Selasa, 07 Oktober 2008

Apa kabar Ramadhan?


Terhitung, sudah tujuh hari (saat aku menulis sekarang ini) Ramadhan 1429 H meninggalkan aku dalam kesendirian. Akankah diri ini mampu pertahankan nuansa ibadahnya?

Betapa sayangnya Engkau padaku meski hari - harinya sering terlalaikan. Takdir-Mu masih menyempatkan umur ini cukup untuk menyelesaikannya. Sangat jauh dari baik apalagi yang terbaik yang dapat aku sembahkan untuk-Mu. Oh Ramadhanku... Terlalu sadar diri ini dapat merasakan banyak sekali kekurangan saat harusnya bisa memanfaatkan penuh moment Ramadhan, tetapi diri ini juga terlalu lalai untuk bangkit kembali dari rasa kemalasan, kefuthuran atau kemunduran.

Beruntungnya diri ini atas ni'mat yang Kau limpahkan padaku. Ada orang - orang yang selalu mendo'akan, menyemangati dan menyemangati. Rasa syukur itu semoga selalu dapat kusembahkan pada-Mu lewat amal baikku, meski lupa selalu mengintai, merajai dan menenggelamkan diri dalam kesenangan dunia.

Allah,, hamba-Mu ini telah dzolim pada diri sendiri. Ramadhan adalah bulan manajemen waktu terbaik, bulan evaluasi diri yang terbaik. Apakah ibadahku senilai dengan hikmah Ramadhan yang Kau berikan padaku?

Allah... Ramadhan tahun ini telah beriku banyak hikmah. Di akhirnya, Engkau pertemukan aku dengan orang - orang tercinta di jalan ini hingga kami menutupnya dengan nuansa ukhuwah-Mu yang indah. Akhir Ramadhan yang penuh ilmu baru...

Allah... Sampaikan salamku untuk Ramadhan yang sedang menunggu di pintu Ar-Rayyan, "Apa Kabar Ramadhan?"

Bodohnya diri ini yang belum mampu mensyukuri ni'mat dengan optimalisasi amal di bulan Ramadhan.. Beri aku ilmu...

Tidak ada komentar: