Rabu, 31 Oktober 2012

Pasang Kriteria

Oke, sekarang saya akan menceritakan yang saya dapatkan dari cerita teman saya. Ini juga ada ketika beberapa request datang untuk bisa sharing di blog. Orangnya tentu disensor, kasusnya akan dibedakan. Tapi, cerita ini patut kita contoh untuk kita-kita yang masih single :-)

Bicara tentang 'pasang kriteria' pasti menyangkut tentang calon pasangan hidup. Kalau bertanya kepada saya kriterianya apa, dengan sejujur-jujurnya saya tidak punya, yang penting sholeh dan mau menerima saya dengan semua ketentuan yang Alloh berikan kepada saya, dan itu mungkin akan sulit untuk dipertimbangkan oleh seseorang. Well, kita tidak akan membicarakan tentang saya, tapi temen saya.hehe

Saya punya teman, beberapa bulan yang lalu sempat meminta pertimbangan untuk dicarikan akhwat istilahnya. Secara langsug saya bilang bahwa saya belum punya kemampuan untuk itu, yaitu dengan beberapa pertimbangan karena saya belum menikah dan yang terpenting adalah keimanan saya masih sedikit sehingga kurang pantas untuk menjadi seorang perantara.

Lalu, dia masih mendesak untuk sekedar meminta pertimbangan. Saya tertegun sejenak dan akhirnya, "oke insya Alloh saya usahakan". Kemudian dia bercerita dan saya hanya menyimak, "Jadi gini dew, saya sudah istikhoroh dan saya mendapatkan petunjuk. Di dalam petunjuk itu Alloh minta saya untuk menikahi seorang akhwat (baca: wanita) yatim piatu dan merawat/memeliharanya. Bagaimana menurutmu, adakah kenalan yang kondisinya seperti itu?". Oke ceritanya sampai di sini dan reminder: kasusnya sudah saya ganti ya karena untuk keprivasian dan hanya memberikan gambaran kepada para pembaca.

Apa coba hikmah yang bisa kita ambil? Dalam hati saya saat itu hanya berkata, "Subhanallooh... Untuk urusan kriteria pun dia mintanya sama Alloh. Dia ga pasang sama sekali kriteria tersebut, pasrah dan ikhlas dengan ketentuan Alloh...".

Begitulah cara saudara saya menentukan pilihan untuk hidupnya, rupanya menuju suatu hal yang suci itu harus dimulai dari kesucian diri. Jika pertimbangan-pertimbangan tentang hal tersebut meminta sama Alloh, maka insya Alloh Dia akan memberikannya. Untuk menjaga keberkahannya, kita dapat meminta sama Alloh mulai dari kriteria, perantara yang sholih, tempat yang baik dan diberkahi, kapan waktunya dan segala hal proses menuju ke sana. Insya Alloh dengan begitu, Allohlah yang kita jadikan kepercayaan untuk memberikan pasangan hidup, seperti halnya Rasululloh tidak pernah pasang kriteria tetapi Alloh langsung yang menikahkan beliau dengan para istrinya ra.

Semoga Alloh selalu mengaruniakan keikhlasan hati kepada kita untuk semua ketentuannya dan memberikan kita keistiqomahan untuk mau berdo'a memohon segala sesuatu untuk hidup kita, dari persoalan yang kecil/ringan hingga persoalan yang besar/berat bahkan mitsaqon gholidho... :-):-)

Terima kasih atas perhatiannya teman2.. Hai november, please be nice for me, and for us.. -Retweet kunikuni- :-):-) Salam super dari Alloh untuk orang-orang yang beriman.hehe. Do'ain saya ya.... ^^
Pangeranku, yang sabar ya, semangat2 mencariku. Klo kita ga ketemu di dunia, semoga Alloh berkenan mempertemukan di surga. Thanks for your hard effort.. :-P Hehehe *ga jelas banget.

*tugas kristal merengek untuk dikerjakan. I'm coming... :-P

posted from Bloggeroid

Bijaklah Wahai Hati..

Apa yang terus menghalangi kejujuran, menampilkan yang engkau dapatkan dari-Nya, dan memberikan keputusan yang sesuai dengan kehendak-Nya. Keridhoan Alloh akan menghantarkan keridhoan manusia, begitu bukan? Tetapi, selama ini yang kita rasa sering berbeda. Pandangan manusia lebih dipertimbangkan dari petunjuk-Nya. Astaghfirullooh...

Bijaklah wahai hati... Bagaimana mungkin tindakanmu berbeda dengan hatimu? Setiap langkah yang kau turuti karena kehendak-Nya mungkin akan terasa sulit pada awalnya, tetapi kita sering lupa bahwa yang kita turuti adalah Alloh. Bukankah hati dan kepercayaan kita meng-iya-kan bahwa Alloh akan bertanggung jawab untuk urusan kita mendatang? Kita tidak akan mengalami kerugian meski sebiji zahrah pun atas keputusan dan tindakan hati yang menjadikan Alloh sebagai jaminan.

Jika seharian ini begitu gerah udaranya, maka kita yakin malam ini akan turun rahmat hujan, turun rahmat untuk do'a-do'a kita, turunlah kesejukan yang merasuk hingga hati kita. Begitulah hidup, harusnya telah kita sadari hingga usia dewasa kita sekarang. Saat terasa himpitan hidup hingga membuat seluruh badan kita gerah hingga ke hati, maka kesejukan hidup akan segera mendatangi bersama rahmat-Nya. Sungguh karunia Alloh itu sangat-sangat banyak, maka pantaskah hati kita ragu? Ya Alloh, jika Engkau menghendakinya, insya Alloh izinkan hamba ridha dengan ketentuan-Mu...

Wahai hati, bijaklah... Hentikan keegoisannya dan berikan yang terbaik untuk orang lain. Biarlah Alloh yang menjadi jaminan atas semua perkara yang menimpa kita, jika sakit maka Dia akan sembuhkan, jika dokter mengatakan sulit, maka Dia akan mudahkan. Alloh, perkuat iman kami dan ingatkan di setiap langkah kami haruslah dengan pertimbangan-Mu yang pertama...

Closing statement:
Sebanyak apapun dosa bila sungguh-sungguh bertaubat, maka siapa yang dapat menghalangi jika Alloh berkehendak mengampuni hamba-Nya. (tweetnya Aa Gym)

Chayyo everyone!! Keep our heart closed to Alloh... Alloh, guide me, guide us...
*saat rahmat hujan turun dan do'a-do'a mulai dipanjatkan setiap orang.. :)
posted from Bloggeroid

Senin, 29 Oktober 2012

Bagaimana bisa sampai ke Mekah? Entahlah...

Tiba-tiba tahun sudah menjadi 2013, entahlah aku juga bingung. Bukankah sekarang masih 2012? Tapi, kenapa kalender menunjukkan tahun 2013. *aku kebingungan...

Rasa itu semakin membuncah, keinginan pergi ke Mekah. Tahun 2013, "Apaaaa?? Sekarang 2013?" sontakku kaget yang tiba-tiba benar-benar tersadar bahwa sekarang 2013. Tabunganku? Belum cukup... bahkan belum nambah lagi... huft... *pening

Aku sedang di rumah, tepatnya di kamar kecilku yang semakin pengab aku tinggalkan. Bapak-Ibu tiba-tiba datang menyodorkan semacam buku tabungan ke aku. "Ini nduk, pergilah.." kata mereka. Aku bingung lagi dan ketika aku buka, "apaaa?? tiket haji??" subhanalloh.... "Segera siap-siap besok kita berangkat" kata Ibu, Bapak cuma tersenyum. Aku terdiam dalam kebingungan.

Saat itu yang terpikir dalam kepalaku banyak, "Bagaimana dengan visanya, passportku masih berlaku, aku belum menghafal do'a2nya dan belum paham rukun-rukunnya dan semuanya...". Aku..bingung....

"Udah gek ndang cepet siap2" kata Ibukq. Tanpa berpikir panjang lagi, tiba-tiba aku siap-siap, ambil baju seadanya dan ingat, "Pakaian ihramku?" terdiam lagi. Seolah Ibu tahu apa yang aku pikirkan dan katanya, "Nanti kita dapat paket dari sana (biro haji) jadi bawa barang seadanya aja..". "Oh..." kataku. Kembali aku tiba-tiba saja berkemas sambil masih bingung. "Buk, visaku pripun?" tanyaku. "Udah diurus kemarin" kata Ibuk. "Lha Bapak mboten tumut?" tanyaku lagi. "Bapak ga bisa, kamu yang berangkat bareng Ibuk" kata Ibu lagi. "Oh..." kataku lagi.

"Ya Alloh... aku bingung... aku belum ingin haji, masih terlalu banyak dosa untuk berhaji, aku umrah saja ya Alloh... Tapi, kenapa Engkau memanggilku? Tidakkah Engkau masih marah dengan kesalahanku kemarin? Ya Alloh, tabunganku belum cukup, tapi kenapa Engkau kasih lewat rezeki yang lain?bla..bla..bla..." pertanyaan demi pertanyaan terus menggelayut saat aku bersiap-siap. "Besok pagi kita berangkat dari bandara Adisucipto jam 6 pagi langsung ke Mekah, jadi kita naik Pramex dulu ke Jogja-nya" kata Ibuk sambil siap-siap juga. "Wuuuaaah aku bingung,... kenapa harus berangkat lewat Jogja? Bukannya rombongan haji dosenku kemarin berangkat lewat Adi Sumarmo? Kenapa harus naik Pramex? kan kemarin habis terjadi kecelakaan..Aku lihat di berita katanya Pramex sudah ga beroperasi" gumamku dalam hati, linglung...

Keesokan paginya aku sudah di Adi Sucipto bareng orang tua dan tiba-tiba sudah di Mekah Al-Mukaromah. Ya Alloh... jama'ah haji sudah berkumpul dan melaksanakan rukun-rukunnya.. "Eh tapi ini benarkah 2013? aku yakin masih 2012, berarti dosenku masih di sini dong.. Kemana aku harus mencari beliau bertanya tentang rukun-rukun haji dan apa yang harus dilakukan sekarang?" aku berdebat dengan diriku sendiri. "Aaaargh orang bilang sekarang sudah 2013 tapi aku rasa ini masih 2012 dan beberapa jama'ah haji baru akan pulang ke tanah air". Akhirnya aku thowaf dan membaca semua do'a yang ada dalam hatiku selama ini di depan ka'bah yang suci.... Alloh, akhirnya aku datang... T-T

*terbangun. Oh ternyata sudah subuh. Hanya mimpi...huft, senyum simpul...
Ya Alloh, Engkau tahu uangku belum cukup untuknya, ilmuku belum cukup untuknya, dosaku masih membentengi diriku dengannya. Hanya Alloh Yang Paling Tahu yang ada di dasar hatiku..

posted from Bloggeroid

Rabu, 24 Oktober 2012

Aku Tidak Suka Sedih (2)

The happiest episode 4: Yesterday, aku kedatangan sista. Dia orang yang di mataku luar biasa, good style and fluent in English. We're Sharing and talking until midnight dan dilanjutkan paginya. Banyak cerita dia tentang seminar yang dia ikuti dari idpAUSc and ofcourse her experiences as backpaker. Sharing files is to upgrade my English. She is now waiting for AUD announcement. May be we'll have a trip together to Singapore and Malaysia next year. I hope that I haven't examination at that days... The happiest episode 5: Ashar usai kuliah, saat keluar kampus tiba-tiba terhenti karena seorang yang aq tidak asing dengannya dan terlihat sedang menunggu seseorang. After warm greeting, "mau kemana dek?sekalian yuk..". "mau liqo mb, ni lagi nunggu temen". Oh... Alhamdulillaah... Mungkin kita tidak pernah memyadari dan masih bermain dengan prasangka bahwa seperti dia tidak ngaji. Sungguh dan benar-benar kejam ketika kita menilai orang dari penampilannya.. But, I am really happy and proud of her. Yang penting dia masih ngaji, dimanapun dia mengajinya (I don't care), bukan permasalahanku seseorang ngaji di jama'ah siapa :-) The Happiest Episode 6: Sore menjelang maghrib si ntrid yang mau keluar terhenti di depan 4th room. We're still talking dan sampailah pada percakapan yang menarik. Hal itu mengingatkanku bahwa ketidaksempurnaanku adalah kesempurnaan-Nya. And we had big hug in the last. I must prepare for everything that I meet in the future.. :-) Ahh, it was a very nice afternoon.. To be continued

It's hard but I hope a Light

Alloh.. Please guide me, guide us... I feel a lot of pain but i realized that you feel this pain more... Please be right on your self and heart... I want to pay this pain but I confused... A lot of my tears can't pay the pain... I thought that I can't pay.. but I have hope and I just try to keep praying for you in my time...
When I have the chance, biidznillaah I will pay the pain... My mouth feel cold and frozen I can't say anything although the truth I have Alloh and so do you... I know that He was angry may be 'till now.. I know that Alloh always give me time to back to Him... Giving my everything, my pain, is to Him... I hope that I can see a light clearly...

Kadang kita merasa kita bersalah dan itu alhamdulillaah karena Alloh masih menyelipkan rasa penyadaran bahwa kita telah salah... Kadang kita tersandung, menangis, dan terluka... Kadang kita lah yang membuat luka, ingin mengobati tapi tak mampu... Beruntung Alloh masih mengingatkan bahwa kita sedang berada dalam kelalaian... Kembali untuk berpikir, berbenah, dan bertaubat... Meski kita kadang tidak tahu apa yang harus dilakukan...

Terima kasih ya Robb: "Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan perempuan yang mukmin, apabila Alloh telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Alloh dan Rosul-Nya, maka sungguh dia telah tersesat dengan kesesatan yang nyata (Al Ahzab: 36)

Alloh please guide me to back to Your way... Everything that we felt, Alloh will give the best in our the end... I just wanna keep praying for you... Although sometimes we loose hope and hard look for the light... #keepdo'a4theoneinmymind

in my deepest heart

I got suggestion from my closed friends that i must tell clearly who are 'you' in this article. She is my sista, kind sista, that I hurted her.. It's so scary for me and i still confused how to be normal like before.. Because of you, I can learn anything.. Thanks a lot..

*optical room, 3rd floor, after having lecture... Dhuha at Friday... Hari suci penuh do'a...
Teruslah tersenyum apapun keadaan kita... :')
Tiba2 ingin menulis ini... Hope she will get the happyness and I really wanna see her smile..

posted from Bloggeroid

Selasa, 23 Oktober 2012

Aku Tidak Suka Sedih

The Happiest Episode 1:
"Dew, coba lihat ini.." kata temenq sambil menyodorkan sebuah amplop dari salah satu klinik rumah sakit. "Waaah aq ga bisa baca Nur (nama samaran), ni aq ga ngerti cara bacanya Za (nama samaran lagi untuk misuanya)" kataku sambil mikir gimana bacanya. "Udah buka aja dulu" paksanya sambil senyum. "Hmm... Apa ini hasilnya?" aku bertanya-tanya. Pas aq liaaat... Ya Alloh subhanallooh, alhamdulillaah... "Nur, kamu hamil?? Ini positif, bener kan kamu hamil?!!" seruku menyambut. Pasangan suami istri yang selalu memamerkan (baca: memperlihatkan, karena selalu dengan panggilan 'yang' meski di depan orang lain, haha) keharmonisannya ini hanya senyum-senyum.. "Subhanallooh, alhamdulillaah, akhirnya setelah lama menanti..." hatiku turut mengharu biru. "Selamat ya nur, selamat ya za.. Semoga nanti jadi anak yang sholih/sholihah (belum terlihat saat di USG)" selamatku buat mereka berdua. "Nanti boncengin istriku hati2 ya..!" kata misuany. Sempet ragu juga karena usia kehamilan masih terbilang sangat muda. Insya Alloh, bismillaah.. Ahad berkah...

The Happiest Episode 2:
"Mbak, aq sekarang udah rajin sholat lhoooo.. Kemarin waktu PKL banyak kejadian keren.." sms balasan itu terlayang di hp pinjamanku. Subhanalloh alhamdulillaah.. "Alhamdulillaah, semoga dan selalu istiqomah ya Pin.. Boleh dong bagi2 ceritanya.. Kapan2 ketemuan yuk.." balasku. "Aaaaah aq malu klo ketemu.. Mbak kog aq ga pernah liat di kampus?" balasnya. "Yaaaah gubrak... Iy pin, aq kuliahnya di gedung baru jadi kemungkinan akan jarang ketemu. Pin, ke goa pindul yuk" ajakku. Rasanya aku sudah pengen banget menyegarkan pikiran yang kalut dan sejenak pergi dari Jogja... "Hah mana tu?dan nanti ngapain?" tanyanya. "di gunung kidul pin, nanti kita menyusuri goa yang penuh air" jawabku sederhana. "Caving?? Mauuuuu..." sontak dia kegirangan. Senang mendengarnya, ayuuuk kita atur jadwalnya.. Semoga Alloh selalu memberikan hidayah ke kita ya nduk... Yuuk nglepas kegalauan, berhenti menangis dan  hilangkan hopeless. Insya Alloh itu ga akan terjadi lagi kan Pin? Janji ya... :-)

The Happiest Episode 3:
"Dew, klo kita mau sedekah itu baiknya kemana?ke seorang bayi yatim tapi dia masih bareng ibunya atau kita titipkan ke lembaga aja? Soalnya kita kan pengennya uang kita sampai ke yang berhak dew.. Tapi kalo mau ngasih ke adik bayinya tadi kan harus lewat ibunya dew, trus gimana dong?" tanya temanku di suatu malam. Arigato nurul chan (temenku nurul banyak banget ya.. ^^) udah mengingatkan tentang sedekah. "Klo kata ustadz Yusuf Manshur, klo kt mau sedekah mah sedekah2 aja, ga perlu mencari yang paling miskin, di masjid pun juga boleh. Setelah itu biar Alloh yang mengatur kemana sedekah itu berjalan" jawabku dengan mengutip kata2 YM karena aq belum menjadi ahli sedekah. Saat bersedekah itu mungkin perasaan kita harus sesenang kita mau menambah uang tabungan di bank. Tidak ada yang berbeda, yang berbeda hanya pemilik bank-nya saja.. Banyak kisah tentang sedekah, ingin kerja sedekah, ingin nikah sedekah, ingin sukses sedekah.. Sedekah menjadi pegantar do'a yang baik insya Alloh. Begitu pesan berluan si ustadz YM.

sekian..
*maghrib menggema

:-)
*4th room

Senin, 22 Oktober 2012

Ibu adalah Ancaman bagiku (kids version)

SEAMO Mother, yang nangkring dalam ringtone HP sepertinya tidak akan aku ganti. Lagu Jepang yang terkenal seantero jagat ini telah memberi kesan tersendiri bagi masing-masing orang yang pernah mendengarnya. Aku tidak tahu apa terjemahannya karena belum pernah belajar bahasa Jepang. Aku bukan orang yang maniak Jejepangan (jangan percaya) dan aku belum pernah ke sana juga (percayalah..). Teman-temanku yang pernah ke sana bercerita segala sesuatu tentangnya dan perlahan imajinasiku mengiringi tepat saat mereka bercerita.

Lewat judulnya, paling liriknya mirip2 lagu-lagu Indonesia tentang Ibu. Yup, salah... Aku cermati lirik beberapa lagu Jepang dari mulai anime sampai SEAMO&YUI, lirik mereka sangat natural sekali, seperti percakapan biasa. Tidak ada unsur ke-alay-an..hee

Picture Ibu bagi anak-anak adalah seorang wanita cerewet dengan membawa alarm yang akan berdering ketika tiba waktunya belajar, makan, tidur, de es be. Ibu itu orang yang hobinya marah, ngomel, dan menyebalkan. Aku juga merasa seperti itu waktu kecil. Hujan-hujanan dimarahi, ga mau makan dimarahi, main ke rumah temen lamaa banget dimarahi, pokoknya tiada hari tanpa marah. Setelah itu muncullah sosok Bapak sebagai pahlawanku, membela, membelikan mainan, boneka, dan jajan tentunya.. ^^

Saat aku belajar dengan Nadia, adik les anak kelas 4 SD yang sudah 2 tahun les denganku&tidak mau aku lepas, mengadu. Saat dia tahu aku mau lulus, betapa stress-nya dia kalau aku sudah lulus maka aku akan menikah dan akhirnya tidak ngajar lagi. Aku suka anak kecil karena cara berpikir mereka sangat polos, ketakutan mereka selalu lebih pada kehilangan sesuatu. Saat pekan kemarin aku ngajarin dia matematika (pelajaran yang paling dia suka untuk dihindari.hehe), dia ngomel-ngomel, "Mama itu miss (panggilan dia ke aku) tiap hari marah-marah.. Nadia, belajar, nanti kalau ga belajar nilainya jelek, nye..nye..nye..." sambil memainkan bibirnya tanda mengejek mamanya. Pernah sekali dia menolak diajarin mamanya, "aku ga mau belajar sama mama, aku maunya sama miss, mama sukanya marah-maraaah..." dengan nada keras ditujukan ke mamanya.

Ya itulah gambaran sederhana bagaimana seorang Ibu itu adalah sebuah ancaman, versi cerita anak kecil. Tapi, tunggulah beberapa saat ketika mereka telah dewasa dan berpisah dengan Ibu mereka. Semua keadaan akan berubah.

Entah kenapa, aku sendiri juga heran.. Ibu itu akan benar-benar menjadi sosok yang sangat mengasyikkan saat anaknya ada di bangku SMA (rata-rata). Saat itu, mereka sudah akan menampilkan sosok yang sebenarnya, yang suka bercanda, saling bercerita, layakny seorang sahabat. Mereka sangat khawatir anaknya tidak akan sukses menjalani hidup yang keras aaat anak-anak mereka telah dewasa, salah dalam mengambil keputusan, dan tidak pandai dalam ilmu pengetahuan.

Kembali ke seamo mother, ini beberapa penggalan bait yang aku kutib dari sumber yang jelas:
.....
Aku ingin bilang kepada  anak-anak ku tentang cinta ini “cinta yang mendukung  ku”

Meskipun aku tumbuh dengan tidak sabar ketika aku dekat mu..
Ketika engkau jauh dari ku, aku merasa kesepian..

Engkau dapat menyelesaikan masalah
Dan engkau pemilik kesabaran yang luar biasa
Engkau adalah orang tertangguh yang aku kenal..
Engkau akan selalu prihatin terhadap kesejahteraanku sebelum dirimu sendiri..

Engkau hanya akan membutuhkan hal-hal dari tempat terendah..
Aku tidak mengerti meskipun saat itu begitu jelas..
Barulah aku mulai hidup seorang diri dan aku mengerti..
Setiap kali aku memikirkan berapa banyak yang telah engkau capai..
Dan betapa sulitnya pasti, aku merasa seperti aku bisa mencoba melakukan sesuatu yang terbaik hari ini..

Aku senang  karena aku adalah  anakmu..
Aku senang karena kau adalah ibuku
yang tak akan pernah berubah..
Dan Itu tidak akan pernah berubah untuk  selamanya..
Karena aku adalah sesuatu yg sangat berharga bagi mu..

"Jadilah ibu ku untuk selamanya
Engkau masih memiliki satu pekerjaan yang tersisa untuk melakukannya
Dan itu adalah  untuk menerima cinta dan penghormatan dr anak mu..."

Be my mother forever
Be well forever
You still have one more job left to do
And that’s to accept your son’s love and respect for you…

Ayo rin, ayo dew, sabar ya... Kamis pulang, give your big hug to your mother. Yang sering membuatku kesal saat memasak bersamanya adalah "kamu itu segedhe gini belum bisa masak, makanya kalau ada orang masak tu diliatin..". Keesokan harinya saat mau ngebantuin, "udah pergi sana, malah gangguin orang masak..". Nah lhoooh... There is no emoticon except :-| Sekali ikut bantui masak, "Waah bahaya ini klo km masak, belum mateng semua udah habis duluan..". Wkwkwk... Hmmm...tunggu aja ya pembalasanku besok waktu belajar baca Qur'an... :p Siap2 dengerin omelanku... :D:p

Bu', sehat selalu ya.. Alloh jagalah ia selalu dalam lindungan-Mu... :-) miss much

*dan aku masih tidak suka menyadari bahwa setiap hari dia semakin tua. Aku membutuhkanmu karena aku belum bisa menjadi dewasa tanpamu..

Published with Blogger-droid v2.0.9

Minggu, 21 Oktober 2012

Pesan Mendewasa

Subuh yang sejuk menyergap sejenak pagi ini, mengiringi hati semakin menuju ketenangan, menghangatkan semangat untuk melakukan yang terbaik hari ini. Usai berdiskusi dengan rekan segrup untuk presentasi sore nanti, dia sekilas hanya berkata 'hari ini aku akan nyari tiket pulang ke (stasiun) Tugu". Pikiranku terbang melintas hingga sampai di kota kecil yang tentram, sebuah rumah yang separuh jadi dan sederhana. Bapak dan Ibu' ada di sana, menanti-nanti kapan anak putrinya pulang, berharap anak gadisnya berhasil di masa yang akan datang. Menghela nafas panjang dan mendesah...

Malam itu Ibu' mencari-cari dimana anaknya pergi, seperti anak kecil yang ketakutan mencari Ibunya untuk diajak tidur menemaninya. Mungkin itulah gambaran bagi anak-anak perantau ketika pulang. Hilang suara dan sosoknya pun akan dicari kemanapun seolah tak mau kehilangan lagi dalam beberapa waktu sebelum anaknya pergi ke perantauan. Aku lebih senang 'ngumpet' biar orang tua kebingungan, biasanya di atas atap yang belum jadi untuk melihat gemintangnya malam, sejenak melambungkan asa dalam do'a, dan memandang langit seraya berkata pelan "ya Alloh indahnya...". Tapi, rupanya tempat persembunyianku itu mudah ditemukan dan mereka akan menyusul setelah memanggil-manggil namaku. Aku diam dan mendiamkan.. :D

Kadang aku berpikir.. Aahhh apa spesialnya aku, kerja pun belum untuk memenuhi keinginan mereka, kuliah pun hasilnya belum maksimal. Tapi, mereka selalu memandang bahwa akulah anak yang selalu mereka banggakan, dan itu berlaku untuk semua kelima anaknya. Mengingatnya akan membuat tenggorokanku tercekat, sedikit merasa sesak, dan mata mulai berkaca-kaca menjebol tanggul kantung airnya. Ternyata benar 'anak adalah permata ayah dan bunda', gumam batinku.

Wanita yang semakin beranjak tua itu (dan aku tidak suka mengingat bahwa ia semakin tua) menghampiri, mengajak turun dan pergi ke dalam. Angin malam kutinggalkan dan beranjak menuju peraduan menuju mimpi-mimpi yang telah menanti sang tuannya. Sebelum tidur, dia menyempatkan berdongeng kisah nyata, menyampaikan pesan yang mendewasa untuk anak gadisnya.

Sebelumnya aku akan sedikit bercerita kota kecil asalku. Aku asli Jawa, tepatnya Surakarta, yang terkenal dengan wanita halus dan berjalan seperti 'macan luwe' (macan lapar, yang artinya pelan dan gemulai), tapi kenyataannya tidak dengan diriku. Jika kamu pergi ke kota Solo, teruslah menuju arah timur hingga menemukan gapura "Selamat Datang di Kota Karanganyar", tepatnya di sebelah timur kali Bengawan Solo. Orang-orang yang berasal dari Solo  biasa disebut orang desa, jadi kalau orang yang berasal dari sekitarnya Solo itu dianggap lebih desa. ^^ Intinya, yang akan diceritakan adalah kebiasaan orang desa.. :)

Nah, kembali ke pesan Ibu' yang mendewasa, dia akan bercerita tentang seorang desa yang sudah lama meninggalkan dunia ini, pada saat dia masih hidup di zaman dulu saat masih bertebaran orang-orang berambut pirang. Ya, Ibu'nya Ibu, atau gampangnya simbah putri. Katanya, "Wanita zaman dulu, Simbah, kalau bangun sekitar jam tiga pagi sebelum subuh. Bangun langsung menuju cermin, menyisir rambut panjangnya, mencuci muka dan berwudhu kemudian menyapu sambil menanti sholat subuh. Wanita itu sangat suka dengan cermin. Tepat saat adzan terdengar, halaman sudah bersih tanda orang-orang akan berbondong-bondong pergi ke masjid dan melakukan aktivitas rutinnya". Dia berhenti sejenak..

"Jika kamu nanti akan berumah tangga, ingatlah rumah tangga itu akan banyak sekali hal-hal yang tidak kamu ketahui, cek-cok itu sudah biasa. Seorang wanita itu harus nurut dan taat pada suaminya, seorang anak juga harus patuh pada orang tuanya, kalau mereka melawan itu namanya 'olo' (baca: ga baik/tidak pantas dan akan mendapat balasannya nanti). Ketika suamimu datang terlambat dan tidak mengabari, tetaplah bersabar dan berpikirlah positif karena mungkin dia sedang sibuk dengan pekerjaannya di kantor. Ketika kamu mengalami guncangan rumah tangga yang luar biasa, ingatlah anak-anakmu dan terus rangkul mereka dalam dekapanmu.. Anak-anaklah yang menjadi prioritasmu dan buatlah dia tenang di sisimu" katanya dengan penuh makna.

Ya Alloh, inilah sosok tegar seorang wanita, pesan yang begitu mendewasa, mengingatkan aku lagi di pagi ini. Betapa seorang wanita itu sangat berarti, kadang menjadi lebih kuat daripada seorang laki-laki. Ya Alloh kuatkan dan tetapkan aku di jalan-Mu, berkahilah mereka (orang-orang yang tercinta)...


*4th room, Nabila house, 06.58
Kembali melanjutkan jasa laundry pribadi (hehe)

Kamis, 04 Oktober 2012

Best Suggestion

Alhamdulillaah... Terima kasih nurul sayang...
"Yuk kita minta sama Alloh... Insya Alloh untuk jalan ke surga, kita minta sama Alloh" she said.
Menyadarkan dan mengumpulkan kembali puing2 hati.
Thousand thanks to you honey...
*on phone

Target Terbaik

Aku menengok kanan-kiri, aku lihat semua yang ada di dalam kepala manusia seolah menuliskan target-target di jidatnya. Aku mau ini, aku mau itu, tahun ini, satu tahun lagi, dua tahun lagi, tahun depan-depan dan depannya hingga batas waktu yang tak berhingga. Nah loh, ketularan dosenku yang begitu cintanya dengan matematika fisika dan aku tidak (belum memiliki ketertarikan dengannya -matematika fisika, sebut saja metafisika.haha). Salah..salah..penggunaan matematika fisika itu kurang tepat, yang tepat adalah matematika untuk fisika, coba buktikan dengan menggunakan teori grup nanti hasilnya akan melahirkan subgrup. Mataku mulai berkunang-kunang dan telinga mendenging. Subhanalloh orang2 yang suka dan bisa metafisika (#eh), aku kasih my two tumbs. Well, kita tidak sedang membicarakan metafisika.

Beberapa bulan yang lalu sempat galau, haha. Dan akhirnya entah ilham dari mana (semoga dari Alloh), akhirnya dengan berbagai pertimbangan dan pemikiran, aku memutuskan untuk menggali lebih dalam ilmu di UGM. Yup, again. Biasalah ya, aku mengikuti kebiasaan orang-orang dengan targetnya dan dengan gemes menuliskan IPK cumlaude. Yaah meskipun badanku tidak 70-90% badannya otak seperti teman-temanku yang briliant dalam bidang ini, tapi there is no wrong, i think. Untuk masalah ini, target sebaiknya aku konsultasikan dengan dosenku. Eh sontak terkejut-kejut.. "Kalo kamu targetnya cuma segini, ini semua orang sudah menuliskannya. Coba lihat, mbak U, mbak V, mbak X, mbak Y, dan mbak Z, targetnya pada itu semua. Ini targetan biasa saja lho..". Haaahhh??? Subhanalloh..Allohu akbar.. Astaghfirulloh...

*berpikir keras
"Oke..oke.. I understand, baiklah...". Tetapi, sebenarnya aku hanya menunjukkan satu-dua target ke dosen.. Konsultasi ini sebenarnya hanya mencari kepercayaan diri apakah orang lain memandang aku mampu melakukannya. Tapi teman2, setelah dipikir2 memang standarku itu sangat biasa2 saja. Dan akhirnya, mulailah aku hunting kertas lebar (ukuran A3 atau A berapa ya? pokoknya gedhe lah..), nambah-nambahin target 1 2 3 dst.. Hmmm... mimpi (batin dalamku).

Kenapa ya setiap orang suka nulis target? Buat semangat trus ga belajar? Buat keren trus ga ada usaha? Buat terlihat tertata trus kamarnya berantakan? Cukup... That's not just your dreams that won't come true, but that's your future guys..
*bersambung coz lg nerima telpon (ga penting banget ya...hehe)