Sabtu, 03 November 2012

Little Thesis -- Work Hard -- Graduation

Tugas akhir, penelitian kecil, bagi seorang mahasiswa tingkat akhir adalah penentu hidupnya. Itulah yang mungkin digambarkan beberapa orang. Saat saya masih berusia muda di kampus, pernah suatu kali berpikir, "Iyakah nanti aku bisa melaluinya, iyakah aku nanti bisa menghasilkan suatu karya, iyakah nanti ada buku tebal berwarna biru bertuliskan namaku? Ya Alloh, skripsi itu begitu mengerikan di mataku". Bagaimana tidak, kita dari dulu selalu didongengkan perjalanan seseorang menempuh skripsi. Bahkan pandangan yang sedikit menyesatkan mengatakan bahwa penentu kelulusan adalah skripsi. Jika kita masih berpikir seperti itu, maka apa gunanya kuliah kita selama tiga sampai empat tahun sebelumnya? :) Of course, kelulusan menjadi seorang sarjana tidak hanya ditentukan dari skripsi saja.

Sekarang saya akan berbagi sedikit tentang gambaran orang yang sedang menempuh tugas akhir. Suatu sore saya sedang berbincang dengan teman kos, ketika itu pikiran saya sudah pening dengan pekerjaan skripsi. Saya akui memang, skripsi yang saya kerjakan hampir tiap hari dari pagi sampai malam dan memang benar beberapa kali tidak menghabiskan malam dalam mimpi yang indah. Tetapi, percayalah sesungguhnya hal itu bisa tidak terjadi ketika kita bisa memanajemen waktu dengan sangat baik. Kembali ke perbincangan antar anak kos, saya dapat ambil kesimpulan bahwa skripsi itu layaknya belajar memasak.What? Pardon miss, sorry can you repeat again?

Skripsi itu seperti halnya Belajar Memasak. Misalkan: chef meminta kita untuk membuat sajian nasi goreng dengan topping berbagai macam fresh fruits sehingga memunculkan cita rasa yang baru dan menginspirasi. Itu hanya contoh ya karena saya juga tidak tahu bagaimana rasa nasi goreng dengan topping buah.hehe. Bayangkan bahwa selama ini kita belum pernah diajarin membuat nasi goreng, hanya pernah memakannya, tetapi tidak tahu bagaimana membuatnya, mulai dari bumbunya hingga menggoreng nasinya, bahkan menanak nasinya. Kemudian "bruuuk...", di depan kita diberi tumpukan buku resep memasak nasi goreng oleh master chef, mulai dari nasi goreng dalam negeri hingga luar negeri. Kata chef, "kalau kamu masih kurang, bisa cari di internet sudah banyak beredar cara membuat nasi goreng".

Saat kita membaca buku dan lembaran-lembaran resep itu satu persatu, semua mengatakan siapkan nasi satu piring, cabe merah 4 biji, bawang putih 2 siung dll (kalau diteruskan saya juga kurang begitu paham membuat nasi goreng yang enak :)). Setelah itu goreng bumbunya kemudian masukkan nasinya ketika sudah tercium aroma bumbu yang sedap. Akan tetapi, masalahnya, kita belum tahu bagaimana cara memasak nasi. Permasaalahan yang lain adalah cara orang membuat bumbu dari referensi yang ada banyak versi, ada yang ditumbuk halus, ditumbuk kasar, ada yang diiris tipis, ada yang diiris besar-besar kemudian ditumbuk, ada yang pakai tomat dan ada yang tidak, dan segala macam perbedaan yang ada. Selain itu, ada juga banyak cara memasak nasi yang disajikan, mulai dari dikukus, di-tim, diliwet, langsung masuk magicom.

Saat itu, kita mungkin akan stagnan. "Ini gimana buat nasi gorengnya, banyak referensi yang berbeda". Begitulah kondisi saat skripsi, boleh jadi tema penelitian yang akan kita lakukan itu tidak pernah didapatkan saat kuliah dan buku-buku resep tadi adalah buku referensi dan jurnal-jurnal yang akan kita pakai. Banyak sekali metode penelitian yang telah dilakukan untuk tema yang sama dan semua tidak ada yang salah. Kita memang harus jeli dan benar-benar mengerti tentang maksud dari penelitian kita, sehingga metode yang akan kita gunakan pun tepat dan tidak bertele-tele.

Saat kita dalam kondisi stagnan, maka pada saat itulah kita sedang berada dalam kondisi membutuhkan bimbingan dosen. Selama ini frame mahasiswa adalah ketika belum mendapatkan hasil maka dia akan malu untuk datang menghadap dosen. Itu juga pernah saya alami dulu, tetapi saat saya berada dalam kondisi yang benar-benar parah tidak mau menghadap dosen, maka saya ingat pesan seorang kakak angkatan dari jurusan yang lain. "Mbak, selamat ya udah pendadaran" my warm greeting. "Oya makasih de, semangat ya untuk skripsinya" mbaknya memberikan semangat. "Oya mbak, bisa kasih saran ga untuk aku skripsi sekarang, apa pesan atau saran yang menurut mbak paling penting?" tanyaku penuh antusias. Mbaknya bernapas panjang kemudian menepuk pundakku akrab, "Mbak pesan, ketika kamu nanti bimbingan dengan dosen dan kamu berada pada kondisi yang bingung dan mandeg sementara kamu belum memiliki hasil, maka datanglah ke dosen pembimbing de.. Kita datang ke dosen pembimbing tidak hanya saat sudah mendapatkan hasil, jangan malu dan tanya sebanyak-banyaknya sama beliau yang kamu bingungkan". Nah, begitulah pesan bermakna dari beliau.. It's really serious suggestion!! :):)

Di sini saya tidak mengatakan bahwa skripsi itu mudah ataupun sulit, yang pasti skripsi itu butuh ketekunan, kerja keras, dan do'a agar Alloh memberikan tambahan kekuatan untuk dapat menyelesaikannya dengan sesegera mungkin (tanpa mengurangi kepahaman ilmunya). Jungkir balik, menangis darah itu sudah pasti mungkin, tetapi itu hanya sekedar training saja untuk kita ketika akan menghadapi pekerjaan yang lebih besar, misalkan tantangan di tempat kerja nanti, kerja keras untuk mendapatkan beasiswa LN, dll. Nikmatilah dan ambil semua hikmah tanpa ada yang tertinggal.. :) Jika lelah, bolehlah nonton film anime atau yang lain, itung-itung upgrade bahasa Inggris (teksnya) dan listening Jepang atau Korea (audionya). Entah ini baik atau buruk, hehe, masa skripsi mengenalkanku pada Naruto dan ternyata bagus juga.hehe.

Perjuangan skripsi belum berakhir sebelum isi kepala didadar di ruang sidang. Ini adalah puncak dari segala puncaknya. Saat itu teman saya satu per satu mulai pendadaran, akan menjadi pemandangan yang sangat biasa ketika mendekati waktu yudisium maka akan ada musim panen pendadaran. "Waaah temanku yang KKN agustus pekan ini sudah pendadaran, ya Alloh..." saya stress berat melihat pendadarannya (dua pekan sebelum saya pendadaran dan saat itu saya belum tahu kapan pendadaran). Jiwa pesimis lulus bulan Mei sudah menggoyahkan keyakinan, "aah mungkin saatnya melobi orang tua lagi untuk lulus bulan Agustus" batinku pahit. Hari jum'at kalau tidak salah, teman saya mengupload foto di facebook bahwa teman satu grup-nya akan pendadaran hari jum'at pekan depan. Saya hanya bergumam dalam hati, "Kapan ya aku pendadaran?" sambil running program yang sangat banyak. Saya lihat jam sudah hampir saatnya menghadap dosen.

Tok..tok..tok... "assalaamu'alaykum..." salam mulia telah diucapkan sambil berdebar-debar melihat lampu ruangan dosen saya menyala, tanda beliau ada di ruangan. "Ya masuk!" jawaban yang diharapkan terdengar. Krek... saya buka pintu perlahan. "Pak.." sambil senyum. "Ya, mencari siapa mbak?" kebiasaan dosen saya mencairkan suasana, mungkin beliau sangat tahu betapa tegangnya setiap mahasiswa akan menghadap beliau. Dosen saya orangnya sangat baik, kata orang 'gaul', ramah, tetapi entahlah setiap kali akan bertemu beliau perasaan takut itu pasti menggelayut dan menjadikan jantung berdebar-debar sambil membatin "apa respon beliau dengan pekerjaanku ini?". Beliau sangat terhormat dan kepandaiannya yang subhanalloh luar biasa di mata saya, mungkin rasa takut itu lebih pada rasa hormat kali ya..

Singkat cerita, hari itu skripsi saya di-acc, benar-benar tidak menyangka dan merupakan rahmat Alloh... Rasanya tidak percaya dan beliau berkata, "Rabu pekan depannya lagi saya sudah ke Jakarta lagi, jadi mau tidak mau kamu hari senin atau selasanya harus pendadaran kalau mau lulus bulan Mei". Haaahhh?? Pekan depan lagi? Ya Alloh rasanya campur aduk saat itu, kaget, bahagia, bingung, takut, segala macam perasaan... "Ini saya acc skripsi kamu, karena sekarang sudah sore mungkin Jurusan (Fisika) sudah tutup, jadi hari Senin kamu harus langsung daftar ke Jurusan untuk pendadaran hari Senin, tanggal 16 April 2012. Tapi, sebelum ke Jurusan, hari Senin kamu menghadap saya lagi ya.. Kamu belum bawa halaman pengesahan kan? Sebelum ke Jurusan, kamu datang lagi ke sini pagi-pagi" kata beliau dengan sangat jelas aku dengar. "I-iya Pak.. Terima kasih Pak.." jawabku tiba-tiba gagap. Saya cek Jurusan dan ternyata memang sudah tutup, ya harus sabar menunggu hari Senin.

Senin yang lama dinanti pun tiba, dengan lebih pelan dan lebih deg-degan lagi, mau tidak mau harus menghadap Bapak. "Pak, ini Pak skripsi saya. Umm... saya jadi Pak pendadaran hari Senin?" tanya saya pelan dan perlahan untuk memastikan. Bapaknya melihat saya dan sedikit kaget, "Saya kemarin Jum'at bilang kamu pendadaran hari Senin ya?" kata beliau. Sontak dalam hati saya benar-benar kaget, "Iya Pak, kemarin Bapak memberikan jadwal pendadaran untuk diajukan ke pengajaran hari Senin". Saya penuh kebingungan. "Saya hari Senin ke Jakarta lho.." kata beliau. "Eh??" batinku dan rasanya ingin menangis di tempat, air mata hampir tak terbendung. "Lalu bagaimana Pak?" tanya saya pelan sambil menenangkan diri. Bapak berpikir dan... "Kamu daftar pendadaran ke Jurusan hari Jum'at ya..". "Apaaaa??" batinku berteriak, saat itulah rasanya petir menyambar di sekitar ruangan Bapaknya... Ya Alloh sudah cukupkah pemahamanku untuk pendadaran pekan ini? Hanya itu yang ada dalam pikiran saya. Mungkin Bapaknya menyadari kondisi saya yang entah apakah raut saya tiba-tiba mendadak pucat atau bagaimana, beliau bertanya "Sudah siap pendadaran kan?". Aku diam, ya Alloh... bismillaah... "Insya Alloh siap Pak" jawab saya penuh tekad.

Saat itu saya hanya yakin semua berdasarkan kehendak Alloh, jadi Alloh pasti akan memampukan saya untuk melaluinya. "Pendadarannya jam berapa Pak? Kalau pagi Bapak bisa tidak?" tanyaku penuh rasa takut. "Saya pagi ngajar sampai jam setengah sepuluh, jam sepuluh juga tidak apa-apa" kata beliau. "Kalau jam sepuluh nanti Jum'atannya bagaimana Pak?" tanyaku sambil memperhitungkan waktu yang sepertinya tidak cukup untuk pendadaran dan berusaha melobi waktu pagi (pertanyaan mengandung udang di balik batu). "Kamu pendadarannya jam satu saja, kalau jam sepulu ya nanti jam 12 langsung nyusul ke masjid atau dipending dan dilanjutkan jam satu" kata beliau sedikit tegas. Tiba-tiba saya teringat bahwa ada dua teman saya yang akan pendadaran pada hari itu juga, kemudian saya bertanya "Tapi Pak... kalau pagi saja bagaimana? (ngeyel) Hari Jum'at jam satu sudah ada dua teman saya yang pendadaran, bagaimana Pak?". "Memangnya kenapa?" tanya beliau heran. "Ruangannya Pak?" tanyaku singkat. "Lha ruangan banyak kenapa bingung, sepuluh orang yang pendadaran juga tidak apa-apa pada hari yang sama. Kalau kehabisan tempat kita bisa pakai ruang kelas lab" jawab beliau heran dengan pertanyaanku. "Oya Pak, terima kasih.. Saya daftar ke Jurusan dulu Pak" pamit. Pikiran saya saat itu kacau entah kenapa.

"Pak, saya mau daftar pendadaran untuk hari Jum'at, tanggal 13 April 2012 jam satu siang" kataku sedikit pelan karena waktunya yang sangat mepet dan mekso untuk mendaftar pendadaran. "Kamu mau pendadaran? Hari Jum'at besok??" sontaklah bapaknya kaget seperti yang telah diprediksi. "Iya Pak karena bla..bla..bla..." jawabku penuh melas (seribu alasan dikeluarkan.hehe, tetapi alasan yang memang sesungguhnya). "Lha gimana kamu kog bisa baru daftar sekarang, hari jum'at jam satu sudah ada dua orang juga yang pendadaran, nanti kamu gimana?" tanya bapaknya sambil sedikit kesal. Aku bingung mau jawab apa dan tiba-tiba yang keluar adalah "Kata Bapak kalau ruangannya sudah habis nanti bisa pakai ruang kelas di lab.Fismatel Pak". Aduuh salah ngomong nih... "Lha urusannya juga bukan hanya ruangan aja, saya juga akan pusing ngurusnya, kamu belum menghubungi penguji juga padahal penguji itu juga susah nyarinya. Ya sudah kalau gitu ini kasih ke Ketua Jurusan dan minta beliau untuk ngasih dosen penguji, kalau sudah beres dengan dosen penguji baru kamu nanti ke sini lagi nyari saya, ini ta usahain dulu ngurus kamu bisa pendadaran hari Jum'at apa engga" kata beliau sambil menyodorkan selembar kertas. 

Saat itulah saya dalam masa penantian, hari pendadaran belum jelas dan menunggu Ketua Jurusan yang baru datang ke kampus jam satu siang. Akhirnya saya tanya ke salah satu teman saya untuk nanya dosen pengujinya siapa untuk memprediksi siapa kira-kira yang akan menjadi penguji, "Lis, kamu jadi pendadaran hari Jum'at? Dosen pengujinya siapa? saya kirim short message itu ke Chalis, teman satu kelas. "Saya ga jadi pendadaran hari Jum'at, yang jadi pendadaran Jihad soalnya penguji saya pak Rosyid. Coba tanya ke dia, memangnya kenapa, mau pendadaran hari Jum'at juga?" tanyanya. "Oh ya terima kasih, belum tau lis, makasih ya" saat itu memang kondisi saya penuh ketidakpastian Heisenberg (hehe, tanpa Heisenberg ya..). Akhirnya tanya sama Ustadz Ibnu (ikutan Astrid), "Jihad, pendadaran hari Jum'at ya, pengujinya siapa?" tanyaku. "Pengujinya pak Mirza dan pak Rinto. Memangnya mau pendadaran juga ya?" balasnya dengan pertanyaan juga. Wuaah bisa dibayangkan ngerinya bagaimana untuk seorang yang biasa seperti saya, dosennya serem, pengujinya serem-serem, mungkin suasananya nanti sedikit horor, pikir saya saat itu. "Oh ya terima kasih, hehe ga tau nih ga jelas" jawab saya yang memang belum jelas. Itu inti dari sms mencari info penguji, artinya ketika KaProdi memberikan rekomendasi dua dosen tersebut, saya bisa minta dialihkan dosen lain.hehe.

Akhirnya jam satu lewat bertemu dengan KaProdi dan ternyata benar, beliau memberikan rekomendasi pak Rinto sebagai dosen penguji dua. Sontaklah saya bisa mengelak dan meminta dosen yang lain.wkwkwk. Nah, satu hal yang penting yang mungkin akan saya sampaikan di sini terkait dosen penguji. Segala sesuatu haruslah digantungkan pada Alloh, termasuk dosen penguji, mintalah yang terbaik pada Alloh, dosen yang tepat untuk kita, insya Alloh kita akan dikasih yang terbaik sehingga semua akan berjalan dengan lancar. Baru hari Selasa saya mendapatkan fiksasi dosen setelah melobi beberapa dosen karena banyak yang tidak bisa dan hari itu pula saya fiks dinyatakan akan pendadaran hari Jum'at, 13 April 2012 jam 13.00 oleh Jurusan. Hari yang bersejarah...

Tiga hari bukan waktu yang singkat untuk mempersiapkan pendadaran, satu hari sebelum pendadaran digembleng habis oleh dosen karena saat latihan saya masih banyak yang kacau. Subhanallooh jika mengenang hari-hari sebelum pendadaran, selama dua pekan saya tidak mau makan dan hanya dua kali makan nasi saja, hari-harinya makan biskuit satu biji rasanya sudah cukup mengganjal perut yang memang tidak terasa lapar. Ini ukurannya sangat parah atau dibilang lebay ya, hingga sekarang produk akhirnya saya dibilang sangat kurus oleh banyak orang. Tidak masalah, semua harus dinikmati dan dijalani... :)

Setelah pendadaran berlangsung, pukul 15 selesai dan dinyatakan lulus dengan revisi. Sekitar pukul empat sore saat saya mau mengetok pintu ruang dosen saya, tiba-tiba hp bergetar. Oh orang rumah telpon, "Halo assalaamu'alaykum.." terdengar suara wanita yang saya sangat mengenalnya, tumben Ibuk langsung yang telpon, kan biasanya disambungin dulu sama mas baru kalau saya sudah angkat nanti diserahkan ke Ibuk. "Wa'alaykumsalam Buk..." jawabku. "Piye nduk, lulus?" itulah pertanyaan pertama yang terlontar dari seorang Ibuk. "Alhamdulillaah Buk..." belum selesai saya lanjutkan, Ibuk langsung menyahut, "Alhamdulillaah anakku lulus....." kata-katanya dalam seperti pedang yang langsung menuju ulu hati. Ya Alloh begitu bahagianya orang tua saya... Itulah kenapa saya selalu memotivasi adik-adik di kampus untuk segera lulus, orang tua sudah lama menunggu kita sob... :)

Perjuangan saya belum berakhir, hari Jum'at pendadaran sampai sore dan saya masih punya tanggungan satu paper untuk dipresentasikan di Purworejo hari ahad. Ya, saya hanya ada waktu satu hari untuk revisi, membuat satu paper untuk kampus karena yang di Purworejo alhamdulillaah diterima tanpa revisi, poster, menjilid skripsi hanya dalam satu hari, mencetak foto, mencari tanda tangan tiga dosen, membuat slide presentasi untuk hari ahad karena tema yang saya sajikan sedikit berbeda dengan skripsi, dan ngebookmark draft skripsi dalam PDF juga burning semua file skripsi ketika saya menggunakan netbook keponakan tanpa DVD-room dan software NERO. Hari sabtu siang saya harus liqa dan biasanya lama, parahnya saya menyengaja telat untuk mengerjakan yang harus saya kerjakan sehingga sampai Godean sudah tinggal menerima materi. Ups, hari Senin masih harus mengurus 12 surat bebas pinjam dan ke BATAN yang jauh dari kampus. Ya Alloh, saya benar-benar merasakan sesuatu hal di luar nalar dan juga hal 'gila' yang sedang saya lalui.

Saat itu saya benar-benar merasakan pertolongan Alloh itu begitu dekat melalui orang-orang di sekitar saya. Teman saya yang pendadaran bersamaan harinya saya tanya kurang apa saja untuk surat bebas pinjam dan segala urusannya, ternyata beliau sudah beres jauh-jauh hari untuk surat bebas pinjam dan semua sudah hampir selesai sehingga hari senin siap diberikan ke Jurusan. Hari Senin adalah batas pengumpulan semua berkas ke Jurusan untuk bisa diproses yudisium dan wisuda bulan Mei. Sementara ya Alloh, saya benar-benar not well-preparation karena saya merasakan semua terjadi begitu saja di depan mata. Dengan kebaikan hati teman saya tersebut, memberikan arahan segala hal yang harus dipersiapkan, dikirimkan contoh-contoh berkas yang harus dikerjakan, kemana saja 12 surat itu harus saya kejar dalam satu hari mulai dari step yang paling mudah didapat tanda tangannya hingga yang membutuhkan waktu yang lama. Semua saya turuti sesuai dengan petunjuk pada hari Senin dan alhamdulillaah bisa lancar pencarian surat bebas pinjam dan kurang dua surat yang belum bisa saya ambil pada saat itu.

Balik lagi di hari Sabtu, setelah pulang liqa saya mampir ke Kopma dan itu baru membeli kertas pembatas skripsi yang berwarna biru dan kuning untuk lembar pengesahan. Dengan bodohnya aku tanya teman saya yang kebetulan ketemu di Kopma, "Nyari kertas juga ya?" sambil berlalu buru-buru. "Tidak" jawabnya singkat. Dan saya berpikir lagi, oiya ya mana mungkin beliau seperti saya yang baru ngurus semua sekarang. Sesampainya di kos, malam itu saya fokus dengan presentasi yang akan disajikan esok hari, pukul 06.00 sudah harus kumpul di fakultas dan saya prediksi pulang sekitar maghrib, sehingga seharian tidak mungkin saya menyelesaikan urusan yang belum selesai. Sepulang dari Purworejo, pekerjaan yang belum selesai adalah revisi, ngeprint lima eksemplar, tanda tangan kurang dua dosen, jilid skripsi, ngebookmark yang sudah dari hari sabtu diotak-atik ga bisa-bisa dan ga sempat nyari lagi caranya di internet, dan masih kepikiran surat bebas pinjam karena masih minggu malam. 

Di saat saya sudah stagnan, dengan memberanikan diri bertanya pada teman yang dari kemarin saya repotkan dengan urusan surat bebas pinjam dan syarat yudisium, pada awalnya saya memang sudah ragu bahwa sepertinya akan sia-sia bertanya dengan beliau, sudahlah yang namanya usaha, tanyalah lagi lewat sms tentang cara ngebookmark (ingat ya caranya, bukan minta di-bookmark-in). Daaan.... prediksi itu exactly. Saya memang dalam kondisi sadar bahwa saya sudah banyak merepotkan dan pasti setiap orang akan merasa terganggu jika direpotkan terus menerus. Saat itu saya hanya pasrah dan mengerjakan semampu saya sepulang dari Purworejo.

Tiba-tiba hp berdering dengan sms notification, "cieee...ada yang sudah pendadaran tapi ga bilang2 nih... T.T" tanya sahabat saya rizza saat di amanah MIPA. Kami berlima (devy, dewi, fika, uus, rizza) memang merasa senasib karena sama-sama beramanah saat itu dan kita sama-sama Fisika jadi tahu beban kami masing-masing. Rizza orangnya saya kenal susaaah banget dimintain bantuan, jadi saya memang tidak mengharapkan beliau.hehe. "Maaf za kemarin ga sempat karena semua serba mendadak. Maaf ya..." balas saya padahal saya dulu udah sampai ngancem2 kalau ga dikasih tahu hari pendadarannya. Ya alhamdulillaah ukhuwah kami anak-anak MIPA memang saling mendukung dan tidak ada skandal apapun. Tapi teman-teman, atas kehendak Alloh, Rizza membalas sms "Apa yang bisa saya bantu wi?" tanyanya. Dan saat itu benar-benar saya kaget untuk seorang Rizza nanya dan menawarkan bantuan?? "Za, bisa minta tolong dikasih tahu aja gimana caranya ngebookmark, aku sudah otak-atik tapi belum nemu nih, katanya temen ada di pojok kiri tapi dari awal (sebelum tanya) sudah ta cari tu ga ada tulisan bookmark. Terima kasih sebelumnya" tanyaku yang saat itu masih tidak mengandalkan balasannya. 

Tiba-tiba balasan yang di-sms-kan benar-benar membuat saya menitikkan air mata, "Kamu kirimkan aja draft skripsi kamu ke emailku wi, nanti aku bookmark-in. Kamu ga buru-buru kan ngebookmark-in nya?" balas si Rizza. Ya Alloh, ini atas kuasa-Mu, saat seorang hamba pasrah pada-Mu, Engkau menunjukkan bahwa pertolongan itu amat dekat. "Beneran gpp Za, engga buru-buru tapi kalau bisa besok aku sudah burning semua. Lha kamu lagi sibuk po?Klo sibuk ga usah aja, kasih tahu aja caranya" jawab saya cepet2 karena berasa waktu berlari begitu cepat. "Gpp kog soalnya ngebookmark harus pake software lain, aku juga lagi di rumah tapi warnet di sini lelet wi jadi sabar aj ya, nanti klo sudah km kirim kabari ya, ta ke warnet" balasnya. Ya Alloh, air mata saya sudah tidak bisa dibendung lagi, Alloh mengirimkan bantuan dari arah yang tidak disangka-sangka. Siapa yang berkehendak kalau bukan Alloh? Orang yang jauh dari Jogja tahu saya baru saja pendadaran dan jauh-jauh mau menawarkan bantuan? Subhanalloh walhamdulillaah... Setelah temen saya ini lihat draft skripsi, "Wi, maaf ngebookmark-nya akan bakal lama karena penulisan nomor halaman kamu salah. Nomor halaman harusnya di atas kecuali untuk penulisan bab baru. Mau aku benerin sekalian atau apa adanya aja yang km kirim?" tanyanya. Ya Alloh, benar-benar di luar dugaan saya. Allohu akbar.. Allohu akbar... Allohu akbar....

Akhirnya bookmark dibantu oleh Alloh melalui teman saya dan sekaligus direvisi. Hari senin saya ngebut ke sana kemari dan tujuan sebelum pergi mencari surat bebas pinjam adalah merengek pada bapak Jurusan minta keringanan hingga esok hari. Tetapi, Bapaknya tidak memberikan kepastian hanya bilang, "Ya sudah diurus saja semua dulu sampai maksimal nanti sampai sebelum jam empat ke sini lagi" kata Bapaknya sambil senyum-senyum. "Yaaah Pak, sampai jam lima saja ya Pak, mohon Pak jangan pulang dulu, insya Alloh saya usahakan sampai jam lima sudah selesai semua" kata saya sambil menahan kantung mata yang semakin berat. "Lha kalau sampai jam lima aku pulangnya gimana, udah pokoknya sebelum jam empat ya... Jangan ngikutin aku terus" kata bapaknya. Saat itu bapaknya mau membuat teh ke dapur kecil dekat Jurusan saya ikuti, ambil berkas ke ruang sekjur saya ikuti, sampai bapaknya hanya muter bercanda mengelilingi ruang Jurusan juga saya ikuti, sampai akhirnya kewalahan. haha, hal yang baru saya lakukan saat itu.

Akhirnya petualangan mencari surat-surat dimulai, saat keluar ruangan saya hanya melihat sekilas bayangan teman saya seperti sudah selesai semua urusan dan tinggal menyerahkan ke Jurusan. Saat itu tidak ada seulas senyum pun di wajah saya dan sudah tidak berpikir ada orang di sekitar saya, semua tampak kosong dan hanya ada orang-orang yang saya perlu dengan mereka. Sebelum pukul empat saya lapor lagi ke Jurusan bahwa urusan surat tinggal dua sehingga finally saya tidak bisa menyerahkan berkas ke Jurusan saat itu juga. Saya hanya yakin, "Jika Alloh berkehendak saya lulus bulan Mei, maka insya Alloh saya akan wisuda bulan Mei dan semua akan terasa sangat lancar dilalui" itu hanya keyakinan saya. Apapun akan saya lakukan asal semua selesai dan dalam kepala saya yang terbayang hanyalah orang tua dan hanya orang tua.

Alhamdulillaah Selasa, 17 April 2012 semua telah selesai dan akhirnya atas kerja keras yang telah Alloh titipkan pada saya, Selasa, 22 Mei 2012 saya berdiri di atas Grha Sabha Pramana untuk menjadi anak kebanggaan orang tua. Bapak, Ibuk, alhamdulillaah anakmu telah lulus... 17 April 2012, hari dimana tepat miladnya keponakanku yang pertama, Muhammad Nur Sandy, wis gedhe saiki kowe ya le, wis ganteng, mari nakale ya, sinau sing sregep... :):)


Beribu terima kasih saya ucapkan kepada 
1. Alloh SWT, segalanya atas kehendak-Mu  Rabb-ku... Hamba masih banyak dosa, mohon ampunan-Mu dan berkenanlah Engkau memberikan hidayah-Mu... :')
2. Bapak, Ibuk, hanya ingin memelukmu, semoga Alloh berkenan memudahkan jalan rezekiku nanti dan dapat membahagiakanmu serta mampu menjadi sholihat untuk Alloh...
3. Ms Eka, Ms Dwi, Ms Iux, Mb Rita, terima kasih semuanya atas support dan do'a yang sangat banyak. 
4. De Singgih sayang, maaf uyek (baca: bulik) dulu lama ga mantuk, kangen ya le? :) mbesuk gedhe dadi cah pinter lan sholeh ya le... Sandy, Lia, Isti, kangen kalian le, nduk... Pian, Anas, makasih banyak le pinjeman netbooknya, moga besok bulik bisa ganti ya... :)
5. Prof. Kamsul Abraha yang tidak tahu bagaimana saya membalas kebaikan Bapak, Bapak benar-benar sosok ayah yang super sekali... Semoga Alloh membalasnya dengan surga...
6. Teman-temanku yang membantuku saat menuju yudisium, ustadz Ibnu sama Rizza, terima kasih banyak sekali, insya Alloh hanya bisa membalas dengan do'a (padahal do'a saya juga belum tentu diterima oleh Alloh, mohon maaf). Mohon maaf sebesar-besarnya jika telah merepotkan akibat kekurangan diri saya.
6. Teman-temanku yang membantu support semuanya dari latihan wisuda hingga spirit2nya: Devy, Wahyu, Kiki, ms Agus, ms Sadang, ms Yuan dan ms Ervan yang ikut ngebantuin latihan pendadaran, Bayu, Fika, Uus, Reza, dan Irwan, serta semua teman2 CERAH
7. Adik2ku yang sholihat: (2009) Isti, Nanda, Lita, (2010) Nurra, Sakinah, Winda, dan Puri, tetap menjadi sholihat ya sayang... :) Uhibbukunna fillaah sampai kapanpun kalian adik mbak yang paling paling di hati meskipun sudah tidak bersama lagi...
8. Semua orang yang mendo'akan saya tanpa sepengetahuan saya, Alloh akan membalasnya dan balasan do'a antum antunna adalah do'a dari para malaikat Alloh.. amin insya Alloh...

mengulang memori dan menuliskan ini with my pleasure... Tanpa kalian, saya mungkin tidak akan mengenal Alloh lebih dekat... Barokallohu fikum, semoga Alloh lebih menguatkan iman kita.. amin...

Yakinlah jika Alloh berkehendak akan sesuatu maka segalanya akan dibuat-Nya menjadi lancar meskipun kita melaluinya dengan proses yang berat. Ketika Alloh ingin menunjukkan kuasa dan kasih sayang-Nya, maka kita akan dihadapkan pada satu kondisi yang kadang di luar nalar, dan saat itulah pertolongan Alloh datang ketika ikhtiar kita maksimal. Skripsi atau sejenisnya membutuhkan work smart, work hard, and well-preparation. Janji Alloh memberikan pertolongan dari arah yang tidak disangka-sangka itu memang benar. Satu hal yang tidak kalah penting adalah bahwa semua yang dilalui tidak lepas dari do'a orang tua.. Alhamdulillaah, puji syukur atas karunia dan rahmat Alloh...

Satu pengalaman lucu yang benar-benar membuat malu adalah saat masa revisi. Siang itu saya ambil hasil revisian ke rumah dosen. Saat hasil revisi sudah diberikan, maka saya mengecek tiap lembarnya. Tiba-tiba saya benar-benar kaget dengan satu halaman. Beberapa kata dilingkari besar oleh dosen dengan tinta warna merah dan tepat di sampingnya dibubuhkan tanda tanya yang sangat besar sekali. Tahu apa tulisan saya? "Kau yang pertama". Hahaha, bolehlah pembaca tertawa. Saya bingung minta ampun dan kog bisa saya nulis seperti itu?? Saat itu juga, bisa ditebak "ecean demi ecean" dipertanyakan, mulai dari "kalimat yang ditulis di bawah alam tidak sadar itu yang timbul dari hati. Siapa dia?? de el el...". Setelah dipikir panjang, jawaban itu ketemu. Netbook keponakan yang saya pinjam itu huruf 's' -nya sulit diketik, sehingga kalau kita ngetiknya dengan cepat, maka huruf 's' tidak akan terketik jika tidak ditekan dengan kuat. Tapi, itu menjadi hal yang membuat geli tersendiri ketika mengingatnya. Jangan-jangan memang ada yang dipikirkan.. hihihi... dan semoga itu Alloh SWT. amin ya Alloh...

November, please be nice for me, and for all muslims.... :)
-rdm-

Tidak ada komentar: