Sabtu, 08 Desember 2012

Wanita, Untuk Apa Air Matamu?

Di tengah aq ingin memejamkan mata dan melemaskan badan, tanganku tak kuasa ditahan untuk menghiasi ruang-ruang blog yang masih kosong.

Wanita, katanya sosok yang sangat rumit, padahal kami merasa begitu simple. Wanita, katanya mahluk yang susah ditebak, padahal kami hanya butuh kejelasan. Wanita, katanya terlalu ribet, padahal kami ingin sesuatu itu jelas dan terarah. Wanita, katanya terlalu perasa dan mengesampingkan logika, karena kami tidak ingin menyakiti siapapun dan itu reflek dari logika kami yang berbicara.

Kenapa engkau suka menangis?
Air mata adalah temanku
Saat aku sedih, air mata yang membuat hatiku lebih tenang meskipun aku tahu masalahku masih rumit. Tapi aku butuh waktu sejenak untuk mengurangi kesedihanku agar aku dapat berpikir dengan adil...
Air mata adalah sahabat saat aku senang, mendapatkan rezeki, mendapatkan hidup, memiliki orang-orang yang penuh kasih sayang di sekitarku, dan mendapatkan kejutan-lejutan berarti dari mereka. Air mata lebih mampubmenggambarkan betapa senangnya hatiku pada saat itu. Jika aku hanya tertawa, maka saat itu aku hanya merasa biasa saja dan belum ada sesuatu yang spesial...
Air mata jadi teman karibku saat aku marah. Aku berpikir bahwa menangis adalah tindakan yang lebih tepat dalam meluapkan amarah, bukan dengan memukul atau mengeluarkan kata-kata yang kasar, menyakitkan, dan dengan suara yang lantang. Jika saat marah ternyata aku lebih memilih meluapkannya dengan amarah, maka saat itulah hatiku sedang kacau dan ada sesuatu yang salah...

Air mata adalah cara aku meluapkan emosiku, mengurangi kesedihan, melipatgandakan kebahagiaan, dan meredam amarah yang berkecamuk dalam hati. Air mata selalu berhasil menstabilkan perasaanku. Ia sangat dekat dengan do'a, dalam setiap kondisi apapun jika air mata sudah mengalir maka saat itu pulalah dalam hati kami mengalir deras do'a untuk setiap yang sedang kami hadapi.
Allohu a'lam...

Tidak semua wanita suka menangis. Air mata bukan simbol kecengengan seorang wanita tapi ketegaran dalam menghadapi hidup untuk berhati-hati menjaga hati orang lain agar tidak sakit, dan tahukah engkau bahwa menjaganya telah mendahulukan logika di atas perasaan.. :)

When you feel like hope is gone, there will be tomorrow, in time you'll find THE WAY... ^^

Published with Blogger-droid v2.0.9

Rabu, 28 November 2012

Living Cost di Jogja (2)


Ini adalah lanjutan dari posting beberapa waktu yang lalu. Jika kemarin saya bicara tentang biaya kos di Jogja, sekarang saya mau coba menuliskan biaya sehari-hari hidup di Jogja. Sekali lagi, ini tulisan berdasarkan pengalaman saya selama hidup di kota ini.

Biaya makan di Jogja sebenarnya tergantung budget kita. Kalau mau makan, insya Alloh di sini menyediakan harga mulai dari Rp 3.000,- sampai Rp 30.000,- sekali makan. Tergantung kita mau hidup hemat atau boros. Dengan uang tiga ribu rupiah untuk beberapa warung makan, kita bisa dapatkan nasi sayur plus tempe satu potong. Itu harga standar termurah dari warung makan sekitar UGM yang aku temui. Kalau mau lebih hemat lagi juga bisa. Beli ricecooker, ada yang Rp 140.000an, ya nabung dulu tapi kan manfaatnya bisa bertahun-tahun.. Kalau harga beras bervariasi, saya sarankan jangan beli di Mirota atau swalayan lain kalau mau hemat, harganya mahal dan nasinya terlalu enak.hehe. Nyeseg juga kalau kita memutuskan untuk membiayai hidup sendiri, sudahlah kita hidup sederhana saja ya... :)

Selain nasi masak sendiri, baiknya lauk juga biar lebih hemat 50% dibanding beli lauk mateng. Paling tidak kita bisa menikmati telur yang seharga 800-1000an rupiah.hihihi. Atau kamu juga bisa beli tempe yang panjang itu dengan harga 2000 rupiah, coba bandingkan dengan kita beli lauk tempe tepung harganya 500 rupiah dan kalau tempe tanpa tepung 1000 rupiah. Perbandingannya jauh kan... Itulah rasanya kalau kita telah memutuskan hidup secara mandiri, hidup adanya apa pasti disyukuri. Insya Alloh...

Kalau kamu mau hidup secara mewah juga bisa, tinggal beli di Waroeng Steak n Shake, sekali makan kira-kira 20an ribu, SS kira-kira 15rb, Iga Bakar 30an rb, mau makan fast food kayak PH, Mc D, Dunkin, Parsley, kira2 30an rb sekali makan. Kalau bener2 pengen makan di tempat yang menguras kocek mahasiswa, minta sama Alloh, insya Alloh rezeki datang dari arah yang tidak disangka-sangka. Hidup ini memang susah, maka nikmatilah dengan hidup apa adanya. Bukan dengan mengeluh karena rezeki seret de el el. Mungkin sekarang rezeki sedikit tapi jumlah yang sedikit itu ternyata dicukupkan oleh Alloh, bahkan masih bisa ngopy buku de el el.

Intinya, biaya hidup di Jogja itu tidak menyusahkan insya Alloh, bisa cari yang paling murah sampai yang paling mahal. Coba sesekali masuk tenpura hana, di Jln Monjali, sekali makan minimal 90rb, itu bener2 nyeseg..hahaha

Selamat menikmati nyamannya suasana Jogja, isi kantong berapapun insya Alloh bisa bertahan hidup di sini.. :)

-rdm-
Dengan sejuta senyum...
*perjalanan ke Bandung, hanya ikut menemani Bu Wid saja.. :)
Posting dengan hp pinjaman.. ^^

Published with Blogger-droid v2.0.9

Sabtu, 17 November 2012

Terlalu Sederhana Untuk Mereka

Aq di tengah reruntuhan
Entah ini rumah siapa
Ibu hanya berpesan, "tetaplah kalian di sini jangan takut, Alloh bersama kita.."
Dia peluk erat dan air matanya menetes di rambutku
Aku terdiam, dia mencium keningku, pergi...

Di luar begitu gaduh
Sesekali kulihat bom melayang di udara tepat di depan mataku
Seolah menujuku
Tetapi selalu meledak di udara
Kadang meledak beberapa kilo meter di depan tempat aku berdiri

Aku ingin menangis
Tetapi selalu ingat pesan Ibuku
Dan aku kembali mengurungkan niatku

Aku hanya ingin Ibu
Aku selalu menunggunya di sini
Akankah Ibu mencari dimana ayah?
Yang telah pergi dahulu beberapa waktu yang lalu..

Aku benci dengan tentara berseragam itu
Aku melawan mereka dengan bacaan Qur'an yang kuhapal
Semoga Alloh menimpakan adzab yang pedih atas mereka
Dan mereka akan pergi dari tanahku yang suci dan diberkahi, Palestina...

#pray for Palestina, Love for Palestina..

Published with Blogger-droid v2.0.9

Selasa, 13 November 2012

Living Cost di Jogja (1)

Ketika saya menghadiri pameran pendidikam UK beberapa waktu yang lalu, pertanyaan yang pasti tidak akan lupa untuk ditanyakan adalah tentang living cost. Membandingkan satu sama lain, bagaimana dengan kota London, atau Glasgow, atau Sheffield, atau Liverpool, atau yang lainnya. Akhirnya tercetuslah ide untuk menulis living cost di Jogja. Saat masa-masa maba kemarin pun juga ada yang menanyakan tentang biaya hidup di Jogja. Apa perlunya tahu biaya hidup? Sangat perlu, untuk perencanaan studi dll, jika mau memboyong keluarga ketika lanjut studi master atau doctoral program. Ya, well preparation...

Jogja adalah salah satu kota besar di Indonesia yang sederhana dalam hal biaya hidup, kecuali di daerah pariwisata. Sedikit ke utara, kita akan sampai pada daerah kampus, Sleman, spesifikasinya adalah UGM. Jika kita geser ke arah timur sedikit, ketemu UNY. Living cost di daerah dua kampus ini pun sudah berbeda. Biasanya di daerah UGM sedikit lebih mahal.

Biaya hidup dapat diatur sehemat mungkin jika kita mau telaten. Tiap bulan bisa diatur, mulai dari 300rb sampai 2 juta, itu sudah termasuk biaya rumah atau kos. Kita mulai dari biaya rumah dulu atau biaya makan ya? Ummm...oke biaya rumah dulu. Kalau ini pinter-pinternya kita aja cari kos atau kontrakan, sama tergantung budget. Kalau ngontrak kata teman-teman lebih murah, tetapi kalau saya bandingkan tidak jauh berbeda dengan kos. Pilih kontrakan atau kos juga sesuai ketertarikan atau sukanya yang mana. Kalau saya lebih suka kos karena kebersihan, kerapian itu jadi kewajiban masing-masing. Akan tetapi, kekeluargaan kos juga bagus bahkan lebih terasa daripada dulu saya ikut ngontrak. Kalau sistemnya ngontrak, maka pertama kita harus yakin dulu bisa hidup bareng dengan orang yang bermacam-macam dan semua disamaratakan kewajibannya.

Kos di Jogja setahu saya ni ya, mulai dari harga 200rb/bulan itu udah dapat bagus. Fasilitas yang didapat biasanya kasur, lemari, sama meja. Kalau kamu dapat harga yang lebih mahal dari ini, lihat dulu fasilitasnya kira-kira sama atau tidak. Akan tetapi lokasi kos lebih jauh dari kampus, kira-kira 2-3 km dari kampus. Kalau kisaran harga 300-an ribu biasanya sudah dengan kamar mandi dalem. Tetapi ada juga teman saya yang dapat kos 350 rb, fasilitas yang didapat sama hanya saja nambah wifi. Cuma sekarang kan banyak yang sudah pake modem dan tiap bulan paling nambah 50rb, jadi kalau dapat kos yang lebih murah kenapa pilih yang mahal.. Oya tentang kontrakan tadi ada yang belum saya sampaikan. Kalau ngobrol masalah harga kontrakan atau kos sama temen, saya paling hobi nih. Hehe. Kalau ngontrak itu kita harus siap beli kasur, lemari dll sendiri, alias kita dapat kamar kosongan. Selain itu, dengan harga kos yang sudah dapat banyak fasilitas, taruhlah 200rb, ternyata kalau ngontrak dengan harga segitu tiap kamarnya untuk dua orang. Jadi, sekali lagi pinter-pinternya kita sama bejo-bejoan. Makanya kalau mau pindah kos atau memulai kos, minta juga sama Alloh, insya Alloh nanti dapat yang terbaik..

Itu tadi kos yang murah. Kalau kamu bawa mobil, biasanya kos yang menawarkan parkir mobil tapi masih kamar mandi luar, nilai minimalnya kisaran 500rb. Hehe ini pengalaman sekos sama orang yang tajir. Kalau kamu pengen ber-ac kamarnya, siapin 1,2 juta an tiap bulannya. Kalau mau nambah air panas di kamar mandi kamu, siapin uang 1,8 juta tiap bulannya untuk sewa kamar kamu. Kalau aku diizinkan punya anak, dengan harga segitu mending ta beliin rumah di Jogja sekalian deh. Hehe. Kalau sudah lulus kan bisa dijual lagi, apalagi investasi rumah biasanya semakin lama harganya semakin mahal. Ckckck ga mau rugi banget ya, alias emak-emak.. :-D

To be continued insya Alloh...

Published with Blogger-droid v2.0.9

Ga Boleh Wangi Bukan Berarti Boleh Bau Kan? (2)


Introspeksi diri yuk masing-masing, kenali bau badan kita, kenali lingkungan kita, dan jangan sampai orang lain terganggu dengan kehadiran kita. Jika ini terus kita pelihara, maka sampai kita nanti (bi idznillaah) menikahpun akan terus menjadi kebiasaan dan seluruh keluarga kita jadi punya bau badan. Ga mau kan seperti itu... :-):-)

Berikut solusi kecil yang saya tawarkan:

1. Pakaian harus dijamin bersih. Jika sudah dipakai seharian, maka jangan dipakai lagi keesokan harinya. Jika pakaian yang kita pakai hanya dipakai dalam beberapa jam pada hari itu, maka cek apakah pakaian kita masih wangi atau sudah bau badan. Jika sudah berbau, maka tentu jangan kita pakai lagi. Ketika mencuci pakailah deterjen yang tidak mencari harga termurahnya, tetapi bukan berarti yang mahal. Saya sarankan memakai pewangi pakaian, dan ketika menyetrikanya juga memakai pelembut pakaian. Selain membuatnya menjadi harum, pakaian juga lebih mudah halus saat disetrika. Dan yang paling penting adalah harumnya pakaian kita lebih tahan lama. Kita tidak perlu memakai parfum lagi. Selain itu, yang lebih penting lagi untuk para wanita, cara ini insya Alloh tidak akan membuat kita menjadi sangat wangi dan Tidak tercium dari jarak yang sangat jauh. Paling tidak ketika kita sedang bersalaman denganteman, barulah teman tsrsebut dapat mencium baunya.

2. Daerah-daerah yang sangat sensitif dengan keringat adalah ketiak, kepala bagian belakang dan bawah (di bawah rambut dan belakang telinga). Saya sarankan juga memakai deodorant, sudah banyak produknya, dari yang kering hingga yang roll-on basah atau pakai bedak anti bau-badan. Akan tetapi untuk beberapa orang, hanya menggunakan bedak tidak cukup alias masih kurang bisa mengurangi bau badan. Jadi, sekali lagi kenali diri kita masing-masing. Oya ketiak adalah sumber atau muaranya bau badan, berdasarkan sunah Rasululloh, kita juga dianjurkan untuk membersihkan atau mencukur bulu ketiak.

3. Ketika wanita sedang haid, dianjurkan juga mengolah kunyit asam. Untuk amannya memang lebih baik membuat sendiri, tetapi jika tidak ada waktu bisa beli yang sudah dijual dalam bentuk plastik atau sachet. Jika mau membuat sendiri, kira-kira dua buah kunyit kupas, setelah itu parut dan kemudian peras sarinya. Sari kunyit tadi tambahkan madu kemudian langsung minum. Jika ingin membuat minuman kunyit asam, 3-4 buah kunyit yang sudah dikupas tinggal dipotong-potong pipih saja, kemudian ditambahkan asam secukupnya dan gula merah atau gula pasir sesuai selera, dapat diminum dua kali saja. Kalau suka madu juga bisa ditambahkan. Hindari produk-produk yang menjanjikan mempercepat masa haid. Jika suka kemangi, banyak makan daun ini juga sangat membantu mengurangi bau badan.

4. Jika akhwatifillaah berambut panjang, jangan digerai ketika memakai kerudung. Akan tetapi, ketika mau sholat dan sedang di luar rumah, maka sesuai perintah Rasululloh, rambut harus diurai, kemudian kita bisa membenahinya saat sudah selesai sholat. Memang agak sedikit ribet, tapi sabar akan mendatangkan pahala lagi. Jangan lupa sedia banyak topi atau dalaman kerudung. Gunakan hanya untuk dua kali pakai saja.

5. Keramas bisa dirutinkan setiap dua hari sekali, seperti puasa Daud. Hindari menggunakan kerudung saat rambut masih basah karena bau rambut akan menjadi 'apek'.

6. Ketika selesai makan di luar rumah, bolehlah sedia hand gel. Hand gel tidak dipakai sebelum makan, kalau mau makan lebih baik hanya mencuci tangan saja atau pakai hand soap, bukan dengan hand gel. Kenapa? Selain hand gel membunuh baikteri yang jahat, bakteri yang baik pun ikut dibunuhnya. Selain itu, bahan gel biasanya tertulis 70-90% dari alkohol, khawatirnya alkohol masih nempel (tidak menguap semuanya) dan kita pakai untu makan. Jadi, hand gel dipakai setelah makan saja.

7. Jika kita selesai outbond, maka sebelum bergabung dengan teman-teman yang lain, hendaknya dan lebih baik mandi dulu. Jangan mengharapkan toleransi dari orang lain karena khawatir kita sudah termasuk mendzalimi saudara kita.

8. Kaos kaki akhwat. Please, kenali kaos kaki kita jika sudah berbau. Pakai kaos kaki untuk dua kali pemakaian dalam satu hari. Kaos kaki sering jadi sumber utama juga dari 'bau'-nya akhwat. Na'udzubillaah..

9. Memilih kain baju yang menyerap keringat. Hindari membeli pakaian yang berbahan kain tissue atau kain yang terbuat dari plastik. Biasanya kain ini kurang menerap keringat dan mudah membuat kita gerah. Pilih baju yang berbahan kain katun atau bahan yang dingin dan nyaman ketika dipakai serta menyerap keringat.

10. Jika anda memakai gamis gelap dan jilbab yang sangat lebar hingga mencapai tanah, maka pakaian anda biasanya selain sangat lebar juga kainnya sangat tebal. Selain itu kainnya bukan berbahan katun tapi biasanya kain yang saya pakai untuk rok. Jadi, bisa dibayangkan bagaimana mudahnya memacu keluarnya keringat. Gunakan daster yang berbahan katun sebelum memakai jubah dan cadar+burqo anda. Gamis dan kerudung anda juga sebaiknya dipakai hanya sekali. Saya pernah bersama dengan teman yang berpakaian seperti ini dan tidak membawa baju ganti, subhanalloh akhwat, maaf itu akan sangat mengganggu.. Daster yang berbahan katun tadi tidakam akan membuat anda semakin gerah, tetapi akan menyerap keringat anda. Jika anda tidak memakai daster, maka biasanya rasanya akan lebih mudah gerah dan berkeringat.

11. Terakhir, gunakan peniti atau jarum yangbelum teroksidasi.hehe. Jika sudah berwarna kuning, maka jarum atau peniti itu akan meninggalkan bekas di kerudung anda dan susah di hilangkan. Hal ini tentunya akan mengganggu. Jika kerudung sudah usang, maka kita bisa manfaatkan untuk keperluan lain.

Itulah sedikit yang bisa saya sampaikan, sekali lagi saya masih proses membiasakan diri hidup bersih dan rapi. Bersih, rapi dan wangi ga harus mahal teman.. Wangi ga harus pakai parfum juga.. :-) Tidak boleh wangi bukan berarti boleh kucel, bau badan, tidak rapi dan kawan-kawannya. Sedikit memberikan perhatian pada penampilan bukan berarti kita pengen terlihat cantik atau ganteng, tetapi ini adalah bagian dari Islam yang menyukai kebersihan dan keindahan.. Insya Alloh, Alloh juga akan suka dengan kita.. ^^ Semoga kita terhindar dari wanita yang disebut pezina karena parfumnya dan terhindar pula dari mendzalimi orang lain karena bau badan kita. Amin...
Muslimah, kaulah yang tercantik... ;-) Cantiknya bidadari, lewat... Kamu lebih cantik... :-):-)

Terima kasih sudah menyimak, jika ada yang kurang, maka bolehlah meninggalkan masukan.. :-)

Published with Blogger-droid v2.0.9

Ga Boleh Wangi Bukan Berarti Boleh Bau Kan?

Seorang wanita jika tercium bau wanginya oleh laki-laki lain, maka dia seorang pezina. Itulah pesan Nabi keada para wanita untuk berhati-hati menjaga dirinya. Kita sebagai umat Rasululloh juga tidak boleh menolak hal tersebut.

Akan tetapi, dengan hadits tersebut apakah kita mengizinkan diri kita bau badan? Inilah polemik yang terjadi di kalangan para akhwat. Ketidaknyamanan berada di sisi seorang akhwat lebih sering terjadi akbiat Bau Badan. Akhwat di sini sebutan untuk muslimah yang berpakaian sesuai syari'at, kerudung menutup dada, pakai kaos kaki, baik pakai gamis maupun lepasan rok dan atasan, baik bergelap-gelap maupun berwarna, baik pakai cadar maupun cadar+burqo atau tanpa cadar dan tanpa burqo.

Akhwatifillaah...
Saya pernah baca buku yang berkomentar habis-habisan tentang penampilan seorang akhwat, mulai dari ketidakrapian, kucel, bau (tidak wangi dan memunculkan bau khas sendiri), dan lain-lain. Saya di sini bukan maksud mengatakan bahwa saya sudah rapi, tidak bau, dan bersih, saya hanya masih berusaha untuk itu. Seorang teman saya beda lagi ketika berkomentar tentang kontrakan akhwatnya yang membuat dia sangat gerah hingga menulis secara radikal. Tentu hal ini tidak kita inginkan, saya yang orang-orang bilang termasuk akhwat (alhamdulillaah) tidak ingin juga ada orang yang sesama akhwat membicarakan hal yang tidak baik tentang akhwat juga.

Akan tetapi, mungkin kita bisa melihat konteksnya mengapa mereka berbicara seperti itu. Maksud saya, membicarakan tentang seperti ini kan juga termasuk aib seseorang. Sebenarnya hal ini juga tidak hanya berlaku pada akhwat, ikhwan pun juga demikian. Bukan berarti setelah membaca ini, ikhwan akan bilang 'oh berarti nanti aku harus mencari akhwat yang wangi', boleh saja tetapi anda juga harus mengaca pada diri anda seberapa jauh usaha anda menghilangkan bau badan.

Dalam suatu kuliah, saya hampir saja ingin keluar atau berpindah tempat karena tidak kuat dengan bau badan seseorang yang dari luar terlihat penampilan ikhwan. Akan tetapi, kadang kala saya juga terganggu dengan diri saya sendiri ketika merasa saya sudah berkeringat dan khawatir orang lain yang ada di samping saya tidak nyaman dengan kondisi saya saat itu. Jadi, dalam hal ini kita butuh tindakan nyata untuk menghilangkan bau badan. Sebelum tindakan nyata dilakukan, pertama kita harus kenali dulu diri kita sendiri dengan efek bau badan yang ada pada kita. Maha Besar Alloh yang telah membuat bau badan kita berbeda-beda antara satu orang dengan yang lain.

Pertama, bau badan orang yang kurus dengan orang yang gemuk itu berbeda. Mohon maaf sebelumnya, bukan maksud saya menyinggung tentang besar kecilnya ukuran badan, hanya ingin mencoba mengenali dan mengiyakan apakah kita termasuk pada kategori ini. Orang yang gemuk lebih mudah berkerigat dan bau badannya juga akan lebih tercium orang lain.

Jadi, perhatian terhadap kebersihan baju, kerigat yang banyak dan hal lain yang menyebabkan bau badan harus lebih ekstra. Suatu kali pernah saya bertemu dengan seorang akhwat di kampus dan ternyata baru saja selesai outbond. Saat bersalaman dan cipika cipiki, saat itu pula setelah hirupan nafas pertama, (maaf) saya menahan nafas agar tidak mencium lagi bau keringatnya. Namun, seringkali orang yang memiliki bau badan tidak sadar bahwa badannya sedang 'bau'. Inilah yang menjadi kendala.

Kedua, makan daging lebih membuat keringat kita menjadi lebih berbau daripada memakan makanan dari tumbuh-tumbuhan. Ketiga, kebersihan pakaian kita dan juga kebersihan badan kita, hal ini menyangkut bersih atau tidaknya saat kita mandi. Keempat, lingkungan sekitar kita mendukung untuk selalu bersih dan wangi. Oya kelima yang tidak bisa dihindari adalah cuaca di Indonesia. Cuaca panas di negara kita sangat berpotensi memacu tubuh kita mengeluarkan banyak keringat. Kata teman saya yang sudah pernah ke negeri Sakura (pengen ke sana..), cuaca di sana sangat nyaman. Orang-orang di sana suka berjalan kaki selain fasilitas jalan kaki mendukung, cuacanya juga dingin dan membuat tubuh tidak mudah berkeringat.

Kelima khusus bagi para wanita, biasanya ketika datang bulan, bau badan kita akan lebih kuat dibanding ketika tidak masanya haid. Oya pernah suatu kali teman saya curhat dan minta masukan, "dew, gimana ya caranya ngasih tau temen yang bau badan? Aku dipesenin banyak orang nih. Orang yang mau aku kasih tau ni orang Jawa masalahnya. Tahu sendiri kan gimana klo ngomog sama orang Jawa. Sempat sih aku terpikir, ga usah ngomong apa-apa tapi langsung dikasih hadiah parfum. Tapi bukannya itu lebih menyinggung ya??" jelas teman saya ini sangat kebingungan. Bersambung...

Published with Blogger-droid v2.0.9

Senin, 12 November 2012

Bagaimana Akhir Masaku Nanti?

Kesempurnaan hanyalah milik Alloh..
Sang Pencipta Cinta dan segalanya..
Ketidaksempurnaan makhluk adalah bagian dari kesempurnaan-Nya

Tiap detik terus menerus aku menimbun dosa
Tak pernah jenuh ataupun lelah
Hingga menggunduk bak hamparan pasir
Bahkan menggunung tinggi melebihi ketinggian apapun

Diri ini hanya menunggu saat Engkau memanggil
Bertemu dengan Sang Khalik yang telah lama aku rindui
Meski amalanku tak sepenuh genggaman pasir
Bahkan ciptaan Alloh pun tak ada yang lebih kecil dari amalanku

Bagaimana aku nanti mampu menghadap Yang Maha Suci?
Menunduk dalam atau bahkan ingin terkubur dalam hingga Dia tak melihatnya..
Tapi Dia Sang Maha Melihat
Dan akankah aku tidak punya malu?

Tak ingin datang penyesalan
Namun, diri ini terus tenggelam dalam dosa

Ya Alloh, izinkan hamba bertemu dengan-Mu
Meski amalan hamba lebih kecil dari sebutir debu..
Yang itupun belum mampu hamba menjaga keikhlasannya dengan utuh..

Engkau yang menggenggam hati
Karuniakan hidayah kepada kami
Tanpanya, kami hanyalah hidup dalam ruang yang kosong, tenggelam dalam kesenangan yang tak nyata

Robbanaghfirlana dzunubana wa ishrofana fii amrina wa tsabbit aqdamana wanshurna 'alal qoumil kaafirin..

Published with Blogger-droid v2.0.9

Sleeping Child

Pernah dengar Sleeping Child punya MLTR? ^^


The Milky Way upon the heavens
is twinkling just for you
and Mr. Moon he came by
to say goodnight to you

I'll pray for you I'll pray for mother (sing aku ganti pray)
We're praying for the world
and for the people everywhere
gonna show them all we care

Oh my sleeping child the world's so wild
but you've build your own paradise
That's one reason why I'll cover you sleeping child

If all the people around the world
they had a mind like yours
we'd have no fighting and no wars
there would be lasting peace on Earth

If all the kings and all the leaders
could see you here this way
they would hold the Earth in their arms
they would learn to watch you play

Oh my sleeping child the world's so wild
but you've build your own paradise
That's one reason why I'll cover you sleeping child

I'm gonna cover my sleeping child
Keep you away from the world so wild

*Jadi kangen lagi pengen ke sayap Ibu... >,<
Keep you away from the world so wild... Please be right when you be mature someday... Alloh always guides us... :-):-)

posted from Bloggeroid

Sabtu, 03 November 2012

Jalan Ketegaran Seorang Amatullah

Jadi ingat keluarga mulia yang dispesialkan oleh Alloh dalam kitab suci Alqur'an. Subhanallooh... Isinya pun luar biasa...

Saya akan mengutip satu ayat yang ada dalam surat Ali Imran, yaitu pada ayat 147.

Sore itu hari kedua (agak lupa) Syawal tahun ini, sepulang silaturrahim ke sodara2, Ibuk ngajak, "ning pasar yuk nduk. Dolan tempat e Bu Sholihah (lupa namanya)". "Nggih Buk, ta siap2 riyin". Saya berpikir, kenapa harus silaturrahim dengan Ibuk yang tinggal di pasar itu. Ibunya sebenarnya sudah tua, lebih tepat dipanggil eyang atau simbah mungkin, tetapi orang-orang memanggilnya masih "Bu", mungkin karena beliau terhormat di kalangan masyarakat pikirku.

"Buk, lha nopo tho kog ndadak dolan tempat Bu Sholihah?" tanya saya. "Njaluk ngapuro (minta maaf) karo do'a pengestu nduk" jawab Ibuk. "Ooo..." bibirku bulat tanda paham.

Sepanjang perjalanan kami bercerita, jalan kaki saja karena rumah dekat sekali dengan pasar. "Bu Sholihah tinggal piyambak (sendiri) po Buk ten peken (pasar)?". "Iyo" jawab Ibu singkat. "Lha anaknya?" tanya saya. "Ga punya anak" jawab Ibuk singkat lagi. "Lha suaminya?" tanyaku semakin penasaran. "Ga punya suami, ning pasar wis suwe tapi pindah deket tokone Ibu lagi wae" jelas Ibuk. Masya Alloh... Tinggal sendirian, di tengah pasar, belum punya suami, belum pernah menimang anak. Saya hanya bernapas panjang...

Setelah muter2 mengintari pasar karena semua pintu pasar ditutup, akhirnya pergi ke warung tetangga dan bisa masuk. Sesampai di gubuk kecil itu, ternyata Bu Sholihah tidak ada di rumah. "Yaah Buk, capeek... Ga ada di rumah lagi" keluh saya. "Lha iyo tho nduk, golek dalan wae susah eram kog tibake ga enek ning ngomah (Lha iya tho nduk, nyari jalan aja susah bener ternyata malah ga ada di rumah)" kata Ibuk sambil ketawa menyabarkan hati saya.

"Ditunggu nopo bablas ten nggene mas eko (kakak laki-laki pertamaku)?" tanya saya lagi. "Lha iyo tho, yo wis yuk ning nggone Yanto (panggilan lain nama kakak saya) wae, paling lagi mulang ngaji ning Karanganom, mengko bar ko nggone Yanto wae bali mrene meneh" kata Ibu.

Waktu kami jalan, ternyata berpapasan dengan Bu Sholihah yang berjalan pelan, benar ternyata beliau pulang dari ngajar ngaji. Beliau dari dahulu pekerjaannya adalah mengajar ngaji, sebenarnya beliau ikhlas tetapi orang-orang memberikan jasa pengajaran tersebut dan itulah penghasilan yang diperolehnya. Seingat saya beliau dulu juga pernah jualan bumbu-bumbu.

Setelah pulang dari rumah mas saya karena ternyata juga kosong masih lebaran muter-muter, kami balik lagi ke pasar. Sampai di pasar tempat bu Sholihah, ternyata beliau juga baru saja sampai. Setelah duduk, saya dan Ibuk sungkem, setiap kali sungkem dibalas dengan penggalan ayat pendek, ya Qs. Ali Imran: 147. Do'a itu diajarkan kepada saya dan beliau meminta untuk rutin membacanya, insya Alloh akan mendapat ketenangan dan penjagaan dari Alloh.

"Robbanaghfirlanaa dzunubana, wa ishrofana fii amrina, wa tsabbit aqdamana, wanshurna 'alal qoumil kaafiriin..."
"Ya Alloh, duh Gusti kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebihan (dalam) urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum kafir" -Ali Imran: 147-

Subhanalloh, setelah tahu maknanya saya langsung jatuh hati. Itulah do'a yang kalau saya tidak salah dibaca oleh kaum muslimin saat perang Badr, meminta perlindungan dan keteguhan hati (tegar) saat menghadapi musuh yang jumlahnya lebih besar dan di luar nalar. Mereka takut gentar, mereka penuh cemas dan bermohon ampun dari Alloh serta meminta pertolongan dan keistiqomahan.

Satu baris do'a yang mungkin sering kita dengar. Itulah ayat yang membuat Bu Sholihah tegar menghadapi kehidupan, dalam kesendirian beliau merasakan kebersamaan yang begitu dekat dengan Alloh. Dalam kesempitan, Alloh selalu memberi dan mencukupkan rezeki karena keikhlasan hatinya.

Semoga kita terutama saya mampu mencontoh beliau dan mwngamalkan selalu do'a tersebut, sehingga Alloh mau dan berkenan memberikan hidayah dan keistiqomahan untuk kita semua. Apa gunanya hidup jika tanpa hidayah, memiliki keluarga dan dunia tetapi lupa akan Alloh, semua terasa menjadi sempit. Saat kita telah berikrar kepada-Nya, maka biarlah urusan kita Dia yang mengaturnya.

Untuk semua wanita yang belum pernah menikah di dunia, tegarlah menjadi wanita yang sholihah untuk Alloh. Saya hanya bisa membayangkan sedikit dari perasaan pahit yang pernah engkau rasakan. Untuk semua orang yang sudah berkeluarga, jangan kau tambah pedih hatinya dengan pernyataan dan pertanyaan yang tiada berguna. Jika tidak bertemu di dunia, maka Alloh akan pertemukan di surga dengan laki-laki suci pilihan Alloh. Karena engkau terlalu mulia, sampai-sampai Alloh merasa ukuran pasangan hidup kalian tidak ada di dunia. Allohu a'lam. Semoga Alloh memberkahimu wahai wanita-wanita tegar.. Amin...
:-):-)

Semoga kalian diberikan gelar Mumtazah oleh Alloh di hari akhirat nanti. Amin...ya Alloh ya Robbi...

posted from Bloggeroid

Little Thesis -- Work Hard -- Graduation

Tugas akhir, penelitian kecil, bagi seorang mahasiswa tingkat akhir adalah penentu hidupnya. Itulah yang mungkin digambarkan beberapa orang. Saat saya masih berusia muda di kampus, pernah suatu kali berpikir, "Iyakah nanti aku bisa melaluinya, iyakah aku nanti bisa menghasilkan suatu karya, iyakah nanti ada buku tebal berwarna biru bertuliskan namaku? Ya Alloh, skripsi itu begitu mengerikan di mataku". Bagaimana tidak, kita dari dulu selalu didongengkan perjalanan seseorang menempuh skripsi. Bahkan pandangan yang sedikit menyesatkan mengatakan bahwa penentu kelulusan adalah skripsi. Jika kita masih berpikir seperti itu, maka apa gunanya kuliah kita selama tiga sampai empat tahun sebelumnya? :) Of course, kelulusan menjadi seorang sarjana tidak hanya ditentukan dari skripsi saja.

Sekarang saya akan berbagi sedikit tentang gambaran orang yang sedang menempuh tugas akhir. Suatu sore saya sedang berbincang dengan teman kos, ketika itu pikiran saya sudah pening dengan pekerjaan skripsi. Saya akui memang, skripsi yang saya kerjakan hampir tiap hari dari pagi sampai malam dan memang benar beberapa kali tidak menghabiskan malam dalam mimpi yang indah. Tetapi, percayalah sesungguhnya hal itu bisa tidak terjadi ketika kita bisa memanajemen waktu dengan sangat baik. Kembali ke perbincangan antar anak kos, saya dapat ambil kesimpulan bahwa skripsi itu layaknya belajar memasak.What? Pardon miss, sorry can you repeat again?

Skripsi itu seperti halnya Belajar Memasak. Misalkan: chef meminta kita untuk membuat sajian nasi goreng dengan topping berbagai macam fresh fruits sehingga memunculkan cita rasa yang baru dan menginspirasi. Itu hanya contoh ya karena saya juga tidak tahu bagaimana rasa nasi goreng dengan topping buah.hehe. Bayangkan bahwa selama ini kita belum pernah diajarin membuat nasi goreng, hanya pernah memakannya, tetapi tidak tahu bagaimana membuatnya, mulai dari bumbunya hingga menggoreng nasinya, bahkan menanak nasinya. Kemudian "bruuuk...", di depan kita diberi tumpukan buku resep memasak nasi goreng oleh master chef, mulai dari nasi goreng dalam negeri hingga luar negeri. Kata chef, "kalau kamu masih kurang, bisa cari di internet sudah banyak beredar cara membuat nasi goreng".

Saat kita membaca buku dan lembaran-lembaran resep itu satu persatu, semua mengatakan siapkan nasi satu piring, cabe merah 4 biji, bawang putih 2 siung dll (kalau diteruskan saya juga kurang begitu paham membuat nasi goreng yang enak :)). Setelah itu goreng bumbunya kemudian masukkan nasinya ketika sudah tercium aroma bumbu yang sedap. Akan tetapi, masalahnya, kita belum tahu bagaimana cara memasak nasi. Permasaalahan yang lain adalah cara orang membuat bumbu dari referensi yang ada banyak versi, ada yang ditumbuk halus, ditumbuk kasar, ada yang diiris tipis, ada yang diiris besar-besar kemudian ditumbuk, ada yang pakai tomat dan ada yang tidak, dan segala macam perbedaan yang ada. Selain itu, ada juga banyak cara memasak nasi yang disajikan, mulai dari dikukus, di-tim, diliwet, langsung masuk magicom.

Saat itu, kita mungkin akan stagnan. "Ini gimana buat nasi gorengnya, banyak referensi yang berbeda". Begitulah kondisi saat skripsi, boleh jadi tema penelitian yang akan kita lakukan itu tidak pernah didapatkan saat kuliah dan buku-buku resep tadi adalah buku referensi dan jurnal-jurnal yang akan kita pakai. Banyak sekali metode penelitian yang telah dilakukan untuk tema yang sama dan semua tidak ada yang salah. Kita memang harus jeli dan benar-benar mengerti tentang maksud dari penelitian kita, sehingga metode yang akan kita gunakan pun tepat dan tidak bertele-tele.

Saat kita dalam kondisi stagnan, maka pada saat itulah kita sedang berada dalam kondisi membutuhkan bimbingan dosen. Selama ini frame mahasiswa adalah ketika belum mendapatkan hasil maka dia akan malu untuk datang menghadap dosen. Itu juga pernah saya alami dulu, tetapi saat saya berada dalam kondisi yang benar-benar parah tidak mau menghadap dosen, maka saya ingat pesan seorang kakak angkatan dari jurusan yang lain. "Mbak, selamat ya udah pendadaran" my warm greeting. "Oya makasih de, semangat ya untuk skripsinya" mbaknya memberikan semangat. "Oya mbak, bisa kasih saran ga untuk aku skripsi sekarang, apa pesan atau saran yang menurut mbak paling penting?" tanyaku penuh antusias. Mbaknya bernapas panjang kemudian menepuk pundakku akrab, "Mbak pesan, ketika kamu nanti bimbingan dengan dosen dan kamu berada pada kondisi yang bingung dan mandeg sementara kamu belum memiliki hasil, maka datanglah ke dosen pembimbing de.. Kita datang ke dosen pembimbing tidak hanya saat sudah mendapatkan hasil, jangan malu dan tanya sebanyak-banyaknya sama beliau yang kamu bingungkan". Nah, begitulah pesan bermakna dari beliau.. It's really serious suggestion!! :):)

Di sini saya tidak mengatakan bahwa skripsi itu mudah ataupun sulit, yang pasti skripsi itu butuh ketekunan, kerja keras, dan do'a agar Alloh memberikan tambahan kekuatan untuk dapat menyelesaikannya dengan sesegera mungkin (tanpa mengurangi kepahaman ilmunya). Jungkir balik, menangis darah itu sudah pasti mungkin, tetapi itu hanya sekedar training saja untuk kita ketika akan menghadapi pekerjaan yang lebih besar, misalkan tantangan di tempat kerja nanti, kerja keras untuk mendapatkan beasiswa LN, dll. Nikmatilah dan ambil semua hikmah tanpa ada yang tertinggal.. :) Jika lelah, bolehlah nonton film anime atau yang lain, itung-itung upgrade bahasa Inggris (teksnya) dan listening Jepang atau Korea (audionya). Entah ini baik atau buruk, hehe, masa skripsi mengenalkanku pada Naruto dan ternyata bagus juga.hehe.

Perjuangan skripsi belum berakhir sebelum isi kepala didadar di ruang sidang. Ini adalah puncak dari segala puncaknya. Saat itu teman saya satu per satu mulai pendadaran, akan menjadi pemandangan yang sangat biasa ketika mendekati waktu yudisium maka akan ada musim panen pendadaran. "Waaah temanku yang KKN agustus pekan ini sudah pendadaran, ya Alloh..." saya stress berat melihat pendadarannya (dua pekan sebelum saya pendadaran dan saat itu saya belum tahu kapan pendadaran). Jiwa pesimis lulus bulan Mei sudah menggoyahkan keyakinan, "aah mungkin saatnya melobi orang tua lagi untuk lulus bulan Agustus" batinku pahit. Hari jum'at kalau tidak salah, teman saya mengupload foto di facebook bahwa teman satu grup-nya akan pendadaran hari jum'at pekan depan. Saya hanya bergumam dalam hati, "Kapan ya aku pendadaran?" sambil running program yang sangat banyak. Saya lihat jam sudah hampir saatnya menghadap dosen.

Tok..tok..tok... "assalaamu'alaykum..." salam mulia telah diucapkan sambil berdebar-debar melihat lampu ruangan dosen saya menyala, tanda beliau ada di ruangan. "Ya masuk!" jawaban yang diharapkan terdengar. Krek... saya buka pintu perlahan. "Pak.." sambil senyum. "Ya, mencari siapa mbak?" kebiasaan dosen saya mencairkan suasana, mungkin beliau sangat tahu betapa tegangnya setiap mahasiswa akan menghadap beliau. Dosen saya orangnya sangat baik, kata orang 'gaul', ramah, tetapi entahlah setiap kali akan bertemu beliau perasaan takut itu pasti menggelayut dan menjadikan jantung berdebar-debar sambil membatin "apa respon beliau dengan pekerjaanku ini?". Beliau sangat terhormat dan kepandaiannya yang subhanalloh luar biasa di mata saya, mungkin rasa takut itu lebih pada rasa hormat kali ya..

Singkat cerita, hari itu skripsi saya di-acc, benar-benar tidak menyangka dan merupakan rahmat Alloh... Rasanya tidak percaya dan beliau berkata, "Rabu pekan depannya lagi saya sudah ke Jakarta lagi, jadi mau tidak mau kamu hari senin atau selasanya harus pendadaran kalau mau lulus bulan Mei". Haaahhh?? Pekan depan lagi? Ya Alloh rasanya campur aduk saat itu, kaget, bahagia, bingung, takut, segala macam perasaan... "Ini saya acc skripsi kamu, karena sekarang sudah sore mungkin Jurusan (Fisika) sudah tutup, jadi hari Senin kamu harus langsung daftar ke Jurusan untuk pendadaran hari Senin, tanggal 16 April 2012. Tapi, sebelum ke Jurusan, hari Senin kamu menghadap saya lagi ya.. Kamu belum bawa halaman pengesahan kan? Sebelum ke Jurusan, kamu datang lagi ke sini pagi-pagi" kata beliau dengan sangat jelas aku dengar. "I-iya Pak.. Terima kasih Pak.." jawabku tiba-tiba gagap. Saya cek Jurusan dan ternyata memang sudah tutup, ya harus sabar menunggu hari Senin.

Senin yang lama dinanti pun tiba, dengan lebih pelan dan lebih deg-degan lagi, mau tidak mau harus menghadap Bapak. "Pak, ini Pak skripsi saya. Umm... saya jadi Pak pendadaran hari Senin?" tanya saya pelan dan perlahan untuk memastikan. Bapaknya melihat saya dan sedikit kaget, "Saya kemarin Jum'at bilang kamu pendadaran hari Senin ya?" kata beliau. Sontak dalam hati saya benar-benar kaget, "Iya Pak, kemarin Bapak memberikan jadwal pendadaran untuk diajukan ke pengajaran hari Senin". Saya penuh kebingungan. "Saya hari Senin ke Jakarta lho.." kata beliau. "Eh??" batinku dan rasanya ingin menangis di tempat, air mata hampir tak terbendung. "Lalu bagaimana Pak?" tanya saya pelan sambil menenangkan diri. Bapak berpikir dan... "Kamu daftar pendadaran ke Jurusan hari Jum'at ya..". "Apaaaa??" batinku berteriak, saat itulah rasanya petir menyambar di sekitar ruangan Bapaknya... Ya Alloh sudah cukupkah pemahamanku untuk pendadaran pekan ini? Hanya itu yang ada dalam pikiran saya. Mungkin Bapaknya menyadari kondisi saya yang entah apakah raut saya tiba-tiba mendadak pucat atau bagaimana, beliau bertanya "Sudah siap pendadaran kan?". Aku diam, ya Alloh... bismillaah... "Insya Alloh siap Pak" jawab saya penuh tekad.

Saat itu saya hanya yakin semua berdasarkan kehendak Alloh, jadi Alloh pasti akan memampukan saya untuk melaluinya. "Pendadarannya jam berapa Pak? Kalau pagi Bapak bisa tidak?" tanyaku penuh rasa takut. "Saya pagi ngajar sampai jam setengah sepuluh, jam sepuluh juga tidak apa-apa" kata beliau. "Kalau jam sepuluh nanti Jum'atannya bagaimana Pak?" tanyaku sambil memperhitungkan waktu yang sepertinya tidak cukup untuk pendadaran dan berusaha melobi waktu pagi (pertanyaan mengandung udang di balik batu). "Kamu pendadarannya jam satu saja, kalau jam sepulu ya nanti jam 12 langsung nyusul ke masjid atau dipending dan dilanjutkan jam satu" kata beliau sedikit tegas. Tiba-tiba saya teringat bahwa ada dua teman saya yang akan pendadaran pada hari itu juga, kemudian saya bertanya "Tapi Pak... kalau pagi saja bagaimana? (ngeyel) Hari Jum'at jam satu sudah ada dua teman saya yang pendadaran, bagaimana Pak?". "Memangnya kenapa?" tanya beliau heran. "Ruangannya Pak?" tanyaku singkat. "Lha ruangan banyak kenapa bingung, sepuluh orang yang pendadaran juga tidak apa-apa pada hari yang sama. Kalau kehabisan tempat kita bisa pakai ruang kelas lab" jawab beliau heran dengan pertanyaanku. "Oya Pak, terima kasih.. Saya daftar ke Jurusan dulu Pak" pamit. Pikiran saya saat itu kacau entah kenapa.

"Pak, saya mau daftar pendadaran untuk hari Jum'at, tanggal 13 April 2012 jam satu siang" kataku sedikit pelan karena waktunya yang sangat mepet dan mekso untuk mendaftar pendadaran. "Kamu mau pendadaran? Hari Jum'at besok??" sontaklah bapaknya kaget seperti yang telah diprediksi. "Iya Pak karena bla..bla..bla..." jawabku penuh melas (seribu alasan dikeluarkan.hehe, tetapi alasan yang memang sesungguhnya). "Lha gimana kamu kog bisa baru daftar sekarang, hari jum'at jam satu sudah ada dua orang juga yang pendadaran, nanti kamu gimana?" tanya bapaknya sambil sedikit kesal. Aku bingung mau jawab apa dan tiba-tiba yang keluar adalah "Kata Bapak kalau ruangannya sudah habis nanti bisa pakai ruang kelas di lab.Fismatel Pak". Aduuh salah ngomong nih... "Lha urusannya juga bukan hanya ruangan aja, saya juga akan pusing ngurusnya, kamu belum menghubungi penguji juga padahal penguji itu juga susah nyarinya. Ya sudah kalau gitu ini kasih ke Ketua Jurusan dan minta beliau untuk ngasih dosen penguji, kalau sudah beres dengan dosen penguji baru kamu nanti ke sini lagi nyari saya, ini ta usahain dulu ngurus kamu bisa pendadaran hari Jum'at apa engga" kata beliau sambil menyodorkan selembar kertas. 

Saat itulah saya dalam masa penantian, hari pendadaran belum jelas dan menunggu Ketua Jurusan yang baru datang ke kampus jam satu siang. Akhirnya saya tanya ke salah satu teman saya untuk nanya dosen pengujinya siapa untuk memprediksi siapa kira-kira yang akan menjadi penguji, "Lis, kamu jadi pendadaran hari Jum'at? Dosen pengujinya siapa? saya kirim short message itu ke Chalis, teman satu kelas. "Saya ga jadi pendadaran hari Jum'at, yang jadi pendadaran Jihad soalnya penguji saya pak Rosyid. Coba tanya ke dia, memangnya kenapa, mau pendadaran hari Jum'at juga?" tanyanya. "Oh ya terima kasih, belum tau lis, makasih ya" saat itu memang kondisi saya penuh ketidakpastian Heisenberg (hehe, tanpa Heisenberg ya..). Akhirnya tanya sama Ustadz Ibnu (ikutan Astrid), "Jihad, pendadaran hari Jum'at ya, pengujinya siapa?" tanyaku. "Pengujinya pak Mirza dan pak Rinto. Memangnya mau pendadaran juga ya?" balasnya dengan pertanyaan juga. Wuaah bisa dibayangkan ngerinya bagaimana untuk seorang yang biasa seperti saya, dosennya serem, pengujinya serem-serem, mungkin suasananya nanti sedikit horor, pikir saya saat itu. "Oh ya terima kasih, hehe ga tau nih ga jelas" jawab saya yang memang belum jelas. Itu inti dari sms mencari info penguji, artinya ketika KaProdi memberikan rekomendasi dua dosen tersebut, saya bisa minta dialihkan dosen lain.hehe.

Akhirnya jam satu lewat bertemu dengan KaProdi dan ternyata benar, beliau memberikan rekomendasi pak Rinto sebagai dosen penguji dua. Sontaklah saya bisa mengelak dan meminta dosen yang lain.wkwkwk. Nah, satu hal yang penting yang mungkin akan saya sampaikan di sini terkait dosen penguji. Segala sesuatu haruslah digantungkan pada Alloh, termasuk dosen penguji, mintalah yang terbaik pada Alloh, dosen yang tepat untuk kita, insya Alloh kita akan dikasih yang terbaik sehingga semua akan berjalan dengan lancar. Baru hari Selasa saya mendapatkan fiksasi dosen setelah melobi beberapa dosen karena banyak yang tidak bisa dan hari itu pula saya fiks dinyatakan akan pendadaran hari Jum'at, 13 April 2012 jam 13.00 oleh Jurusan. Hari yang bersejarah...

Tiga hari bukan waktu yang singkat untuk mempersiapkan pendadaran, satu hari sebelum pendadaran digembleng habis oleh dosen karena saat latihan saya masih banyak yang kacau. Subhanallooh jika mengenang hari-hari sebelum pendadaran, selama dua pekan saya tidak mau makan dan hanya dua kali makan nasi saja, hari-harinya makan biskuit satu biji rasanya sudah cukup mengganjal perut yang memang tidak terasa lapar. Ini ukurannya sangat parah atau dibilang lebay ya, hingga sekarang produk akhirnya saya dibilang sangat kurus oleh banyak orang. Tidak masalah, semua harus dinikmati dan dijalani... :)

Setelah pendadaran berlangsung, pukul 15 selesai dan dinyatakan lulus dengan revisi. Sekitar pukul empat sore saat saya mau mengetok pintu ruang dosen saya, tiba-tiba hp bergetar. Oh orang rumah telpon, "Halo assalaamu'alaykum.." terdengar suara wanita yang saya sangat mengenalnya, tumben Ibuk langsung yang telpon, kan biasanya disambungin dulu sama mas baru kalau saya sudah angkat nanti diserahkan ke Ibuk. "Wa'alaykumsalam Buk..." jawabku. "Piye nduk, lulus?" itulah pertanyaan pertama yang terlontar dari seorang Ibuk. "Alhamdulillaah Buk..." belum selesai saya lanjutkan, Ibuk langsung menyahut, "Alhamdulillaah anakku lulus....." kata-katanya dalam seperti pedang yang langsung menuju ulu hati. Ya Alloh begitu bahagianya orang tua saya... Itulah kenapa saya selalu memotivasi adik-adik di kampus untuk segera lulus, orang tua sudah lama menunggu kita sob... :)

Perjuangan saya belum berakhir, hari Jum'at pendadaran sampai sore dan saya masih punya tanggungan satu paper untuk dipresentasikan di Purworejo hari ahad. Ya, saya hanya ada waktu satu hari untuk revisi, membuat satu paper untuk kampus karena yang di Purworejo alhamdulillaah diterima tanpa revisi, poster, menjilid skripsi hanya dalam satu hari, mencetak foto, mencari tanda tangan tiga dosen, membuat slide presentasi untuk hari ahad karena tema yang saya sajikan sedikit berbeda dengan skripsi, dan ngebookmark draft skripsi dalam PDF juga burning semua file skripsi ketika saya menggunakan netbook keponakan tanpa DVD-room dan software NERO. Hari sabtu siang saya harus liqa dan biasanya lama, parahnya saya menyengaja telat untuk mengerjakan yang harus saya kerjakan sehingga sampai Godean sudah tinggal menerima materi. Ups, hari Senin masih harus mengurus 12 surat bebas pinjam dan ke BATAN yang jauh dari kampus. Ya Alloh, saya benar-benar merasakan sesuatu hal di luar nalar dan juga hal 'gila' yang sedang saya lalui.

Saat itu saya benar-benar merasakan pertolongan Alloh itu begitu dekat melalui orang-orang di sekitar saya. Teman saya yang pendadaran bersamaan harinya saya tanya kurang apa saja untuk surat bebas pinjam dan segala urusannya, ternyata beliau sudah beres jauh-jauh hari untuk surat bebas pinjam dan semua sudah hampir selesai sehingga hari senin siap diberikan ke Jurusan. Hari Senin adalah batas pengumpulan semua berkas ke Jurusan untuk bisa diproses yudisium dan wisuda bulan Mei. Sementara ya Alloh, saya benar-benar not well-preparation karena saya merasakan semua terjadi begitu saja di depan mata. Dengan kebaikan hati teman saya tersebut, memberikan arahan segala hal yang harus dipersiapkan, dikirimkan contoh-contoh berkas yang harus dikerjakan, kemana saja 12 surat itu harus saya kejar dalam satu hari mulai dari step yang paling mudah didapat tanda tangannya hingga yang membutuhkan waktu yang lama. Semua saya turuti sesuai dengan petunjuk pada hari Senin dan alhamdulillaah bisa lancar pencarian surat bebas pinjam dan kurang dua surat yang belum bisa saya ambil pada saat itu.

Balik lagi di hari Sabtu, setelah pulang liqa saya mampir ke Kopma dan itu baru membeli kertas pembatas skripsi yang berwarna biru dan kuning untuk lembar pengesahan. Dengan bodohnya aku tanya teman saya yang kebetulan ketemu di Kopma, "Nyari kertas juga ya?" sambil berlalu buru-buru. "Tidak" jawabnya singkat. Dan saya berpikir lagi, oiya ya mana mungkin beliau seperti saya yang baru ngurus semua sekarang. Sesampainya di kos, malam itu saya fokus dengan presentasi yang akan disajikan esok hari, pukul 06.00 sudah harus kumpul di fakultas dan saya prediksi pulang sekitar maghrib, sehingga seharian tidak mungkin saya menyelesaikan urusan yang belum selesai. Sepulang dari Purworejo, pekerjaan yang belum selesai adalah revisi, ngeprint lima eksemplar, tanda tangan kurang dua dosen, jilid skripsi, ngebookmark yang sudah dari hari sabtu diotak-atik ga bisa-bisa dan ga sempat nyari lagi caranya di internet, dan masih kepikiran surat bebas pinjam karena masih minggu malam. 

Di saat saya sudah stagnan, dengan memberanikan diri bertanya pada teman yang dari kemarin saya repotkan dengan urusan surat bebas pinjam dan syarat yudisium, pada awalnya saya memang sudah ragu bahwa sepertinya akan sia-sia bertanya dengan beliau, sudahlah yang namanya usaha, tanyalah lagi lewat sms tentang cara ngebookmark (ingat ya caranya, bukan minta di-bookmark-in). Daaan.... prediksi itu exactly. Saya memang dalam kondisi sadar bahwa saya sudah banyak merepotkan dan pasti setiap orang akan merasa terganggu jika direpotkan terus menerus. Saat itu saya hanya pasrah dan mengerjakan semampu saya sepulang dari Purworejo.

Tiba-tiba hp berdering dengan sms notification, "cieee...ada yang sudah pendadaran tapi ga bilang2 nih... T.T" tanya sahabat saya rizza saat di amanah MIPA. Kami berlima (devy, dewi, fika, uus, rizza) memang merasa senasib karena sama-sama beramanah saat itu dan kita sama-sama Fisika jadi tahu beban kami masing-masing. Rizza orangnya saya kenal susaaah banget dimintain bantuan, jadi saya memang tidak mengharapkan beliau.hehe. "Maaf za kemarin ga sempat karena semua serba mendadak. Maaf ya..." balas saya padahal saya dulu udah sampai ngancem2 kalau ga dikasih tahu hari pendadarannya. Ya alhamdulillaah ukhuwah kami anak-anak MIPA memang saling mendukung dan tidak ada skandal apapun. Tapi teman-teman, atas kehendak Alloh, Rizza membalas sms "Apa yang bisa saya bantu wi?" tanyanya. Dan saat itu benar-benar saya kaget untuk seorang Rizza nanya dan menawarkan bantuan?? "Za, bisa minta tolong dikasih tahu aja gimana caranya ngebookmark, aku sudah otak-atik tapi belum nemu nih, katanya temen ada di pojok kiri tapi dari awal (sebelum tanya) sudah ta cari tu ga ada tulisan bookmark. Terima kasih sebelumnya" tanyaku yang saat itu masih tidak mengandalkan balasannya. 

Tiba-tiba balasan yang di-sms-kan benar-benar membuat saya menitikkan air mata, "Kamu kirimkan aja draft skripsi kamu ke emailku wi, nanti aku bookmark-in. Kamu ga buru-buru kan ngebookmark-in nya?" balas si Rizza. Ya Alloh, ini atas kuasa-Mu, saat seorang hamba pasrah pada-Mu, Engkau menunjukkan bahwa pertolongan itu amat dekat. "Beneran gpp Za, engga buru-buru tapi kalau bisa besok aku sudah burning semua. Lha kamu lagi sibuk po?Klo sibuk ga usah aja, kasih tahu aja caranya" jawab saya cepet2 karena berasa waktu berlari begitu cepat. "Gpp kog soalnya ngebookmark harus pake software lain, aku juga lagi di rumah tapi warnet di sini lelet wi jadi sabar aj ya, nanti klo sudah km kirim kabari ya, ta ke warnet" balasnya. Ya Alloh, air mata saya sudah tidak bisa dibendung lagi, Alloh mengirimkan bantuan dari arah yang tidak disangka-sangka. Siapa yang berkehendak kalau bukan Alloh? Orang yang jauh dari Jogja tahu saya baru saja pendadaran dan jauh-jauh mau menawarkan bantuan? Subhanalloh walhamdulillaah... Setelah temen saya ini lihat draft skripsi, "Wi, maaf ngebookmark-nya akan bakal lama karena penulisan nomor halaman kamu salah. Nomor halaman harusnya di atas kecuali untuk penulisan bab baru. Mau aku benerin sekalian atau apa adanya aja yang km kirim?" tanyanya. Ya Alloh, benar-benar di luar dugaan saya. Allohu akbar.. Allohu akbar... Allohu akbar....

Akhirnya bookmark dibantu oleh Alloh melalui teman saya dan sekaligus direvisi. Hari senin saya ngebut ke sana kemari dan tujuan sebelum pergi mencari surat bebas pinjam adalah merengek pada bapak Jurusan minta keringanan hingga esok hari. Tetapi, Bapaknya tidak memberikan kepastian hanya bilang, "Ya sudah diurus saja semua dulu sampai maksimal nanti sampai sebelum jam empat ke sini lagi" kata Bapaknya sambil senyum-senyum. "Yaaah Pak, sampai jam lima saja ya Pak, mohon Pak jangan pulang dulu, insya Alloh saya usahakan sampai jam lima sudah selesai semua" kata saya sambil menahan kantung mata yang semakin berat. "Lha kalau sampai jam lima aku pulangnya gimana, udah pokoknya sebelum jam empat ya... Jangan ngikutin aku terus" kata bapaknya. Saat itu bapaknya mau membuat teh ke dapur kecil dekat Jurusan saya ikuti, ambil berkas ke ruang sekjur saya ikuti, sampai bapaknya hanya muter bercanda mengelilingi ruang Jurusan juga saya ikuti, sampai akhirnya kewalahan. haha, hal yang baru saya lakukan saat itu.

Akhirnya petualangan mencari surat-surat dimulai, saat keluar ruangan saya hanya melihat sekilas bayangan teman saya seperti sudah selesai semua urusan dan tinggal menyerahkan ke Jurusan. Saat itu tidak ada seulas senyum pun di wajah saya dan sudah tidak berpikir ada orang di sekitar saya, semua tampak kosong dan hanya ada orang-orang yang saya perlu dengan mereka. Sebelum pukul empat saya lapor lagi ke Jurusan bahwa urusan surat tinggal dua sehingga finally saya tidak bisa menyerahkan berkas ke Jurusan saat itu juga. Saya hanya yakin, "Jika Alloh berkehendak saya lulus bulan Mei, maka insya Alloh saya akan wisuda bulan Mei dan semua akan terasa sangat lancar dilalui" itu hanya keyakinan saya. Apapun akan saya lakukan asal semua selesai dan dalam kepala saya yang terbayang hanyalah orang tua dan hanya orang tua.

Alhamdulillaah Selasa, 17 April 2012 semua telah selesai dan akhirnya atas kerja keras yang telah Alloh titipkan pada saya, Selasa, 22 Mei 2012 saya berdiri di atas Grha Sabha Pramana untuk menjadi anak kebanggaan orang tua. Bapak, Ibuk, alhamdulillaah anakmu telah lulus... 17 April 2012, hari dimana tepat miladnya keponakanku yang pertama, Muhammad Nur Sandy, wis gedhe saiki kowe ya le, wis ganteng, mari nakale ya, sinau sing sregep... :):)


Beribu terima kasih saya ucapkan kepada 
1. Alloh SWT, segalanya atas kehendak-Mu  Rabb-ku... Hamba masih banyak dosa, mohon ampunan-Mu dan berkenanlah Engkau memberikan hidayah-Mu... :')
2. Bapak, Ibuk, hanya ingin memelukmu, semoga Alloh berkenan memudahkan jalan rezekiku nanti dan dapat membahagiakanmu serta mampu menjadi sholihat untuk Alloh...
3. Ms Eka, Ms Dwi, Ms Iux, Mb Rita, terima kasih semuanya atas support dan do'a yang sangat banyak. 
4. De Singgih sayang, maaf uyek (baca: bulik) dulu lama ga mantuk, kangen ya le? :) mbesuk gedhe dadi cah pinter lan sholeh ya le... Sandy, Lia, Isti, kangen kalian le, nduk... Pian, Anas, makasih banyak le pinjeman netbooknya, moga besok bulik bisa ganti ya... :)
5. Prof. Kamsul Abraha yang tidak tahu bagaimana saya membalas kebaikan Bapak, Bapak benar-benar sosok ayah yang super sekali... Semoga Alloh membalasnya dengan surga...
6. Teman-temanku yang membantuku saat menuju yudisium, ustadz Ibnu sama Rizza, terima kasih banyak sekali, insya Alloh hanya bisa membalas dengan do'a (padahal do'a saya juga belum tentu diterima oleh Alloh, mohon maaf). Mohon maaf sebesar-besarnya jika telah merepotkan akibat kekurangan diri saya.
6. Teman-temanku yang membantu support semuanya dari latihan wisuda hingga spirit2nya: Devy, Wahyu, Kiki, ms Agus, ms Sadang, ms Yuan dan ms Ervan yang ikut ngebantuin latihan pendadaran, Bayu, Fika, Uus, Reza, dan Irwan, serta semua teman2 CERAH
7. Adik2ku yang sholihat: (2009) Isti, Nanda, Lita, (2010) Nurra, Sakinah, Winda, dan Puri, tetap menjadi sholihat ya sayang... :) Uhibbukunna fillaah sampai kapanpun kalian adik mbak yang paling paling di hati meskipun sudah tidak bersama lagi...
8. Semua orang yang mendo'akan saya tanpa sepengetahuan saya, Alloh akan membalasnya dan balasan do'a antum antunna adalah do'a dari para malaikat Alloh.. amin insya Alloh...

mengulang memori dan menuliskan ini with my pleasure... Tanpa kalian, saya mungkin tidak akan mengenal Alloh lebih dekat... Barokallohu fikum, semoga Alloh lebih menguatkan iman kita.. amin...

Yakinlah jika Alloh berkehendak akan sesuatu maka segalanya akan dibuat-Nya menjadi lancar meskipun kita melaluinya dengan proses yang berat. Ketika Alloh ingin menunjukkan kuasa dan kasih sayang-Nya, maka kita akan dihadapkan pada satu kondisi yang kadang di luar nalar, dan saat itulah pertolongan Alloh datang ketika ikhtiar kita maksimal. Skripsi atau sejenisnya membutuhkan work smart, work hard, and well-preparation. Janji Alloh memberikan pertolongan dari arah yang tidak disangka-sangka itu memang benar. Satu hal yang tidak kalah penting adalah bahwa semua yang dilalui tidak lepas dari do'a orang tua.. Alhamdulillaah, puji syukur atas karunia dan rahmat Alloh...

Satu pengalaman lucu yang benar-benar membuat malu adalah saat masa revisi. Siang itu saya ambil hasil revisian ke rumah dosen. Saat hasil revisi sudah diberikan, maka saya mengecek tiap lembarnya. Tiba-tiba saya benar-benar kaget dengan satu halaman. Beberapa kata dilingkari besar oleh dosen dengan tinta warna merah dan tepat di sampingnya dibubuhkan tanda tanya yang sangat besar sekali. Tahu apa tulisan saya? "Kau yang pertama". Hahaha, bolehlah pembaca tertawa. Saya bingung minta ampun dan kog bisa saya nulis seperti itu?? Saat itu juga, bisa ditebak "ecean demi ecean" dipertanyakan, mulai dari "kalimat yang ditulis di bawah alam tidak sadar itu yang timbul dari hati. Siapa dia?? de el el...". Setelah dipikir panjang, jawaban itu ketemu. Netbook keponakan yang saya pinjam itu huruf 's' -nya sulit diketik, sehingga kalau kita ngetiknya dengan cepat, maka huruf 's' tidak akan terketik jika tidak ditekan dengan kuat. Tapi, itu menjadi hal yang membuat geli tersendiri ketika mengingatnya. Jangan-jangan memang ada yang dipikirkan.. hihihi... dan semoga itu Alloh SWT. amin ya Alloh...

November, please be nice for me, and for all muslims.... :)
-rdm-

Jumat, 02 November 2012

Septi, Izinkan Aku Mendekapmu Erat

Alhamdulillaah setelah kerinduan yang panjang, aku kembali bisa mendatangi rumah itu. Rumah yang setiap tahunnya silih berganti penghuni-penghuni kecilnya. Ada wajah keceriaan, tetapi siapa yang tahu di dalam hatinya...

Tentu balita yang lucu yang menjadi anak kesayanganku dulu sudah tidak ada, aku yakin sudah dibawa oleh orang yang tepat. Ya itu lebih baik untuknya.. Dan sekarang aku akan mendapatkan anak-anak yang baru. Tentu harus diawali perkenalan dengan mereka dulu..

Hari ini tidak banyak yang berkunjung, hanya beberapa orang saja dan beberapa diantaranya seperti masih menyandang gelar mahasiswa. Ilyas bocah laki-laki itu sedang asik bermain sendiri, mungkin aku tidak akan mengganggunya.. Dalam ruangan yang sudah bertahun-tahun tidak aku kunjungi itu, tidak ada yang berubah. Masih berjajar tempat tidur dengan jeruji pelindungnya agar anak-anak tetap aman ketika ditinggal.

Pandangan pertamaku langsung jatuh pada balita berusia 6 bulan, namanya Minnie (entah gimana spellingnya). Hanya saja ketika mendengar namanya Minnie, aku langsung terigat sebuah aplikasi fb yang digunakan utk menggambarkan teman yang kita kenal dengan tokoh kartun. Hez (adikku di Elins) menggunakan aplikasi tsb dan mengatakan bahwa aku seperti Minnie. Hwaaaa how cute Minnie..

Mendengar namanya aku tambah jatuh hati, aku diizinkan menggendongnya tapi tidak semudah yang kita bayangkan memang. Dekapan pertama, "subhanallooh..aku menggendog seorang bayi... Ya Alloh begitu tenang..." gumam batinku. Rupanya dia kurang merasa nyaman saat aku gendong.

Akhirnya Minnie didekaplah dengan Astrid (adik kosq), alhamdulillaah berjodoh dan dia merasa nyaman. Aku dekati seorang balita lain yang lebih besar dari Minnie, sedang menikmati secuil biskuit di lantai. Tiba-tiba dia nangis dan aku menggendongnya. Bismillaah ya sayang... Subhanalloh rasanya pengen nangis, dia menjadi tenang dalam dekapanku. Usianya tujuh bulan, ya Alloh aku menimangnya, bersenandung sholawat untuknya. "Septi ikut ummi ya.." kataku berbisik.

Mendekap dan menggendong seorang bayi itu memang melelahkan dan mungkin hingga tangan kita terasa capek, tapi hati kita begitu senang dengannya. Itukah yang dirasakan setiap seorang wanita pada anak-anaknya? Segala puji bagi Alloh yang menyelipkan sifat Kasih Sayang-Nya kepada semua hamba-Nya...

Septi, Maha Suci Alloh yang menyempurnakan ciptaan-Nya dengan berkehendak ketidaksempurnaan makhluk-Nya. Sabar ya sayang, meskipun telinga kananmu tidak sesempurna milikku tapi insya Alloh engkau akan diizinkan Alloh untuk dapat mendengar kebeningan hatimu dan ayat-ayat Alloh. Izinkan aku mendekapmu lebih erat ya sayang, hanya berharap engkau menjadi kuat dalam hidup dan tumbuh dewasa dengan keshalihahanmu.. Ya Alloh berkahilah dia, berkahilah mereka. Barokallohu fikum...

#sayapibu
Septi, terima kasih telah mengajarkanku makna syukur dan kamu termasuk anak yang beruntung nak...

Anak-anak yang berwajah bening, kalian bukan anak yang terbuang, tetapi Alloh ingin sekali memberikan orang tua yang tepat untuk kalian sayang... :-) Kapan-kapan kita bersenandung lagi ya...
Uhibbukum fillaah... ^^

posted from Bloggeroid

Rabu, 31 Oktober 2012

Pasang Kriteria

Oke, sekarang saya akan menceritakan yang saya dapatkan dari cerita teman saya. Ini juga ada ketika beberapa request datang untuk bisa sharing di blog. Orangnya tentu disensor, kasusnya akan dibedakan. Tapi, cerita ini patut kita contoh untuk kita-kita yang masih single :-)

Bicara tentang 'pasang kriteria' pasti menyangkut tentang calon pasangan hidup. Kalau bertanya kepada saya kriterianya apa, dengan sejujur-jujurnya saya tidak punya, yang penting sholeh dan mau menerima saya dengan semua ketentuan yang Alloh berikan kepada saya, dan itu mungkin akan sulit untuk dipertimbangkan oleh seseorang. Well, kita tidak akan membicarakan tentang saya, tapi temen saya.hehe

Saya punya teman, beberapa bulan yang lalu sempat meminta pertimbangan untuk dicarikan akhwat istilahnya. Secara langsug saya bilang bahwa saya belum punya kemampuan untuk itu, yaitu dengan beberapa pertimbangan karena saya belum menikah dan yang terpenting adalah keimanan saya masih sedikit sehingga kurang pantas untuk menjadi seorang perantara.

Lalu, dia masih mendesak untuk sekedar meminta pertimbangan. Saya tertegun sejenak dan akhirnya, "oke insya Alloh saya usahakan". Kemudian dia bercerita dan saya hanya menyimak, "Jadi gini dew, saya sudah istikhoroh dan saya mendapatkan petunjuk. Di dalam petunjuk itu Alloh minta saya untuk menikahi seorang akhwat (baca: wanita) yatim piatu dan merawat/memeliharanya. Bagaimana menurutmu, adakah kenalan yang kondisinya seperti itu?". Oke ceritanya sampai di sini dan reminder: kasusnya sudah saya ganti ya karena untuk keprivasian dan hanya memberikan gambaran kepada para pembaca.

Apa coba hikmah yang bisa kita ambil? Dalam hati saya saat itu hanya berkata, "Subhanallooh... Untuk urusan kriteria pun dia mintanya sama Alloh. Dia ga pasang sama sekali kriteria tersebut, pasrah dan ikhlas dengan ketentuan Alloh...".

Begitulah cara saudara saya menentukan pilihan untuk hidupnya, rupanya menuju suatu hal yang suci itu harus dimulai dari kesucian diri. Jika pertimbangan-pertimbangan tentang hal tersebut meminta sama Alloh, maka insya Alloh Dia akan memberikannya. Untuk menjaga keberkahannya, kita dapat meminta sama Alloh mulai dari kriteria, perantara yang sholih, tempat yang baik dan diberkahi, kapan waktunya dan segala hal proses menuju ke sana. Insya Alloh dengan begitu, Allohlah yang kita jadikan kepercayaan untuk memberikan pasangan hidup, seperti halnya Rasululloh tidak pernah pasang kriteria tetapi Alloh langsung yang menikahkan beliau dengan para istrinya ra.

Semoga Alloh selalu mengaruniakan keikhlasan hati kepada kita untuk semua ketentuannya dan memberikan kita keistiqomahan untuk mau berdo'a memohon segala sesuatu untuk hidup kita, dari persoalan yang kecil/ringan hingga persoalan yang besar/berat bahkan mitsaqon gholidho... :-):-)

Terima kasih atas perhatiannya teman2.. Hai november, please be nice for me, and for us.. -Retweet kunikuni- :-):-) Salam super dari Alloh untuk orang-orang yang beriman.hehe. Do'ain saya ya.... ^^
Pangeranku, yang sabar ya, semangat2 mencariku. Klo kita ga ketemu di dunia, semoga Alloh berkenan mempertemukan di surga. Thanks for your hard effort.. :-P Hehehe *ga jelas banget.

*tugas kristal merengek untuk dikerjakan. I'm coming... :-P

posted from Bloggeroid

Bijaklah Wahai Hati..

Apa yang terus menghalangi kejujuran, menampilkan yang engkau dapatkan dari-Nya, dan memberikan keputusan yang sesuai dengan kehendak-Nya. Keridhoan Alloh akan menghantarkan keridhoan manusia, begitu bukan? Tetapi, selama ini yang kita rasa sering berbeda. Pandangan manusia lebih dipertimbangkan dari petunjuk-Nya. Astaghfirullooh...

Bijaklah wahai hati... Bagaimana mungkin tindakanmu berbeda dengan hatimu? Setiap langkah yang kau turuti karena kehendak-Nya mungkin akan terasa sulit pada awalnya, tetapi kita sering lupa bahwa yang kita turuti adalah Alloh. Bukankah hati dan kepercayaan kita meng-iya-kan bahwa Alloh akan bertanggung jawab untuk urusan kita mendatang? Kita tidak akan mengalami kerugian meski sebiji zahrah pun atas keputusan dan tindakan hati yang menjadikan Alloh sebagai jaminan.

Jika seharian ini begitu gerah udaranya, maka kita yakin malam ini akan turun rahmat hujan, turun rahmat untuk do'a-do'a kita, turunlah kesejukan yang merasuk hingga hati kita. Begitulah hidup, harusnya telah kita sadari hingga usia dewasa kita sekarang. Saat terasa himpitan hidup hingga membuat seluruh badan kita gerah hingga ke hati, maka kesejukan hidup akan segera mendatangi bersama rahmat-Nya. Sungguh karunia Alloh itu sangat-sangat banyak, maka pantaskah hati kita ragu? Ya Alloh, jika Engkau menghendakinya, insya Alloh izinkan hamba ridha dengan ketentuan-Mu...

Wahai hati, bijaklah... Hentikan keegoisannya dan berikan yang terbaik untuk orang lain. Biarlah Alloh yang menjadi jaminan atas semua perkara yang menimpa kita, jika sakit maka Dia akan sembuhkan, jika dokter mengatakan sulit, maka Dia akan mudahkan. Alloh, perkuat iman kami dan ingatkan di setiap langkah kami haruslah dengan pertimbangan-Mu yang pertama...

Closing statement:
Sebanyak apapun dosa bila sungguh-sungguh bertaubat, maka siapa yang dapat menghalangi jika Alloh berkehendak mengampuni hamba-Nya. (tweetnya Aa Gym)

Chayyo everyone!! Keep our heart closed to Alloh... Alloh, guide me, guide us...
*saat rahmat hujan turun dan do'a-do'a mulai dipanjatkan setiap orang.. :)
posted from Bloggeroid

Senin, 29 Oktober 2012

Bagaimana bisa sampai ke Mekah? Entahlah...

Tiba-tiba tahun sudah menjadi 2013, entahlah aku juga bingung. Bukankah sekarang masih 2012? Tapi, kenapa kalender menunjukkan tahun 2013. *aku kebingungan...

Rasa itu semakin membuncah, keinginan pergi ke Mekah. Tahun 2013, "Apaaaa?? Sekarang 2013?" sontakku kaget yang tiba-tiba benar-benar tersadar bahwa sekarang 2013. Tabunganku? Belum cukup... bahkan belum nambah lagi... huft... *pening

Aku sedang di rumah, tepatnya di kamar kecilku yang semakin pengab aku tinggalkan. Bapak-Ibu tiba-tiba datang menyodorkan semacam buku tabungan ke aku. "Ini nduk, pergilah.." kata mereka. Aku bingung lagi dan ketika aku buka, "apaaa?? tiket haji??" subhanalloh.... "Segera siap-siap besok kita berangkat" kata Ibu, Bapak cuma tersenyum. Aku terdiam dalam kebingungan.

Saat itu yang terpikir dalam kepalaku banyak, "Bagaimana dengan visanya, passportku masih berlaku, aku belum menghafal do'a2nya dan belum paham rukun-rukunnya dan semuanya...". Aku..bingung....

"Udah gek ndang cepet siap2" kata Ibukq. Tanpa berpikir panjang lagi, tiba-tiba aku siap-siap, ambil baju seadanya dan ingat, "Pakaian ihramku?" terdiam lagi. Seolah Ibu tahu apa yang aku pikirkan dan katanya, "Nanti kita dapat paket dari sana (biro haji) jadi bawa barang seadanya aja..". "Oh..." kataku. Kembali aku tiba-tiba saja berkemas sambil masih bingung. "Buk, visaku pripun?" tanyaku. "Udah diurus kemarin" kata Ibuk. "Lha Bapak mboten tumut?" tanyaku lagi. "Bapak ga bisa, kamu yang berangkat bareng Ibuk" kata Ibu lagi. "Oh..." kataku lagi.

"Ya Alloh... aku bingung... aku belum ingin haji, masih terlalu banyak dosa untuk berhaji, aku umrah saja ya Alloh... Tapi, kenapa Engkau memanggilku? Tidakkah Engkau masih marah dengan kesalahanku kemarin? Ya Alloh, tabunganku belum cukup, tapi kenapa Engkau kasih lewat rezeki yang lain?bla..bla..bla..." pertanyaan demi pertanyaan terus menggelayut saat aku bersiap-siap. "Besok pagi kita berangkat dari bandara Adisucipto jam 6 pagi langsung ke Mekah, jadi kita naik Pramex dulu ke Jogja-nya" kata Ibuk sambil siap-siap juga. "Wuuuaaah aku bingung,... kenapa harus berangkat lewat Jogja? Bukannya rombongan haji dosenku kemarin berangkat lewat Adi Sumarmo? Kenapa harus naik Pramex? kan kemarin habis terjadi kecelakaan..Aku lihat di berita katanya Pramex sudah ga beroperasi" gumamku dalam hati, linglung...

Keesokan paginya aku sudah di Adi Sucipto bareng orang tua dan tiba-tiba sudah di Mekah Al-Mukaromah. Ya Alloh... jama'ah haji sudah berkumpul dan melaksanakan rukun-rukunnya.. "Eh tapi ini benarkah 2013? aku yakin masih 2012, berarti dosenku masih di sini dong.. Kemana aku harus mencari beliau bertanya tentang rukun-rukun haji dan apa yang harus dilakukan sekarang?" aku berdebat dengan diriku sendiri. "Aaaargh orang bilang sekarang sudah 2013 tapi aku rasa ini masih 2012 dan beberapa jama'ah haji baru akan pulang ke tanah air". Akhirnya aku thowaf dan membaca semua do'a yang ada dalam hatiku selama ini di depan ka'bah yang suci.... Alloh, akhirnya aku datang... T-T

*terbangun. Oh ternyata sudah subuh. Hanya mimpi...huft, senyum simpul...
Ya Alloh, Engkau tahu uangku belum cukup untuknya, ilmuku belum cukup untuknya, dosaku masih membentengi diriku dengannya. Hanya Alloh Yang Paling Tahu yang ada di dasar hatiku..

posted from Bloggeroid

Rabu, 24 Oktober 2012

Aku Tidak Suka Sedih (2)

The happiest episode 4: Yesterday, aku kedatangan sista. Dia orang yang di mataku luar biasa, good style and fluent in English. We're Sharing and talking until midnight dan dilanjutkan paginya. Banyak cerita dia tentang seminar yang dia ikuti dari idpAUSc and ofcourse her experiences as backpaker. Sharing files is to upgrade my English. She is now waiting for AUD announcement. May be we'll have a trip together to Singapore and Malaysia next year. I hope that I haven't examination at that days... The happiest episode 5: Ashar usai kuliah, saat keluar kampus tiba-tiba terhenti karena seorang yang aq tidak asing dengannya dan terlihat sedang menunggu seseorang. After warm greeting, "mau kemana dek?sekalian yuk..". "mau liqo mb, ni lagi nunggu temen". Oh... Alhamdulillaah... Mungkin kita tidak pernah memyadari dan masih bermain dengan prasangka bahwa seperti dia tidak ngaji. Sungguh dan benar-benar kejam ketika kita menilai orang dari penampilannya.. But, I am really happy and proud of her. Yang penting dia masih ngaji, dimanapun dia mengajinya (I don't care), bukan permasalahanku seseorang ngaji di jama'ah siapa :-) The Happiest Episode 6: Sore menjelang maghrib si ntrid yang mau keluar terhenti di depan 4th room. We're still talking dan sampailah pada percakapan yang menarik. Hal itu mengingatkanku bahwa ketidaksempurnaanku adalah kesempurnaan-Nya. And we had big hug in the last. I must prepare for everything that I meet in the future.. :-) Ahh, it was a very nice afternoon.. To be continued

It's hard but I hope a Light

Alloh.. Please guide me, guide us... I feel a lot of pain but i realized that you feel this pain more... Please be right on your self and heart... I want to pay this pain but I confused... A lot of my tears can't pay the pain... I thought that I can't pay.. but I have hope and I just try to keep praying for you in my time...
When I have the chance, biidznillaah I will pay the pain... My mouth feel cold and frozen I can't say anything although the truth I have Alloh and so do you... I know that He was angry may be 'till now.. I know that Alloh always give me time to back to Him... Giving my everything, my pain, is to Him... I hope that I can see a light clearly...

Kadang kita merasa kita bersalah dan itu alhamdulillaah karena Alloh masih menyelipkan rasa penyadaran bahwa kita telah salah... Kadang kita tersandung, menangis, dan terluka... Kadang kita lah yang membuat luka, ingin mengobati tapi tak mampu... Beruntung Alloh masih mengingatkan bahwa kita sedang berada dalam kelalaian... Kembali untuk berpikir, berbenah, dan bertaubat... Meski kita kadang tidak tahu apa yang harus dilakukan...

Terima kasih ya Robb: "Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan perempuan yang mukmin, apabila Alloh telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Alloh dan Rosul-Nya, maka sungguh dia telah tersesat dengan kesesatan yang nyata (Al Ahzab: 36)

Alloh please guide me to back to Your way... Everything that we felt, Alloh will give the best in our the end... I just wanna keep praying for you... Although sometimes we loose hope and hard look for the light... #keepdo'a4theoneinmymind

in my deepest heart

I got suggestion from my closed friends that i must tell clearly who are 'you' in this article. She is my sista, kind sista, that I hurted her.. It's so scary for me and i still confused how to be normal like before.. Because of you, I can learn anything.. Thanks a lot..

*optical room, 3rd floor, after having lecture... Dhuha at Friday... Hari suci penuh do'a...
Teruslah tersenyum apapun keadaan kita... :')
Tiba2 ingin menulis ini... Hope she will get the happyness and I really wanna see her smile..

posted from Bloggeroid

Selasa, 23 Oktober 2012

Aku Tidak Suka Sedih

The Happiest Episode 1:
"Dew, coba lihat ini.." kata temenq sambil menyodorkan sebuah amplop dari salah satu klinik rumah sakit. "Waaah aq ga bisa baca Nur (nama samaran), ni aq ga ngerti cara bacanya Za (nama samaran lagi untuk misuanya)" kataku sambil mikir gimana bacanya. "Udah buka aja dulu" paksanya sambil senyum. "Hmm... Apa ini hasilnya?" aku bertanya-tanya. Pas aq liaaat... Ya Alloh subhanallooh, alhamdulillaah... "Nur, kamu hamil?? Ini positif, bener kan kamu hamil?!!" seruku menyambut. Pasangan suami istri yang selalu memamerkan (baca: memperlihatkan, karena selalu dengan panggilan 'yang' meski di depan orang lain, haha) keharmonisannya ini hanya senyum-senyum.. "Subhanallooh, alhamdulillaah, akhirnya setelah lama menanti..." hatiku turut mengharu biru. "Selamat ya nur, selamat ya za.. Semoga nanti jadi anak yang sholih/sholihah (belum terlihat saat di USG)" selamatku buat mereka berdua. "Nanti boncengin istriku hati2 ya..!" kata misuany. Sempet ragu juga karena usia kehamilan masih terbilang sangat muda. Insya Alloh, bismillaah.. Ahad berkah...

The Happiest Episode 2:
"Mbak, aq sekarang udah rajin sholat lhoooo.. Kemarin waktu PKL banyak kejadian keren.." sms balasan itu terlayang di hp pinjamanku. Subhanalloh alhamdulillaah.. "Alhamdulillaah, semoga dan selalu istiqomah ya Pin.. Boleh dong bagi2 ceritanya.. Kapan2 ketemuan yuk.." balasku. "Aaaaah aq malu klo ketemu.. Mbak kog aq ga pernah liat di kampus?" balasnya. "Yaaaah gubrak... Iy pin, aq kuliahnya di gedung baru jadi kemungkinan akan jarang ketemu. Pin, ke goa pindul yuk" ajakku. Rasanya aku sudah pengen banget menyegarkan pikiran yang kalut dan sejenak pergi dari Jogja... "Hah mana tu?dan nanti ngapain?" tanyanya. "di gunung kidul pin, nanti kita menyusuri goa yang penuh air" jawabku sederhana. "Caving?? Mauuuuu..." sontak dia kegirangan. Senang mendengarnya, ayuuuk kita atur jadwalnya.. Semoga Alloh selalu memberikan hidayah ke kita ya nduk... Yuuk nglepas kegalauan, berhenti menangis dan  hilangkan hopeless. Insya Alloh itu ga akan terjadi lagi kan Pin? Janji ya... :-)

The Happiest Episode 3:
"Dew, klo kita mau sedekah itu baiknya kemana?ke seorang bayi yatim tapi dia masih bareng ibunya atau kita titipkan ke lembaga aja? Soalnya kita kan pengennya uang kita sampai ke yang berhak dew.. Tapi kalo mau ngasih ke adik bayinya tadi kan harus lewat ibunya dew, trus gimana dong?" tanya temanku di suatu malam. Arigato nurul chan (temenku nurul banyak banget ya.. ^^) udah mengingatkan tentang sedekah. "Klo kata ustadz Yusuf Manshur, klo kt mau sedekah mah sedekah2 aja, ga perlu mencari yang paling miskin, di masjid pun juga boleh. Setelah itu biar Alloh yang mengatur kemana sedekah itu berjalan" jawabku dengan mengutip kata2 YM karena aq belum menjadi ahli sedekah. Saat bersedekah itu mungkin perasaan kita harus sesenang kita mau menambah uang tabungan di bank. Tidak ada yang berbeda, yang berbeda hanya pemilik bank-nya saja.. Banyak kisah tentang sedekah, ingin kerja sedekah, ingin nikah sedekah, ingin sukses sedekah.. Sedekah menjadi pegantar do'a yang baik insya Alloh. Begitu pesan berluan si ustadz YM.

sekian..
*maghrib menggema

:-)
*4th room

Senin, 22 Oktober 2012

Ibu adalah Ancaman bagiku (kids version)

SEAMO Mother, yang nangkring dalam ringtone HP sepertinya tidak akan aku ganti. Lagu Jepang yang terkenal seantero jagat ini telah memberi kesan tersendiri bagi masing-masing orang yang pernah mendengarnya. Aku tidak tahu apa terjemahannya karena belum pernah belajar bahasa Jepang. Aku bukan orang yang maniak Jejepangan (jangan percaya) dan aku belum pernah ke sana juga (percayalah..). Teman-temanku yang pernah ke sana bercerita segala sesuatu tentangnya dan perlahan imajinasiku mengiringi tepat saat mereka bercerita.

Lewat judulnya, paling liriknya mirip2 lagu-lagu Indonesia tentang Ibu. Yup, salah... Aku cermati lirik beberapa lagu Jepang dari mulai anime sampai SEAMO&YUI, lirik mereka sangat natural sekali, seperti percakapan biasa. Tidak ada unsur ke-alay-an..hee

Picture Ibu bagi anak-anak adalah seorang wanita cerewet dengan membawa alarm yang akan berdering ketika tiba waktunya belajar, makan, tidur, de es be. Ibu itu orang yang hobinya marah, ngomel, dan menyebalkan. Aku juga merasa seperti itu waktu kecil. Hujan-hujanan dimarahi, ga mau makan dimarahi, main ke rumah temen lamaa banget dimarahi, pokoknya tiada hari tanpa marah. Setelah itu muncullah sosok Bapak sebagai pahlawanku, membela, membelikan mainan, boneka, dan jajan tentunya.. ^^

Saat aku belajar dengan Nadia, adik les anak kelas 4 SD yang sudah 2 tahun les denganku&tidak mau aku lepas, mengadu. Saat dia tahu aku mau lulus, betapa stress-nya dia kalau aku sudah lulus maka aku akan menikah dan akhirnya tidak ngajar lagi. Aku suka anak kecil karena cara berpikir mereka sangat polos, ketakutan mereka selalu lebih pada kehilangan sesuatu. Saat pekan kemarin aku ngajarin dia matematika (pelajaran yang paling dia suka untuk dihindari.hehe), dia ngomel-ngomel, "Mama itu miss (panggilan dia ke aku) tiap hari marah-marah.. Nadia, belajar, nanti kalau ga belajar nilainya jelek, nye..nye..nye..." sambil memainkan bibirnya tanda mengejek mamanya. Pernah sekali dia menolak diajarin mamanya, "aku ga mau belajar sama mama, aku maunya sama miss, mama sukanya marah-maraaah..." dengan nada keras ditujukan ke mamanya.

Ya itulah gambaran sederhana bagaimana seorang Ibu itu adalah sebuah ancaman, versi cerita anak kecil. Tapi, tunggulah beberapa saat ketika mereka telah dewasa dan berpisah dengan Ibu mereka. Semua keadaan akan berubah.

Entah kenapa, aku sendiri juga heran.. Ibu itu akan benar-benar menjadi sosok yang sangat mengasyikkan saat anaknya ada di bangku SMA (rata-rata). Saat itu, mereka sudah akan menampilkan sosok yang sebenarnya, yang suka bercanda, saling bercerita, layakny seorang sahabat. Mereka sangat khawatir anaknya tidak akan sukses menjalani hidup yang keras aaat anak-anak mereka telah dewasa, salah dalam mengambil keputusan, dan tidak pandai dalam ilmu pengetahuan.

Kembali ke seamo mother, ini beberapa penggalan bait yang aku kutib dari sumber yang jelas:
.....
Aku ingin bilang kepada  anak-anak ku tentang cinta ini “cinta yang mendukung  ku”

Meskipun aku tumbuh dengan tidak sabar ketika aku dekat mu..
Ketika engkau jauh dari ku, aku merasa kesepian..

Engkau dapat menyelesaikan masalah
Dan engkau pemilik kesabaran yang luar biasa
Engkau adalah orang tertangguh yang aku kenal..
Engkau akan selalu prihatin terhadap kesejahteraanku sebelum dirimu sendiri..

Engkau hanya akan membutuhkan hal-hal dari tempat terendah..
Aku tidak mengerti meskipun saat itu begitu jelas..
Barulah aku mulai hidup seorang diri dan aku mengerti..
Setiap kali aku memikirkan berapa banyak yang telah engkau capai..
Dan betapa sulitnya pasti, aku merasa seperti aku bisa mencoba melakukan sesuatu yang terbaik hari ini..

Aku senang  karena aku adalah  anakmu..
Aku senang karena kau adalah ibuku
yang tak akan pernah berubah..
Dan Itu tidak akan pernah berubah untuk  selamanya..
Karena aku adalah sesuatu yg sangat berharga bagi mu..

"Jadilah ibu ku untuk selamanya
Engkau masih memiliki satu pekerjaan yang tersisa untuk melakukannya
Dan itu adalah  untuk menerima cinta dan penghormatan dr anak mu..."

Be my mother forever
Be well forever
You still have one more job left to do
And that’s to accept your son’s love and respect for you…

Ayo rin, ayo dew, sabar ya... Kamis pulang, give your big hug to your mother. Yang sering membuatku kesal saat memasak bersamanya adalah "kamu itu segedhe gini belum bisa masak, makanya kalau ada orang masak tu diliatin..". Keesokan harinya saat mau ngebantuin, "udah pergi sana, malah gangguin orang masak..". Nah lhoooh... There is no emoticon except :-| Sekali ikut bantui masak, "Waah bahaya ini klo km masak, belum mateng semua udah habis duluan..". Wkwkwk... Hmmm...tunggu aja ya pembalasanku besok waktu belajar baca Qur'an... :p Siap2 dengerin omelanku... :D:p

Bu', sehat selalu ya.. Alloh jagalah ia selalu dalam lindungan-Mu... :-) miss much

*dan aku masih tidak suka menyadari bahwa setiap hari dia semakin tua. Aku membutuhkanmu karena aku belum bisa menjadi dewasa tanpamu..

Published with Blogger-droid v2.0.9

Minggu, 21 Oktober 2012

Pesan Mendewasa

Subuh yang sejuk menyergap sejenak pagi ini, mengiringi hati semakin menuju ketenangan, menghangatkan semangat untuk melakukan yang terbaik hari ini. Usai berdiskusi dengan rekan segrup untuk presentasi sore nanti, dia sekilas hanya berkata 'hari ini aku akan nyari tiket pulang ke (stasiun) Tugu". Pikiranku terbang melintas hingga sampai di kota kecil yang tentram, sebuah rumah yang separuh jadi dan sederhana. Bapak dan Ibu' ada di sana, menanti-nanti kapan anak putrinya pulang, berharap anak gadisnya berhasil di masa yang akan datang. Menghela nafas panjang dan mendesah...

Malam itu Ibu' mencari-cari dimana anaknya pergi, seperti anak kecil yang ketakutan mencari Ibunya untuk diajak tidur menemaninya. Mungkin itulah gambaran bagi anak-anak perantau ketika pulang. Hilang suara dan sosoknya pun akan dicari kemanapun seolah tak mau kehilangan lagi dalam beberapa waktu sebelum anaknya pergi ke perantauan. Aku lebih senang 'ngumpet' biar orang tua kebingungan, biasanya di atas atap yang belum jadi untuk melihat gemintangnya malam, sejenak melambungkan asa dalam do'a, dan memandang langit seraya berkata pelan "ya Alloh indahnya...". Tapi, rupanya tempat persembunyianku itu mudah ditemukan dan mereka akan menyusul setelah memanggil-manggil namaku. Aku diam dan mendiamkan.. :D

Kadang aku berpikir.. Aahhh apa spesialnya aku, kerja pun belum untuk memenuhi keinginan mereka, kuliah pun hasilnya belum maksimal. Tapi, mereka selalu memandang bahwa akulah anak yang selalu mereka banggakan, dan itu berlaku untuk semua kelima anaknya. Mengingatnya akan membuat tenggorokanku tercekat, sedikit merasa sesak, dan mata mulai berkaca-kaca menjebol tanggul kantung airnya. Ternyata benar 'anak adalah permata ayah dan bunda', gumam batinku.

Wanita yang semakin beranjak tua itu (dan aku tidak suka mengingat bahwa ia semakin tua) menghampiri, mengajak turun dan pergi ke dalam. Angin malam kutinggalkan dan beranjak menuju peraduan menuju mimpi-mimpi yang telah menanti sang tuannya. Sebelum tidur, dia menyempatkan berdongeng kisah nyata, menyampaikan pesan yang mendewasa untuk anak gadisnya.

Sebelumnya aku akan sedikit bercerita kota kecil asalku. Aku asli Jawa, tepatnya Surakarta, yang terkenal dengan wanita halus dan berjalan seperti 'macan luwe' (macan lapar, yang artinya pelan dan gemulai), tapi kenyataannya tidak dengan diriku. Jika kamu pergi ke kota Solo, teruslah menuju arah timur hingga menemukan gapura "Selamat Datang di Kota Karanganyar", tepatnya di sebelah timur kali Bengawan Solo. Orang-orang yang berasal dari Solo  biasa disebut orang desa, jadi kalau orang yang berasal dari sekitarnya Solo itu dianggap lebih desa. ^^ Intinya, yang akan diceritakan adalah kebiasaan orang desa.. :)

Nah, kembali ke pesan Ibu' yang mendewasa, dia akan bercerita tentang seorang desa yang sudah lama meninggalkan dunia ini, pada saat dia masih hidup di zaman dulu saat masih bertebaran orang-orang berambut pirang. Ya, Ibu'nya Ibu, atau gampangnya simbah putri. Katanya, "Wanita zaman dulu, Simbah, kalau bangun sekitar jam tiga pagi sebelum subuh. Bangun langsung menuju cermin, menyisir rambut panjangnya, mencuci muka dan berwudhu kemudian menyapu sambil menanti sholat subuh. Wanita itu sangat suka dengan cermin. Tepat saat adzan terdengar, halaman sudah bersih tanda orang-orang akan berbondong-bondong pergi ke masjid dan melakukan aktivitas rutinnya". Dia berhenti sejenak..

"Jika kamu nanti akan berumah tangga, ingatlah rumah tangga itu akan banyak sekali hal-hal yang tidak kamu ketahui, cek-cok itu sudah biasa. Seorang wanita itu harus nurut dan taat pada suaminya, seorang anak juga harus patuh pada orang tuanya, kalau mereka melawan itu namanya 'olo' (baca: ga baik/tidak pantas dan akan mendapat balasannya nanti). Ketika suamimu datang terlambat dan tidak mengabari, tetaplah bersabar dan berpikirlah positif karena mungkin dia sedang sibuk dengan pekerjaannya di kantor. Ketika kamu mengalami guncangan rumah tangga yang luar biasa, ingatlah anak-anakmu dan terus rangkul mereka dalam dekapanmu.. Anak-anaklah yang menjadi prioritasmu dan buatlah dia tenang di sisimu" katanya dengan penuh makna.

Ya Alloh, inilah sosok tegar seorang wanita, pesan yang begitu mendewasa, mengingatkan aku lagi di pagi ini. Betapa seorang wanita itu sangat berarti, kadang menjadi lebih kuat daripada seorang laki-laki. Ya Alloh kuatkan dan tetapkan aku di jalan-Mu, berkahilah mereka (orang-orang yang tercinta)...


*4th room, Nabila house, 06.58
Kembali melanjutkan jasa laundry pribadi (hehe)

Kamis, 04 Oktober 2012

Best Suggestion

Alhamdulillaah... Terima kasih nurul sayang...
"Yuk kita minta sama Alloh... Insya Alloh untuk jalan ke surga, kita minta sama Alloh" she said.
Menyadarkan dan mengumpulkan kembali puing2 hati.
Thousand thanks to you honey...
*on phone

Target Terbaik

Aku menengok kanan-kiri, aku lihat semua yang ada di dalam kepala manusia seolah menuliskan target-target di jidatnya. Aku mau ini, aku mau itu, tahun ini, satu tahun lagi, dua tahun lagi, tahun depan-depan dan depannya hingga batas waktu yang tak berhingga. Nah loh, ketularan dosenku yang begitu cintanya dengan matematika fisika dan aku tidak (belum memiliki ketertarikan dengannya -matematika fisika, sebut saja metafisika.haha). Salah..salah..penggunaan matematika fisika itu kurang tepat, yang tepat adalah matematika untuk fisika, coba buktikan dengan menggunakan teori grup nanti hasilnya akan melahirkan subgrup. Mataku mulai berkunang-kunang dan telinga mendenging. Subhanalloh orang2 yang suka dan bisa metafisika (#eh), aku kasih my two tumbs. Well, kita tidak sedang membicarakan metafisika.

Beberapa bulan yang lalu sempat galau, haha. Dan akhirnya entah ilham dari mana (semoga dari Alloh), akhirnya dengan berbagai pertimbangan dan pemikiran, aku memutuskan untuk menggali lebih dalam ilmu di UGM. Yup, again. Biasalah ya, aku mengikuti kebiasaan orang-orang dengan targetnya dan dengan gemes menuliskan IPK cumlaude. Yaah meskipun badanku tidak 70-90% badannya otak seperti teman-temanku yang briliant dalam bidang ini, tapi there is no wrong, i think. Untuk masalah ini, target sebaiknya aku konsultasikan dengan dosenku. Eh sontak terkejut-kejut.. "Kalo kamu targetnya cuma segini, ini semua orang sudah menuliskannya. Coba lihat, mbak U, mbak V, mbak X, mbak Y, dan mbak Z, targetnya pada itu semua. Ini targetan biasa saja lho..". Haaahhh??? Subhanalloh..Allohu akbar.. Astaghfirulloh...

*berpikir keras
"Oke..oke.. I understand, baiklah...". Tetapi, sebenarnya aku hanya menunjukkan satu-dua target ke dosen.. Konsultasi ini sebenarnya hanya mencari kepercayaan diri apakah orang lain memandang aku mampu melakukannya. Tapi teman2, setelah dipikir2 memang standarku itu sangat biasa2 saja. Dan akhirnya, mulailah aku hunting kertas lebar (ukuran A3 atau A berapa ya? pokoknya gedhe lah..), nambah-nambahin target 1 2 3 dst.. Hmmm... mimpi (batin dalamku).

Kenapa ya setiap orang suka nulis target? Buat semangat trus ga belajar? Buat keren trus ga ada usaha? Buat terlihat tertata trus kamarnya berantakan? Cukup... That's not just your dreams that won't come true, but that's your future guys..
*bersambung coz lg nerima telpon (ga penting banget ya...hehe)

Rabu, 29 Februari 2012

Bring Your Map...!

me: Umm... Sorry sist, where is Tugu Jogja? I've just lost my way to back to home..
sista: Oh, where are you from and you want to go to Tugu? *confused
me: Yes, I want. I'm form west ringroad and I'm here now that I don't know where is...
sista: Ooh... you're going far astray from there... Umm...
me: May be I must turn back? *just a little scared
sista: oh no no... umm... (thinking) You just follow me... (smile)
me: oh okey, thank you...
sista: You're not from Jogja..?
me: Yes.. but....
sista: Oh, I know... (She's smilling)
I just want to tell that I'm not from Jogja but I has been living for four years. I think that it is shameful..
sista: Oh sist, I think that you must bring Jogja's map if you want to go to Jogja's area... *laughing
me: Yes, I think I must... *krik..krik... >,<
sista: Okey, you just follow that way and then turn right, you'll get traffic light and turn right, you'll find your way.... *She was smilling again..
me: oh yes, thank you very much sist... ummm... umm... what's your name?
sista: Nisa
me: Pardon, Lisa?
sista: no, spell 'n', nisa...
me: oh yes... Nisa
sista: (smilling) what's for?
me: oh no..just... (the traffic light changed green light..) *smilling

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Our life is our way.. When we don't memorized Qur'an yet, we must bring and read it everytime. Qur'an is our life map.. Hope that we're in His guidance... Amiiin


I was late again.... -.-"

Jumat, 27 Januari 2012

Dia Yang Terbaik Bagiku

Bapak, ayah, abi, otosan, tergambar sesosok galak, tegas, suka ngatur, dingin. Tapi, tidak denganku.. Bapak adalah sosok yang tak pernah marah sama sekali, yang tak pernah berkata kotor meski hanya sekali, yang selalu mengajak bercanda, yang sering menawarkan berbagai makanan yang mau dibeli untukku, yang suka membanggakan anaknya. Dia yang membuatku waktu kecil belum bisa tidur jika dia belum pulang dan meninabobokkan, bercerita dongeng dan menyanyi untukku. Dia yang dari sejak kecil aku mengamati dan mengakui bahwa bapak adalah orang yang paling ganteng diantara bapaknya temen2ku. ^^ Dia yang selalu membangunkan shalat malam dan tak pernah meninggalkan puasa senin kamis.. Dia yang bijaksana, pekerja keras, halus tetapi tegas, yang menggunakan sabar sebagai pakaiannya...

Setiap pulang dari kantor seringkali membawakan makanan khusus untukku. Saat rapat kantor, dia tidak pernah memakan bagiannya dan ia bawa pulang untukku. Hingga sekarang ketika jalan bareng masih selalu menawarkan jajan, tapi aku menggeleng dan mengatakan "aku masih kenyang". Ketika dia menelponku, kata yang pertama diucapkan usai salam "halo, ini dengan siapa ya?? Maaf mbak salah sambung...". Dia selalu bilang, "banyaklah bergaul dengan teman - teman dan berbuat baiklah dengan mereka". Teman - teman terdekatku dihafalnya dan mereka selalu bilang bahwa mereka sangat iri. "Nyari dewi mbak, dia baru aja keluar soalnya tadi ditunggu lama banget. Coba kamu telpon dulu, udah disms belum?" katanya saat temen2 pada datang. "Tadi udah janjian Pak, katanya mau nungguin. Ya udah saya coba telpon dulu Pak" -kena perangkap-. Dan aku di dalam kamar ketawa cekikikan.

Aku tak pernah melihatnya marah sama sekali. Saat aku berbuat kesalahan, maka aku hanya bisa menangis karena malu, padahal ia belum berkata satu patah kata pun. Suatu kali saat kecil aku berkata kasar, dia hanya diam dan aku tersadar "mengapa kau berkata kasar sedang bapak tidak pernah berkata kasar sama sekali?", lagi - lagi aku dibuatnya malu sendiri. Sejak saat itu, kata - kata itu tidak pernah aku ucapkan.

Dia yang demokratis memintaku memilih jalanku sendiri asalkan aku bertanggung jawab penuh atas jalan yang aku pilih. Dia yang mendukungku mendalami agama saat ibu' belum mengkhawatirkanku. Dia yang mendukung mengenakan jilbab saat dulu ibu' masih melarangku. Dia yang tidak marah sama sekali saat aku diam - diam mengikuti tes dan diterima di universitas mahal. Saat itu aku hanya menangis mengatakannya dan bilang "aku tidak akan mengambilnya karena biaya yang mahal". Dia tegas berkata, "kamu akan sekolah di sana, aku yang akan membiayai semua yang kamu butuhkan". Air mataku semakin meledak bak bendungan yang sudah tak mampu menampung air hujan.

Dia yang selalu membuatku tersenyum, yang suka mendengarkan ceritaku. Saat pulang ke rumah, cerita sana - sini siap ia dengarkan dan ibu' dari dapur berkata "Ada siapa itu kog berisik banget?" sambil menghampiri ikut nimbrung mendengarkan ^^. Dia tegar di tengah masalah keluarga, ada kalanya badai pasti menimpa seluruh keluarga dan dia hanya bilang, "Sabarlah..". Ya, dia jarang sakit karena hatinya lapang...

Dia mengajarkan kemandirian, tak pernah menemani kemanapun aku pergi setakut apapun diriku...

Beberapa waktu yang lalu dadaku sesak dibuatnya, ia minta aku bercerita tugas akhir yang sedang aku kerjakan. Aku bilang "aku pusing, aku kesal dengan seseorang yang meremehkan kerjaku, aku marah - marah" dan dia bilang "Astaghfirullah...." lalu beranjak pergi. Saat itu aku tidak berani lagi marah - marah dengan orang yang sempat membuatku kesal, siapapun itu. Ia membuatku malu pada diri sendiri...

Dalam do'a lirihnya aku mendengar, cukup membuatku gagal membendung air mata.. Ya Alloh, aku mencintainya.... Dan aku sadar kebahagiaan sejati buatku adalah karena aku memilikinya sebagai ayah... Alhamdulillaah.... 
Izinkan aku menjadi seseorang yang terbaik buatmu dan menjadi kebanggaanmu sebagai anakmu... Ya Alloh lindungilah ia, berkahilah ia, panjangkanlah umurnya, dan jagalah ia dalam ketaatan kepada-Mu...

*lepas malam saat kerinduan menyelimutiku, ingin pulang dan bercanda lagi denganmu.. Ibu, jagalah Bapakku.. Bapak, jagalah Ibuku.... :) Semoga Alloh menjagamu dalam sehat, iman, dan ikhlas... Aku bangga memiliki kalian...