Senin, tanggal 16 April 2012. Tapi, sebelum ke Jurusan, hari Senin kamu menghadap saya lagi ya.. Kamu belum bawa halaman pengesahan kan? Sebelum ke Jurusan, kamu datang lagi ke sini pagi-pagi" kata beliau dengan sangat jelas aku dengar. "I-iya Pak.. Terima kasih Pak.." jawabku tiba-tiba gagap. Saya cek Jurusan dan ternyata memang sudah tutup, ya harus sabar menunggu hari Senin.

Senin yang lama dinanti pun tiba, dengan lebih pelan dan lebih deg-degan lagi, mau tidak mau harus menghadap Bapak. "Pak, ini Pak skripsi saya. Umm... saya jadi Pak pendadaran hari Senin?" tanya saya pelan dan perlahan untuk memastikan. Bapaknya melihat saya dan sedikit kaget, "Saya kemarin Jum'at bilang kamu pendadaran hari Senin ya?" kata beliau. Sontak dalam hati saya benar-benar kaget, "Iya Pak, kemarin Bapak memberikan jadwal pendadaran untuk diajukan ke pengajaran hari Senin". Saya penuh kebingungan. "Saya hari Senin ke Jakarta lho.." kata beliau. "Eh??" batinku dan rasanya ingin menangis di tempat, air mata hampir tak terbendung. "Lalu bagaimana Pak?" tanya saya pelan sambil menenangkan diri. Bapak berpikir dan... "Kamu daftar pendadaran ke Jurusan hari Jum'at ya..". "Apaaaa??" batinku berteriak, saat itulah rasanya petir menyambar di sekitar ruangan Bapaknya... Ya Alloh sudah cukupkah pemahamanku untuk pendadaran pekan ini? Hanya itu yang ada dalam pikiran saya. Mungkin Bapaknya menyadari kondisi saya yang entah apakah raut saya tiba-tiba mendadak pucat atau bagaimana, beliau bertanya "Sudah siap pendadaran kan?". Aku diam, ya Alloh... bismillaah... "Insya Alloh siap Pak" jawab saya penuh tekad.

Saat itu saya hanya yakin semua berdasarkan kehendak Alloh, jadi Alloh pasti akan memampukan saya untuk melaluinya. "Pendadarannya jam berapa Pak? Kalau pagi Bapak bisa tidak?" tanyaku penuh rasa takut. "Saya pagi ngajar sampai jam setengah sepuluh, jam sepuluh juga tidak apa-apa" kata beliau. "Kalau jam sepuluh nanti Jum'atannya bagaimana Pak?" tanyaku sambil memperhitungkan waktu yang sepertinya tidak cukup untuk pendadaran dan berusaha melobi waktu pagi (pertanyaan mengandung udang di balik batu). "Kamu pendadarannya jam satu saja, kalau jam sepulu ya nanti jam 12 langsung nyusul ke masjid atau dipending dan dilanjutkan jam satu" kata beliau sedikit tegas. Tiba-tiba saya teringat bahwa ada dua teman saya yang akan pendadaran pada hari itu juga, kemudian saya bertanya "Tapi Pak... kalau pagi saja bagaimana? (ngeyel) Hari Jum'at jam satu sudah ada dua teman saya yang pendadaran, bagaimana Pak?". "Memangnya kenapa?" tanya beliau heran. "Ruangannya Pak?" tanyaku singkat. "Lha ruangan banyak kenapa bingung, sepuluh orang yang pendadaran juga tidak apa-apa pada hari yang sama. Kalau kehabisan tempat kita bisa pakai ruang kelas lab" jawab beliau heran dengan pertanyaanku. "Oya Pak, terima kasih.. Saya daftar ke Jurusan dulu Pak" pamit. Pikiran saya saat itu kacau entah kenapa.

"Pak, saya mau daftar pendadaran untuk hari Jum'at, tanggal 13 April 2012 jam satu siang" kataku sedikit pelan karena waktunya yang sangat mepet dan mekso untuk mendaftar pendadaran. "Kamu mau pendadaran? Hari Jum'at besok??" sontaklah bapaknya kaget seperti yang telah diprediksi. "Iya Pak karena bla..bla..bla..." jawabku penuh melas (seribu alasan dikeluarkan.hehe, tetapi alasan yang memang sesungguhnya). "Lha gimana kamu kog bisa baru daftar sekarang, hari jum'at jam satu sudah ada dua orang juga yang pendadaran, nanti kamu gimana?" tanya bapaknya sambil sedikit kesal. Aku bingung mau jawab apa dan tiba-tiba yang keluar adalah "Kata Bapak kalau ruangannya sudah habis nanti bisa pakai ruang kelas di lab.Fismatel Pak". Aduuh salah ngomong nih... "Lha urusannya juga bukan hanya ruangan aja, saya juga akan pusing ngurusnya, kamu belum menghubungi penguji juga padahal penguji itu juga susah nyarinya. Ya sudah kalau gitu ini kasih ke Ketua Jurusan dan minta beliau untuk ngasih dosen penguji, kalau sudah beres dengan dosen penguji baru kamu nanti ke sini lagi nyari saya, ini ta usahain dulu ngurus kamu bisa pendadaran hari Jum'at apa engga" kata beliau sambil menyodorkan selembar kertas. 

Saat itulah saya dalam masa penantian, hari pendadaran belum jelas dan menunggu Ketua Jurusan yang baru datang ke kampus jam satu siang. Akhirnya saya tanya ke salah satu teman saya untuk nanya dosen pengujinya siapa untuk memprediksi siapa kira-kira yang akan menjadi penguji, "Lis, kamu jadi pendadaran hari Jum'at? Dosen pengujinya siapa? saya kirim short message itu ke Chalis, teman satu kelas. "Saya ga jadi pendadaran hari Jum'at, yang jadi pendadaran Jihad soalnya penguji saya pak Rosyid. Coba tanya ke dia, memangnya kenapa, mau pendadaran hari Jum'at juga?" tanyanya. "Oh ya terima kasih, belum tau lis, makasih ya" saat itu memang kondisi saya penuh ketidakpastian Heisenberg (hehe, tanpa Heisenberg ya..). Akhirnya tanya sama Ustadz Ibnu (ikutan Astrid), "Jihad, pendadaran hari Jum'at ya, pengujinya siapa?" tanyaku. "Pengujinya pak Mirza dan pak Rinto. Memangnya mau pendadaran juga ya?" balasnya dengan pertanyaan juga. Wuaah bisa dibayangkan ngerinya bagaimana untuk seorang yang biasa seperti saya, dosennya serem, pengujinya serem-serem, mungkin suasananya nanti sedikit horor, pikir saya saat itu. "Oh ya terima kasih, hehe ga tau nih ga jelas" jawab saya yang memang belum jelas. Itu inti dari sms mencari info penguji, artinya ketika KaProdi memberikan rekomendasi dua dosen tersebut, saya bisa minta dialihkan dosen lain.hehe.

Akhirnya jam satu lewat bertemu dengan KaProdi dan ternyata benar, beliau memberikan rekomendasi pak Rinto sebagai dosen penguji dua. Sontaklah saya bisa mengelak dan meminta dosen yang lain.wkwkwk. Nah, satu hal yang penting yang mungkin akan saya sampaikan di sini terkait dosen penguji. Segala sesuatu haruslah digantungkan pada Alloh, termasuk dosen penguji, mintalah yang terbaik pada Alloh, dosen yang tepat untuk kita, insya Alloh kita akan dikasih yang terbaik sehingga semua akan berjalan dengan lancar. Baru hari Selasa saya mendapatkan fiksasi dosen setelah melobi beberapa dosen karena banyak yang tidak bisa dan hari itu pula saya fiks dinyatakan akan pendadaran hari Jum'at, 13 April 2012 jam 13.00 oleh Jurusan. Hari yang bersejarah...

