Selasa, 13 November 2012

Ga Boleh Wangi Bukan Berarti Boleh Bau Kan?

Seorang wanita jika tercium bau wanginya oleh laki-laki lain, maka dia seorang pezina. Itulah pesan Nabi keada para wanita untuk berhati-hati menjaga dirinya. Kita sebagai umat Rasululloh juga tidak boleh menolak hal tersebut.

Akan tetapi, dengan hadits tersebut apakah kita mengizinkan diri kita bau badan? Inilah polemik yang terjadi di kalangan para akhwat. Ketidaknyamanan berada di sisi seorang akhwat lebih sering terjadi akbiat Bau Badan. Akhwat di sini sebutan untuk muslimah yang berpakaian sesuai syari'at, kerudung menutup dada, pakai kaos kaki, baik pakai gamis maupun lepasan rok dan atasan, baik bergelap-gelap maupun berwarna, baik pakai cadar maupun cadar+burqo atau tanpa cadar dan tanpa burqo.

Akhwatifillaah...
Saya pernah baca buku yang berkomentar habis-habisan tentang penampilan seorang akhwat, mulai dari ketidakrapian, kucel, bau (tidak wangi dan memunculkan bau khas sendiri), dan lain-lain. Saya di sini bukan maksud mengatakan bahwa saya sudah rapi, tidak bau, dan bersih, saya hanya masih berusaha untuk itu. Seorang teman saya beda lagi ketika berkomentar tentang kontrakan akhwatnya yang membuat dia sangat gerah hingga menulis secara radikal. Tentu hal ini tidak kita inginkan, saya yang orang-orang bilang termasuk akhwat (alhamdulillaah) tidak ingin juga ada orang yang sesama akhwat membicarakan hal yang tidak baik tentang akhwat juga.

Akan tetapi, mungkin kita bisa melihat konteksnya mengapa mereka berbicara seperti itu. Maksud saya, membicarakan tentang seperti ini kan juga termasuk aib seseorang. Sebenarnya hal ini juga tidak hanya berlaku pada akhwat, ikhwan pun juga demikian. Bukan berarti setelah membaca ini, ikhwan akan bilang 'oh berarti nanti aku harus mencari akhwat yang wangi', boleh saja tetapi anda juga harus mengaca pada diri anda seberapa jauh usaha anda menghilangkan bau badan.

Dalam suatu kuliah, saya hampir saja ingin keluar atau berpindah tempat karena tidak kuat dengan bau badan seseorang yang dari luar terlihat penampilan ikhwan. Akan tetapi, kadang kala saya juga terganggu dengan diri saya sendiri ketika merasa saya sudah berkeringat dan khawatir orang lain yang ada di samping saya tidak nyaman dengan kondisi saya saat itu. Jadi, dalam hal ini kita butuh tindakan nyata untuk menghilangkan bau badan. Sebelum tindakan nyata dilakukan, pertama kita harus kenali dulu diri kita sendiri dengan efek bau badan yang ada pada kita. Maha Besar Alloh yang telah membuat bau badan kita berbeda-beda antara satu orang dengan yang lain.

Pertama, bau badan orang yang kurus dengan orang yang gemuk itu berbeda. Mohon maaf sebelumnya, bukan maksud saya menyinggung tentang besar kecilnya ukuran badan, hanya ingin mencoba mengenali dan mengiyakan apakah kita termasuk pada kategori ini. Orang yang gemuk lebih mudah berkerigat dan bau badannya juga akan lebih tercium orang lain.

Jadi, perhatian terhadap kebersihan baju, kerigat yang banyak dan hal lain yang menyebabkan bau badan harus lebih ekstra. Suatu kali pernah saya bertemu dengan seorang akhwat di kampus dan ternyata baru saja selesai outbond. Saat bersalaman dan cipika cipiki, saat itu pula setelah hirupan nafas pertama, (maaf) saya menahan nafas agar tidak mencium lagi bau keringatnya. Namun, seringkali orang yang memiliki bau badan tidak sadar bahwa badannya sedang 'bau'. Inilah yang menjadi kendala.

Kedua, makan daging lebih membuat keringat kita menjadi lebih berbau daripada memakan makanan dari tumbuh-tumbuhan. Ketiga, kebersihan pakaian kita dan juga kebersihan badan kita, hal ini menyangkut bersih atau tidaknya saat kita mandi. Keempat, lingkungan sekitar kita mendukung untuk selalu bersih dan wangi. Oya kelima yang tidak bisa dihindari adalah cuaca di Indonesia. Cuaca panas di negara kita sangat berpotensi memacu tubuh kita mengeluarkan banyak keringat. Kata teman saya yang sudah pernah ke negeri Sakura (pengen ke sana..), cuaca di sana sangat nyaman. Orang-orang di sana suka berjalan kaki selain fasilitas jalan kaki mendukung, cuacanya juga dingin dan membuat tubuh tidak mudah berkeringat.

Kelima khusus bagi para wanita, biasanya ketika datang bulan, bau badan kita akan lebih kuat dibanding ketika tidak masanya haid. Oya pernah suatu kali teman saya curhat dan minta masukan, "dew, gimana ya caranya ngasih tau temen yang bau badan? Aku dipesenin banyak orang nih. Orang yang mau aku kasih tau ni orang Jawa masalahnya. Tahu sendiri kan gimana klo ngomog sama orang Jawa. Sempat sih aku terpikir, ga usah ngomong apa-apa tapi langsung dikasih hadiah parfum. Tapi bukannya itu lebih menyinggung ya??" jelas teman saya ini sangat kebingungan. Bersambung...

Published with Blogger-droid v2.0.9

Tidak ada komentar: