Minggu, 24 Juli 2011

Belajar Baca Tulis [part 2]

Selasa, 19 Juli 2011
Hari kedua ngajar Kika. Mendekati pukul enam belum juga menemukan metode belajar yang tepat, belum kepikiran juga cara untuk mengambil hatinya. Huft, dengan langkah gontai dan terus mengumpulkan semangat menuju kos besar itu... Aku hanya berharap hari ini Kika lebih friendly dari pada hari sebelumnya. Jadi ingat pertama saat aku ajar, "ini huruf apa dek?" tanyaku dengan sepenuh hati. "Mana gue tau' " jawabnya mungkin juga dengan sepenuh hati.. ^,^ Jadi, di hari kedua ini aku tidak terlalu berharap banyak selain mengamati lagi karakter dan lebih dekat dengannya.

Kesan hari kedua, ternyata lancar2 saja.. Dengan buku yang berbeda Kika udah lebih lancar mengeja... Hwuuahhh senaangnya.... :)

Kamis, 20 Juli 2011
Lebih bersemangat untuk ngajar... ^.^/
Adiknya hari ke-3 mengalami kemajuan mengeja lagi... Tapi, ada yang lucu di hari ketiga ini... Memang masa anak-anak adalah masa - masa suka menyanyi. Kebetulan di buku mengeja ada gambar little girl's singing, dikira adiknya itu adalah nyanyian dan akhirnya aku disuruh untuk menyanyikan kata-kata yang ada di situ... Ckckck...pekerjaan yang berat, ga bisa nyanyi lagi... Akhirnya dengan nada yang diaransemen sendiri, menyanyilah aku dan diikuti adiknya.. Betapa senangnya Kika, tetapi karena mungkin merasa nyanyian tidak terlalu bagus, dia menghentikanku untuk menyanyi dan lanjut ke lembar berikutnya... Baguslah adikku sayang... -____-"


Berikutnya adalah huruf baru lagi "ra pa", yaitu huruf r dan p. Awalnya lancar, tetapi saat di tengah aku minta baca 'ra', Kika bilang 'la'.. "Bukan dek, masih salah". Itu berkali - kali dan berulang - ulang, tapi Kika tetap kekeuh membaca 'la', sampai karena kesal akhirnya Kika bilang 'ha'. "Ayo tadi kika udah baca bener, masa' lupa lagi...". Tapi Kika tetap bilang 'la', kemudian aku membenarkan, "Ini huruf 'r' kika...". "Kan aku tadi udah bilang kalau itu huruf 'l' " jawab Kika tanpa kuduga. "Oh, maaf sayang, tadi mbak kira Kika bilang 'l' ternyata Kika masih agak susah bilang 'r' ". Mendengar perdebatan itu Mama Kika dan tantenya tertawa senang, aku pun ikut tertawa. Setelah itu aku melanjutkan, "Ayo sekarang ini dibaca apa?". Kika diam, sekarang dia sudah ga mau lagi konsentrasi, dia memainkan meja. Kalau sudah kayak gini aku kembali bingung... Tahu Kayla tidak segera menjawab pertanyaanku, sang Mama pun menggertaknya, "Ayo Kika jawab pertanyaan mbak. Kenapa kau diam saja??". "Ayo dek, ini dibaca apa sayang?" tanyaku lagi. Dia tetap diam dan akhirnya menitikkan air mata. Gleek.. "Ada apa Kayla kog nangis..? Ayo dibaca ini.."tanyaku sambil kebingungan. "Masya Alloh.. ada apa dengan kau... Cup..cup..anakku sayang. Ada apa? Ayo belajar yang baik biar nanti bisa baca..." respon ibunya melihat anaknya menangis. Kika semakin menangis keras dan hanya menangis..

Setelah beberapa lama dia ga tahan dan mengatakan, "Mama menertawakanku karena aku belum bisa baca..." Huaaaa...... Jawabnya sambil nangis terus.. Akhirnya kita bertiga, aku, Mama Kika dan tantenya kaget seketika. Akhirnya kami pun melakukan pengakuan dosa (baca: salah) ke Kika sampai dia berhenti menangis.. "Oh my Alloh, keajaiban-Mu yang ada di dalam diri seorang anak kecil.. Kepolosannya, ketakutannya dan segala hal yang membuat kami selalu tersenyum dan belajar tentang hidup..." batinku.

Setelah masalah clear dengan aku sebagai korban tersalahkan, akhirnya Kika mau melanjutkan mengejanya. Beberapa menit kemudian, ia bilang dengan samar - samar kepadaku, "Aku ingin belajar dan bisa membaca, agar mama senang...". Dia tersenyum dan seolah menyiratkan sesuatu kepadaku. "Iya Kika, kamu pasti bisa. Selama kamu di sekolah pasti kamu sudah menanggung malu yang sangat pada teman-temanmu karena belum bisa membaca. Kamu tidak rela ketika mama harus menanggung malu mempunyai anak kelas dua SD yang belum bisa membaca. Semoga aku bisa membantumu nak..." batinku dalam. 

Setelah dia capek dan kita akan menghentikan belajar, Kika mengeluarkan buku iqra' dan minta untuk membacanya. Aku pun menyambutnya dengan senang hati, "Oke kita sekarang baca iqra' ya..". "Kika udah bisa membaca sampai huruf ini, huruf 'ta' " katanya senang. "Wah... pinter dong Kika, yuk coba kita baca.." Dia pun membaca dengan sangat lancar sampai akhir, 'a, ba, ta'. Senyumnya mengembang lebar... Malam itu Kika mengantarku pulang sampai pintu kamarnya dan mengucapkan selamat tinggal....

Jum'at, 22 Juli 2011
Ya Alloh, aku sudah mendapatkan hatinya. Beri aku kemudahan ya Robb.. Bismillaah.. Meluncur menyambut Kika dengan semangat. Malam ini kami belajar di luar, di teras depan kamar. Hawa dingin tapi sangat asik, senyaman tempatnya, senyaman kasih sayang... Dengan tertatih - tatih Kika kerepotan membawa tas dan meja belajar ke luar, tapi tidak mau dibantuin. Malam itu dia agak kurang konsentrasi, sekilas dari tadi ia hanya mengamatiku.. Jadi salah tingkah, halaaah... "Ayo dibaca ini sayang..". Aku amati diam - diam, ia membaca sambil mengamatiku. "Kak, kemarin namanya siapa?" tanyanya tiba - tiba. "Hayoo... kog lupa, namanya kak dewi.. Diingat - ingat ya..." jawabku dengan senyum simpul. Ia mengangguk dan tersenyum, "Kak dewi, sekarang ganti kerudung lagi? Hari ini warna putih...". "Oh iya donk sayang, klo pake yang kemarin terus kan udah ga bersih..." haduh Kika mulai ada - ada aja.. Dia hanya tersenyum saja, padahal aku udah memintanya untuk membaca, tapi tidak segera membaca..

Tiba - tiba dia mendekatiku dan membulatkan bibirnya mau menciumku. "Ups, Kika kenapa sayang?" tanyaku. "Aku ingin mencium kak dewi..." jawabnya sambil senyum. "Hmmm... boleh, tapi baca dulu ya, klo udah selesai dan lancar membaca" jawabku tersenyum. "Waah bisa menjadi senjata nih untuk memintanya mau membaca" batinku.. Tapi, di balik itu semua, aku sangat bersyukur pada-Mu... Malam ini Kika ingin menggambar kemudian menulis nama benda yang ia gambar. Awalnya ia menggambar apel dan sudah bisa menulis kata 'apel'. "Kak, aku ingin menggambar kakak boleh?" tanyanya. "Umm..membaca ini dulu gimana sayang?" tanyaku. "Nggak mau, aku mau menggambar terus nulis namanya... Aku kan ingin belajar menulis sekarang" katanya. "Oh boleh, iya coba gambar kakak" jawabku. Dia mulai menggambar, melihat gambarnya tersenyum juga, berusaha menggambar seorang wanita dengan memakai kerudung, dikasih corak bunga karena kerudungku ada bunganya. Sesekali ia mengamatiku dan menggambarkannya, meskipun tidak terlalu bagus tapi ia sudah berusaha menggambar secara sempurna. "Adik, ini bunganya terlalu banyak..." kataku. "Ga papa" jawabnya. Aku membiarkannya... Di atas kepala ia menggambar sesuatu dan dia bilang, "kakak, aku kasih mahkota di atasnya...". "Waah bagusnya, subhanalloh.. terima kasih Kika" sebuah gambar yang tidak aku duga. "Besok kalau udah gedhe aku pengen jadi seperti ini. Ini aku kasih tulisan 'Kika' " katanya. "Waah.. Kika udah bisa menulis nama sendiri, bagus2, semakin pinter nih Kika" kataku. Ia hanya tersenyum dan terus menggambar tangan, kaki dan bersepatu. 

"Udah kan gambar Kikanya, sekarang kita belajar membaca lagi ya..." kataku. "Ga mau, aku mau menggambar pangeran dulu" katanya. Huft... akhirnya menyerah, "Ya sudah, sekarang gambar pangerannya..." jawabku. Kembali ia tekun menggambar seorang pangeran, dan... "Kakak kakak, lihat ini pangerannya punya tangan dan menggandeng putri" katanya senang. Aku hanya tersenyum dan membatin, "Ada - ada saja ini anak.. ckckck...". Dia terus menggambar dan endingnya keduanya di-border dengan lope-lope... Hadeeehh, anak zaman sekarang tontonannya terlalu banyak cinta - cintaan yang ga jelas..

Setelah bosan menggambar dan menulis, aku menawarkan untuk membaca iqra'. Dikeluarkannya iqra' dan melanjutkan huruf berikutnya. "Sampai sini - sampai sini.. Aku belum tahu huruf ini" katanya sambil menunjuk huruf 'ja'. "Oke kita lanjutkan ya... Kita lanjutkan dulu yang huruf tsa". Kembali Kika membaca dengan lancar dan sampai di halaman berikutnya. "Nah, kalau ini adalah huruf 'ja' " kataku. Sebenarnya aku agak khawatir dengan huruf  Arab 'ja' karena Kika sangat kesulitan mengingat huruf latin 'j'. Benar saja perasaanku, saat membaca huruf 'ja', huruf 'ba, ta, dan tsa' lupa kembali... [to be continued]

Malam ini ia mengantarku sampai gerbang dan terus melambaikan tangan sampai aku hilang dari pandangannya...


14.36, bumi Djogja yang memberikan banyak kasih sayang...
Alhamdulillah, terima kasih My Alloh, My Rabb... Love Kids..
-tersenyum-
Ingin rasanya setelah dia bisa membaca, Kika akan membaca tulisanku ini... Semoga, aku tunggu ya sayang.. Amiin ^^

Tidak ada komentar: