Senin, 26 Januari 2009

Jikalah...

Jikalah derita akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti dijalani dengan sepedih rasa,
Sedang ketegaran akan lebih indah dikenang nanti

Jikalah kesedihan akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa tidak dinikmati saja,
Jika engkau butuh menangis
Menangislah...
Biarlah air mata dari telaga iman mengalir,
membasahi hati, memutihkannya dan menyejukkan

Jikalah luka dan kecewa akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti dibiarkan meracuni jiwa,
Sedang ketabahan dan kesabaran adalah lebih utama.

Jikalah kebencian dan kemarahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti diumbar sepuas jiwa,
Sedang menahan diri adalah lebih berpahala

Jikalah kesalahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti tenggelam di dalamnya,
Sedang taubat itu lebih utama

Jikalah harta akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti ingin dikukuhi sendiri,
Sedang kedermawanan justru akan melipat gandakannya

Jikalah cinta akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti ingin memiliki dan selalu bersama,
Sedang memberi akan lebih banyak menuai arti

Jikalah bahagia akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti dirasakan sendiri,
Sedang berbagi akan membuatnya lebih bermakna

Jikalah hidup akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti diisi dengan kesia-siaan belaka,
Sedang begitu banyak kebaikan bisa dicipta

Suatu hari nanti,
Saat semua telah menjadi masa lalu
Aku ingin ada di antara mereka
Yang bertelekan di atas permadani
Sambil bercengkerama dengan tetangganya
Saling bercerita tentang apa yang telah dilakukannya di masa lalu
Hingga mereka mendapatkan singgasananya

*) dari blog tetangga dengan beberapa gubahan sendiri

1 komentar:

Anonim mengatakan...

jikalah...kata-kata tak mampu lagi memperdengarkan suara-suara hati yang terbakar air mata dan perjuangan. peperangan tlah mencapai masa puncak. tangannya tak mampu lagi mengayunkan pedang, teriakan-teriakan takbirnya tak lagi memenuhi medan pertempuran.

maka...masa tak kan lekang darinya. pena telah diangkat dan tinta telah mengering sempurna. masa telah menorehkan namanya sebagai sejarah.

(hiks...hiks...aku cuma bisa buat yang seperti ini. masih kalah sama punya mbaknya)