Selasa, 08 April 2008

Terbaik untuk semua Insan

Hidupku ada di tanganku. Semua yang kuperoleh sampai saat ini terjadi karena takdir yang kuciptakan sendiri. Allah bertitah, "Aku tidak akan mengubah suatu kaum hingga kaum itu mengubah nasibnya sendiri". Otak yang berfikir, hati yang meredhoi dan tangan yang mengubah. Tapi, semua dapat kugerakkan berawal dari niatan. Ia-lah api, penyala obor semangat. Tak jarang pula menjadi tabir,penutup rahmat dan menjauhkan pahala yang seharusnya bisa kuraih saat semua yang kuinginkan tercapai. Aku hanya berfikir, itu adalah normal, kadang bisa berfikir jernih hingga niat pun terbilang karena-Nya. "Ah..bodoh!!" aku bilang. Tanpa peduli, kutinggalkan semua, toh semua sudah diusahakan.
Dan saat yang dinantikan tiba, semua yang telah diikhtiarkan terjawab sudah. Selama ini hanya aku temukan dua jawaban,
"Buah dari ketidakseriusan dan niat yang buruk adalah kegagalan. Tidak perlu ada air mata yang menetes, tetapi perubahan besar yang harus aku lakukan!! Jika ada sebuah kesuksesan, maka itu adalah keringat yang diredhoi oleh Yang Maha KUasa".
Tidak ada keraguan sedikitpun tentangnya. Tidak ada kejadian yang terjadi selain dari apa yang diusahakan. Siapa yang bersungguh-sungguh, ia akan mendapatkannya.
Jika ada kesuksesan tanpa usaha yang berarti, mungkinkah itu terjadi?
Hingga saat ini, teori itu belum dapat aku terima. Bukankah, hanya akan ada reaksi jika kita ciptakan aksi? Orang bilang teori Newton ke tiga itu sudah tumbang, tapi buatku ia masih berlaku dalam kehidupan.
Entah bagaimana yang terjadi pada orang lain, aku berpikir, mereka punya cara berpikir sendiri. Jika ada yang mengatakan, "aku bernasib baik, tapi aku tidak pernah mengusahakannya", pendapatku menyanggah, "Ia telah diberi kesempatan oleh Tuhan untuk tidak mengecewakan-Nya saat menerima ni'mat itu".
"Tuhan..
beri aku keputusan-Mu sesuai dengan kerja kecil tanganku ini"

Thanks for my God, my Guide, Alloh...