Tiga hari bukan waktu yang singkat untuk mempersiapkan pendadaran, satu hari sebelum pendadaran digembleng habis oleh dosen karena saat latihan saya masih banyak yang kacau. Subhanallooh jika mengenang hari-hari sebelum pendadaran, selama dua pekan saya tidak mau makan dan hanya dua kali makan nasi saja, hari-harinya makan biskuit satu biji rasanya sudah cukup mengganjal perut yang memang tidak terasa lapar. Ini ukurannya sangat parah atau dibilang lebay ya, hingga sekarang produk akhirnya saya dibilang sangat kurus oleh banyak orang. Tidak masalah, semua harus dinikmati dan dijalani... :)

Setelah pendadaran berlangsung, pukul 15 selesai dan dinyatakan lulus dengan revisi. Sekitar pukul empat sore saat saya mau mengetok pintu ruang dosen saya, tiba-tiba hp bergetar. Oh orang rumah telpon, "Halo assalaamu'alaykum.." terdengar suara wanita yang saya sangat mengenalnya, tumben Ibuk langsung yang telpon, kan biasanya disambungin dulu sama mas baru kalau saya sudah angkat nanti diserahkan ke Ibuk. "Wa'alaykumsalam Buk..." jawabku. "Piye nduk, lulus?" itulah pertanyaan pertama yang terlontar dari seorang Ibuk. "Alhamdulillaah Buk..." belum selesai saya lanjutkan, Ibuk langsung menyahut, "Alhamdulillaah anakku lulus....." kata-katanya dalam seperti pedang yang langsung menuju ulu hati. Ya Alloh begitu bahagianya orang tua saya... Itulah kenapa saya selalu memotivasi adik-adik di kampus untuk segera lulus, orang tua sudah lama menunggu kita sob... :)

Perjuangan saya belum berakhir, hari Jum'at pendadaran sampai sore dan saya masih punya tanggungan satu paper untuk dipresentasikan di Purworejo hari ahad. Ya, saya hanya ada waktu satu hari untuk revisi, membuat satu paper untuk kampus karena yang di Purworejo alhamdulillaah diterima tanpa revisi, poster, menjilid skripsi hanya dalam satu hari, mencetak foto, mencari tanda tangan tiga dosen, membuat slide presentasi untuk hari ahad karena tema yang saya sajikan sedikit berbeda dengan skripsi, dan ngebookmark draft skripsi dalam PDF juga burning semua file skripsi ketika saya menggunakan netbook keponakan tanpa DVD-room dan software NERO. Hari sabtu siang saya harus liqa dan biasanya lama, parahnya saya menyengaja telat untuk mengerjakan yang harus saya kerjakan sehingga sampai Godean sudah tinggal menerima materi. Ups, hari Senin masih harus mengurus 12 surat bebas pinjam dan ke BATAN yang jauh dari kampus. Ya Alloh, saya benar-benar merasakan sesuatu hal di luar nalar dan juga hal 'gila' yang sedang saya lalui.

Saat itu saya benar-benar merasakan pertolongan Alloh itu begitu dekat melalui orang-orang di sekitar saya. Teman saya yang pendadaran bersamaan harinya saya tanya kurang apa saja untuk surat bebas pinjam dan segala urusannya, ternyata beliau sudah beres jauh-jauh hari untuk surat bebas pinjam dan semua sudah hampir selesai sehingga hari senin siap diberikan ke Jurusan. Hari Senin adalah batas pengumpulan semua berkas ke Jurusan untuk bisa diproses yudisium dan wisuda bulan Mei. Sementara ya Alloh, saya benar-benar not well-preparation karena saya merasakan semua terjadi begitu saja di depan mata. Dengan kebaikan hati teman saya tersebut, memberikan arahan segala hal yang harus dipersiapkan, dikirimkan contoh-contoh berkas yang harus dikerjakan, kemana saja 12 surat itu harus saya kejar dalam satu hari mulai dari step yang paling mudah didapat tanda tangannya hingga yang membutuhkan waktu yang lama. Semua saya turuti sesuai dengan petunjuk pada hari Senin dan alhamdulillaah bisa lancar pencarian surat bebas pinjam dan kurang dua surat yang belum bisa saya ambil pada saat itu.

Balik lagi di hari Sabtu, setelah pulang liqa saya mampir ke Kopma dan itu baru membeli kertas pembatas skripsi yang berwarna biru dan kuning untuk lembar pengesahan. Dengan bodohnya aku tanya teman saya yang kebetulan ketemu di Kopma, "Nyari kertas juga ya?" sambil berlalu buru-buru. "Tidak" jawabnya singkat. Dan saya berpikir lagi, oiya ya mana mungkin beliau seperti saya yang baru ngurus semua sekarang. Sesampainya di kos, malam itu saya fokus dengan presentasi yang akan disajikan esok hari, pukul 06.00 sudah harus kumpul di fakultas dan saya prediksi pulang sekitar maghrib, sehingga seharian tidak mungkin saya menyelesaikan urusan yang belum selesai. Sepulang dari Purworejo, pekerjaan yang belum selesai adalah revisi, ngeprint lima eksemplar, tanda tangan kurang dua dosen, jilid skripsi, ngebookmark yang sudah dari hari sabtu diotak-atik ga bisa-bisa dan ga sempat nyari lagi caranya di internet, dan masih kepikiran surat bebas pinjam karena masih minggu malam. 

Di saat saya sudah stagnan, dengan memberanikan diri bertanya pada teman yang dari kemarin saya repotkan dengan urusan surat bebas pinjam dan syarat yudisium, pada awalnya saya memang sudah ragu bahwa sepertinya akan sia-sia bertanya dengan beliau, sudahlah yang namanya usaha, tanyalah lagi lewat sms tentang cara ngebookmark (ingat ya caranya, bukan minta di-bookmark-in). Daaan.... prediksi itu exactly. Saya memang dalam kondisi sadar bahwa saya sudah banyak merepotkan dan pasti setiap orang akan merasa terganggu jika direpotkan terus menerus. Saat itu saya hanya pasrah dan mengerjakan semampu saya sepulang dari Purworejo.

Tiba-tiba hp berdering dengan sms notification, "cieee...ada yang sudah pendadaran tapi ga bilang2 nih... T.T" tanya sahabat saya rizza saat di amanah MIPA. Kami berlima (devy, dewi, fika, uus, rizza) memang merasa senasib karena sama-sama beramanah saat itu dan kita sama-sama Fisika jadi tahu beban kami masing-masing. Rizza orangnya saya kenal susaaah banget dimintain bantuan, jadi saya memang tidak mengharapkan beliau.hehe. "Maaf za kemarin ga sempat karena semua serba mendadak. Maaf ya..." balas saya padahal saya dulu udah sampai ngancem2 kalau ga dikasih tahu hari pendadarannya. Ya alhamdulillaah ukhuwah kami anak-anak MIPA memang saling mendukung dan tidak ada skandal apapun. Tapi teman-teman, atas kehendak Alloh, Rizza membalas sms "Apa yang bisa saya bantu wi?" tanyanya. Dan saat itu benar-benar saya kaget untuk seorang Rizza nanya dan menawarkan bantuan?? "Za, bisa minta tolong dikasih tahu aja gimana caranya ngebookmark, aku sudah otak-atik tapi belum nemu nih, katanya temen ada di pojok kiri tapi dari awal (sebelum tanya) sudah ta cari tu ga ada tulisan bookmark. Terima kasih sebelumnya" tanyaku yang saat itu masih tidak mengandalkan balasannya. 

Tiba-tiba balasan yang di-sms-kan benar-benar membuat saya menitikkan air mata, "Kamu kirimkan aja draft skripsi kamu ke emailku wi, nanti aku bookmark-in. Kamu ga buru-buru kan ngebookmark-in nya?" balas si Rizza. Ya Alloh, ini atas kuasa-Mu, saat seorang hamba pasrah pada-Mu, Engkau menunjukkan bahwa pertolongan itu amat dekat. "Beneran gpp Za, engga buru-buru tapi kalau bisa besok aku sudah burning semua. Lha kamu lagi sibuk po?Klo sibuk ga usah aja, kasih tahu aja caranya" jawab saya cepet2 karena berasa waktu berlari begitu cepat. "Gpp kog soalnya ngebookmark harus pake software lain, aku juga lagi di rumah tapi warnet di sini lelet wi jadi sabar aj ya, nanti klo sudah km kirim kabari ya, ta ke warnet" balasnya. Ya Alloh, air mata saya sudah tidak bisa dibendung lagi, Alloh mengirimkan bantuan dari arah yang tidak disangka-sangka. Siapa yang berkehendak kalau bukan Alloh? Orang yang jauh dari Jogja tahu saya baru saja pendadaran dan jauh-jauh mau menawarkan bantuan? Subhanalloh walhamdulillaah... Setelah temen saya ini lihat draft skripsi, "Wi, maaf ngebookmark-nya akan bakal lama karena penulisan nomor halaman kamu salah. Nomor halaman harusnya di atas kecuali untuk penulisan bab baru. Mau aku benerin sekalian atau apa adanya aja yang km kirim?" tanyanya. Ya Alloh, benar-benar di luar dugaan saya. Allohu akbar.. Allohu akbar... Allohu akbar....

Akhirnya bookmark dibantu oleh Alloh melalui teman saya dan sekaligus direvisi. Hari senin saya ngebut ke sana kemari dan tujuan sebelum pergi mencari surat bebas pinjam adalah merengek pada bapak Jurusan minta keringanan hingga esok hari. Tetapi, Bapaknya tidak memberikan kepastian hanya bilang, "Ya sudah diurus saja semua dulu sampai maksimal nanti sampai sebelum jam empat ke sini lagi" kata Bapaknya sambil senyum-senyum. "Yaaah Pak, sampai jam lima saja ya Pak, mohon Pak jangan pulang dulu, insya Alloh saya usahakan sampai jam lima sudah selesai semua" kata saya sambil menahan kantung mata yang semakin berat. "Lha kalau sampai jam lima aku pulangnya gimana, udah pokoknya sebelum jam empat ya... Jangan ngikutin aku terus" kata bapaknya. Saat itu bapaknya mau membuat teh ke dapur kecil dekat Jurusan saya ikuti, ambil berkas ke ruang sekjur saya ikuti, sampai bapaknya hanya muter bercanda mengelilingi ruang Jurusan juga saya ikuti, sampai akhirnya kewalahan. haha, hal yang baru saya lakukan saat itu.

Akhirnya petualangan mencari surat-surat dimulai, saat keluar ruangan saya hanya melihat sekilas bayangan teman saya seperti sudah selesai semua urusan dan tinggal menyerahkan ke Jurusan. Saat itu tidak ada seulas senyum pun di wajah saya dan sudah tidak berpikir ada orang di sekitar saya, semua tampak kosong dan hanya ada orang-orang yang saya perlu dengan mereka. Sebelum pukul empat saya lapor lagi ke Jurusan bahwa urusan surat tinggal dua sehingga finally saya tidak bisa menyerahkan berkas ke Jurusan saat itu juga. Saya hanya yakin, "Jika Alloh berkehendak saya lulus bulan Mei, maka insya Alloh saya akan wisuda bulan Mei dan semua akan terasa sangat lancar dilalui" itu hanya keyakinan saya. Apapun akan saya lakukan asal semua selesai dan dalam kepala saya yang terbayang hanyalah orang tua dan hanya orang tua.

Alhamdulillaah Selasa, 17 April 2012 semua telah selesai dan akhirnya atas kerja keras yang telah Alloh titipkan pada saya, Selasa, 22 Mei 2012 saya berdiri di atas Grha Sabha Pramana untuk menjadi anak kebanggaan orang tua. Bapak, Ibuk, alhamdulillaah anakmu telah lulus... 17 April 2012, hari dimana tepat miladnya keponakanku yang pertama, Muhammad Nur Sandy, wis gedhe saiki kowe ya le, wis ganteng, mari nakale ya, sinau sing sregep... :):)


Beribu terima kasih saya ucapkan kepada 
1. Alloh SWT, segalanya atas kehendak-Mu  Rabb-ku... Hamba masih banyak dosa, mohon ampunan-Mu dan berkenanlah Engkau memberikan hidayah-Mu... :')
2. Bapak, Ibuk, hanya ingin memelukmu, semoga Alloh berkenan memudahkan jalan rezekiku nanti dan dapat membahagiakanmu serta mampu menjadi sholihat untuk Alloh...
3. Ms Eka, Ms Dwi, Ms Iux, Mb Rita, terima kasih semuanya atas support dan do'a yang sangat banyak. 
4. De Singgih sayang, maaf uyek (baca: bulik) dulu lama ga mantuk, kangen ya le? :) mbesuk gedhe dadi cah pinter lan sholeh ya le... Sandy, Lia, Isti, kangen kalian le, nduk... Pian, Anas, makasih banyak le pinjeman netbooknya, moga besok bulik bisa ganti ya... :)
5. Prof. Kamsul Abraha yang tidak tahu bagaimana saya membalas kebaikan Bapak, Bapak benar-benar sosok ayah yang super sekali... Semoga Alloh membalasnya dengan surga...
6. Teman-temanku yang membantuku saat menuju yudisium, ustadz Ibnu sama Rizza, terima kasih banyak sekali, insya Alloh hanya bisa membalas dengan do'a (padahal do'a saya juga belum tentu diterima oleh Alloh, mohon maaf). Mohon maaf sebesar-besarnya jika telah merepotkan akibat kekurangan diri saya.
6. Teman-temanku yang membantu support semuanya dari latihan wisuda hingga spirit2nya: Devy, Wahyu, Kiki, ms Agus, ms Sadang, ms Yuan dan ms Ervan yang ikut ngebantuin latihan pendadaran, Bayu, Fika, Uus, Reza, dan Irwan, serta semua teman2 CERAH
7. Adik2ku yang sholihat: (2009) Isti, Nanda, Lita, (2010) Nurra, Sakinah, Winda, dan Puri, tetap menjadi sholihat ya sayang... :) Uhibbukunna fillaah sampai kapanpun kalian adik mbak yang paling paling di hati meskipun sudah tidak bersama lagi...
8. Semua orang yang mendo'akan saya tanpa sepengetahuan saya, Alloh akan membalasnya dan balasan do'a antum antunna adalah do'a dari para malaikat Alloh.. amin insya Alloh...

mengulang memori dan menuliskan ini with my pleasure... Tanpa kalian, saya mungkin tidak akan mengenal Alloh lebih dekat... Barokallohu fikum, semoga Alloh lebih menguatkan iman kita.. amin...

Yakinlah jika Alloh berkehendak akan sesuatu maka segalanya akan dibuat-Nya menjadi lancar meskipun kita melaluinya dengan proses yang berat. Ketika Alloh ingin menunjukkan kuasa dan kasih sayang-Nya, maka kita akan dihadapkan pada satu kondisi yang kadang di luar nalar, dan saat itulah pertolongan Alloh datang ketika ikhtiar kita maksimal. Skripsi atau sejenisnya membutuhkan work smart, work hard, and well-preparation. Janji Alloh memberikan pertolongan dari arah yang tidak disangka-sangka itu memang benar. Satu hal yang tidak kalah penting adalah bahwa semua yang dilalui tidak lepas dari do'a orang tua.. Alhamdulillaah, puji syukur atas karunia dan rahmat Alloh...

Satu pengalaman lucu yang benar-benar membuat malu adalah saat masa revisi. Siang itu saya ambil hasil revisian ke rumah dosen. Saat hasil revisi sudah diberikan, maka saya mengecek tiap lembarnya. Tiba-tiba saya benar-benar kaget dengan satu halaman. Beberapa kata dilingkari besar oleh dosen dengan tinta warna merah dan tepat di sampingnya dibubuhkan tanda tanya yang sangat besar sekali. Tahu apa tulisan saya? "Kau yang pertama". Hahaha, bolehlah pembaca tertawa. Saya bingung minta ampun dan kog bisa saya nulis seperti itu?? Saat itu juga, bisa ditebak "ecean demi ecean" dipertanyakan, mulai dari "kalimat yang ditulis di bawah alam tidak sadar itu yang timbul dari hati. Siapa dia?? de el el...". Setelah dipikir panjang, jawaban itu ketemu. Netbook keponakan yang saya pinjam itu huruf 's' -nya sulit diketik, sehingga kalau kita ngetiknya dengan cepat, maka huruf 's' tidak akan terketik jika tidak ditekan dengan kuat. Tapi, itu menjadi hal yang membuat geli tersendiri ketika mengingatnya. Jangan-jangan memang ada yang dipikirkan.. hihihi... dan semoga itu Alloh SWT. amin ya Alloh...

November, please be nice for me, and for all muslims.... :)
-rdm-

Jumat, 02 November 2012

Septi, Izinkan Aku Mendekapmu Erat

Alhamdulillaah setelah kerinduan yang panjang, aku kembali bisa mendatangi rumah itu. Rumah yang setiap tahunnya silih berganti penghuni-penghuni kecilnya. Ada wajah keceriaan, tetapi siapa yang tahu di dalam hatinya...

Tentu balita yang lucu yang menjadi anak kesayanganku dulu sudah tidak ada, aku yakin sudah dibawa oleh orang yang tepat. Ya itu lebih baik untuknya.. Dan sekarang aku akan mendapatkan anak-anak yang baru. Tentu harus diawali perkenalan dengan mereka dulu..

Hari ini tidak banyak yang berkunjung, hanya beberapa orang saja dan beberapa diantaranya seperti masih menyandang gelar mahasiswa. Ilyas bocah laki-laki itu sedang asik bermain sendiri, mungkin aku tidak akan mengganggunya.. Dalam ruangan yang sudah bertahun-tahun tidak aku kunjungi itu, tidak ada yang berubah. Masih berjajar tempat tidur dengan jeruji pelindungnya agar anak-anak tetap aman ketika ditinggal.

Pandangan pertamaku langsung jatuh pada balita berusia 6 bulan, namanya Minnie (entah gimana spellingnya). Hanya saja ketika mendengar namanya Minnie, aku langsung terigat sebuah aplikasi fb yang digunakan utk menggambarkan teman yang kita kenal dengan tokoh kartun. Hez (adikku di Elins) menggunakan aplikasi tsb dan mengatakan bahwa aku seperti Minnie. Hwaaaa how cute Minnie..

Mendengar namanya aku tambah jatuh hati, aku diizinkan menggendongnya tapi tidak semudah yang kita bayangkan memang. Dekapan pertama, "subhanallooh..aku menggendog seorang bayi... Ya Alloh begitu tenang..." gumam batinku. Rupanya dia kurang merasa nyaman saat aku gendong.

Akhirnya Minnie didekaplah dengan Astrid (adik kosq), alhamdulillaah berjodoh dan dia merasa nyaman. Aku dekati seorang balita lain yang lebih besar dari Minnie, sedang menikmati secuil biskuit di lantai. Tiba-tiba dia nangis dan aku menggendongnya. Bismillaah ya sayang... Subhanalloh rasanya pengen nangis, dia menjadi tenang dalam dekapanku. Usianya tujuh bulan, ya Alloh aku menimangnya, bersenandung sholawat untuknya. "Septi ikut ummi ya.." kataku berbisik.

Mendekap dan menggendong seorang bayi itu memang melelahkan dan mungkin hingga tangan kita terasa capek, tapi hati kita begitu senang dengannya. Itukah yang dirasakan setiap seorang wanita pada anak-anaknya? Segala puji bagi Alloh yang menyelipkan sifat Kasih Sayang-Nya kepada semua hamba-Nya...

Septi, Maha Suci Alloh yang menyempurnakan ciptaan-Nya dengan berkehendak ketidaksempurnaan makhluk-Nya. Sabar ya sayang, meskipun telinga kananmu tidak sesempurna milikku tapi insya Alloh engkau akan diizinkan Alloh untuk dapat mendengar kebeningan hatimu dan ayat-ayat Alloh. Izinkan aku mendekapmu lebih erat ya sayang, hanya berharap engkau menjadi kuat dalam hidup dan tumbuh dewasa dengan keshalihahanmu.. Ya Alloh berkahilah dia, berkahilah mereka. Barokallohu fikum...

#sayapibu
Septi, terima kasih telah mengajarkanku makna syukur dan kamu termasuk anak yang beruntung nak...

Anak-anak yang berwajah bening, kalian bukan anak yang terbuang, tetapi Alloh ingin sekali memberikan orang tua yang tepat untuk kalian sayang... :-) Kapan-kapan kita bersenandung lagi ya...
Uhibbukum fillaah... ^^

posted from Bloggeroid